penanamanpohon – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 08 Dec 2016 02:54:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png penanamanpohon – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Genbi Gaungkan Gerakan Bersih Indonesia https://stg.eppid.perhutani.id/genbi-gaungkan-gerakan-bersih-indonesia/ Thu, 08 Dec 2016 02:54:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43382 menanam-pohonSOLOPOS.COM (7/12/2016) | Komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia atau yang biasa dikenal dengan Genbi (Generasi Baru Indonesia) wilayah Solo bakal menggelar acara sosial dengan tema lingkungan hidup. Komunitas yang beranggotakan 80 orang ini bakal menyasar dua tempat pada 17-18 Desember 2016 mendatang.
Tema besar dari acara ini adalah Bersih Indonesia. Khusus Genbi Solo menyasar dua kabupaten di Soloraya yakni di Boyolali dan Karanganyar. Untuk di Boyolali, acara dikonsep seperti desa binaan. Sementara di Karanganyar adalah melakukan penanaman pohon.
Ketua Koordinator Komisariat Genbi Solo, Medani Hakim, menyebut agenda ini masuk dalam program kerja komunitasnya di tahun ini. Acara ini tak hanya digelar di Solo, tapi juga digelar oleh 20 Genbi di kantor perwakilan wilayah BI lainnya.
“Jadi komunitas kami ada empat fokus program kerja yakni lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan kewirausahaan. Untuk acara Bersih Indonesia sendiri masuk ke dalam kategori lingkungan hidup,” kata Dani saat berkunjung ke Griya Solopos, Rabu (7/12/2016).
Dani menerangkan untuk agenda di Boyolali bakal dilakukan oleh anggota Genbi yang berasal dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Agenda tersebut menyasar salah satu desa di Kecamatan Cepogo Boyolali. Di sana akan dilakukan pembuatan sumur yang berfungsi sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, ada pula kegiatan pembuatan komposter. Dani menyebut lokasi yang dipilih adalah di dekat pasar. Sehingga banyak ditemui sampah yang bisa diolah untuk dimanfaatkan kembali. Selain itu, kemungkinan akan diadakan pula penyuluhan terkait pengolahan sampah untuk menjadi sebuah produk yang bernilai jual.
Sementara itu, acara penanaman pohon yang dilangsungkan di lereng Gunung Lawu akan diprakarsai oleh perwakilan Genbi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo. Acara ini melakukan kerja sama dengan Perhutani untul pengadaan pohonnya.
“Ya, kurang lebih ada 500 hingga 1.000 pohon yang bakal ditanam,” tutur Dani.
 
Sumber : solopos.com
Tanggal : 7 Desember 2016

]]>
Air Terjun Si Pitung, Wahana Baru Sport Tourism Batang https://stg.eppid.perhutani.id/air-terjun-si-pitung-wahana-baru-sport-tourism-batang/ Thu, 17 Nov 2016 03:50:28 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42467 img20161116095659JATENGPOS.CO.ID (17/11/2016) | Munculnya sejumlah pembangunan kawasan industri yang berada di kawasan pesisir pantai utara wilayah Kabupaten Batang, Pemerintah Kabupaten Batang membuat terobosan memanfaatkan potensi wilayah terutama di lereng pegunungan Gunung Prau dijadikan sebagai sasaran destinasi wisata.
Salah satunya potensi destinasi wisata Air Terjun Si Pitung di Dukuh Mulyodadi Desa Jambangan Kecamatan Bawang ini. Meski belum begitu dikenal dan diketahui banyak orang, dengan dibukanya kawasan wisata baru ini keberadaannya akan menarik wisatawan lokal maupun luar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin mengatakan potensi wisata Air Terjun Si Pitung dengan ketinggian hampir 35 meter ini juga memiliki berbagai potensi wisata lainnya diantaranya Bukit Tebing Batu, Curug Wanganwali, Pancuran Poncowati, Curug Si Komprayang, Bumi Perkemahan dan lainnya.
“Seperti Bukit Tebing Batu ini juga dijadikan sebagai wahana olahraga climbing (panjat Tebing) yang memiliki ketinggian yang bervariasi. Kawasan ini kedepan akan kita jadikan sebagai Sport Tourism,” katanya disela-sela melaunching potensi wisata Air Terjun Si Pitung, Rabu (16/11).
Menurutnya, berbagai potensi destinasi yang berada di lereng gunung Prau ini nantinya akan dijadikan sebagai sasaran tujuan utama wisata selain wisata pantai. Sebab, wisatawan sekarang lebih memilih suasana alami seperti daerah pegunungan ini.
“Kami sangat optimis, potensi destinasi ini bisa membawa dampak yang baik terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Peran masyarakat dan semua institusi terkait dan pemerintah setempat harus bisa bersama-sama mewujudkan ini semua,” tuturnya didampingi Kepala Dinas Pariwisata Batang, Bambang Supriyanto.
Dikatakan, pihaknya meminta kepada dinas terkait dalam hal ini dinas pariwisata Batang dan BPMPT Batang untuk segera berkoordinasi menyusun masterplan demi terciptanya tujuan wisata ini menjadi potensi wisata yang disukai banyak wisatawan.
Camat Bawang, Dwi Riyanto AP MM menyampaikan potensi destinasi wisata Air Terjun Sipitung berbeda dengan potensi wisata lainnya. Pasalnya, kawasan ini memiliki berbagai wahana yang sangat banyak.
“Akses jalur pendakian ke Gunung Prau juga bisa dilewati melalui jalan ini. Adanya basecamp dijadikan sebagai tempat posko pendakian dan ruang sekretariatan untuk menuju ke berbagai wahana wisata yang ada nantinya,” tuturnya dilokasi launching Air Terjun Si Pitung.
Untuk menuju ke kawasan potensi wisata Air Terjun Si Pitung tersebut, lanjut Camat Dwi, mulai start Alun-alun Bawang para wisatawan bisa menuju ke lokasi menggunakan kendaraan dengan jarak tempuh sekitar 3,5 kilometer sampai di Dukuh Mulyodadi Desa Jambangan.
“Sesampainya di dukuh tersebut, nantinya wisatawan untuk menuju ke Air terjun Si Pitung akan dihadapakan berbagai view (pemandangan) perbukitan dan tebing alam yang masih alami dengan berjalan kaki menempuh jarak 800 meter,” tandasnya.
Dalam acara launching Wahana Potensi Wisata Air Terjun Si Pitung tersebut, Sekda Batang, Asisten Pemerintahan Batang dra. Lani Dwi Rejeki MM, Kepala Dinas Pariwisata, Bappeda, Perhutani, BPMPT, dan Muspika Bawang sebelumnya juga melakukan penghijauan penanaman pohon disekitar lokasi dengan dibantu para mahasiswa KKN UNNES.
 
Sumber : jatengpos.co.id
Tanggal : 17 November 2016

]]>
Cegah Banjir, KPH Ciamis Reboisasi Puluhan Hektare Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/cegah-banjir-kph-ciamis-reboisasi-puluhan-hektare-hutan/ Fri, 11 Nov 2016 07:24:50 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42216 750x500-cegah-banjir-kph-ciamis-reboisasi-puluhan-hektare-hutan-1611109OTONOMI.CO.ID (11/11/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, Jawa Barat melakukan reboisasi terhadap hutan seluas 76 hektare di RPH Pamarican. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir mengingat curah hujan yang semakin tinggi.
Kegiatan penanaman pohon ini diikuti oleh Muspika Pamarican, LMDH Pamarican di petak 77 RPH Pamarican BKPH Banjar Selatan KPH Ciamis. Selain itu, masyarakat juga turut berpartisipasi mengikuti acara ini.
“Kegiatan penanaman ini total semua 74 hektar dari 6 petak rencananya akan diselesaikan dalam beberapa bulan ini. Penanaman tersebut dilakukan terhadap lahan yang sebelumnya telah diadakan penebangan mulai bulan Maret-September,” jelas Administratur Perhutani KPH Ciamis Bambang Juriyanto, mengutip laman wartapriangan.com, Jumat 11 November 2016.
Menurutnya, dalam penanaman kali ini pohon yang ditanam adalah Mahoni, Jati, dan Kesambi. Dengan jumlah 36 bedengan dan target bibit 35.200 PLC (plances) yang sudah terselesaikan 90 persen.
“Ada juga penanaman pohon lain sebagai pagar biar tidak sejenis supaya batas tanaman jelas. Antara lain pohon Kesambi dan Mahoni. Pohon jati ada fase menggugurkan daun jadi masih ada pandangan hijau,” terangnya.
Bambang menjelaskan, terlibatnya warga sekitar hutan dalam penanaman pohon ini diharapkan dapat menyadarkan warga sekitar tentang pentingnya fungsi hutan untuk masa depan. “Keterlibatan warga tepian hutan yang tergabung dalam LMDH sangat penting. Selain dilibatkan untuk reboisasi, warga tepian hutan ini juga dilibatkan untuk menjaga hutan,” tuturnya.
 
Sumber : otonomi.co.id
Tanggal : 11 November 2016

]]>
Perhutani Reboisasi 74,11 Hektar Hutan di Ciamis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-reboisasi-7411-hektar-hutan-ciamis/ Thu, 10 Nov 2016 07:41:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42145 reboisasi-perhutani-ciamis-1BULETININDONESIANEWS.COM (10/11/2016) | Reboisasi Hutan seluas 74, 11 hektare di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pamarican dilaksanakan oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis , bersama dengan para Muspika Kecamatan Pamarican, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjar Selatan, IMDH Pamarican, dan KPH Ciamis, beberapa waktu lalu.
ADM Perhutani KPH Ciamis Ir Bambang Juriyanto mengatakan, bahwa penanaman pohon ini dilakukan bersamaan dengan datangnya musim hujan, sehingga penanaman akan di selesaikan dalam beberapa bulan ini.
“Reboisasi hutan seluas 74.11 hektare dari 6 petak tersebut akan memanfaatkan berbagai macam tanaman di antaranya Kesambi, jati , mahoni, dengan jumlah 36 bedengan dan target bibit 35.200.PLC (plances) dan sekarang sudah mencapai 90% penanamanya”, ungkapnya.
Kata Dia penanaman ini dilakukan dengan menggandeng masyarakat setempat, agar kelestarian hutan dapat terus terjaga, bukan hanya oleh Perhutani saja, termasuk masyarakat setempat yang menjadi back up Perhutani dalam menjaga hutan.
“Reboisasi ini bertujuan untuk menanami kembali sejumlah lahan hutan yang ditebang akibat telah memasuki masa tebang. Pelaksanaannya akan dilakukan oleh petugas tanaman yang berada di beberapa bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) dengan melibatkan warga tepian hutan yang tergabung dalam Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH)”, jelasnya.
“Perhutani hadir untuk rakyat dan berkaitan langsung dengan hutan, sehingga masyarakatnya pun harus sejahtera”, pungkasnya.
 
Sumber : buletinindonesianews.com
Tanggal : 10 November 2016

]]>
Perhutani KPH Ciamis Tanam 1.100 Pohon Jati di Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-ciamis-tanam-1-100-pohon-jati-hutan/ Thu, 10 Nov 2016 07:20:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42137 2RADARTASIKMALAYA.COM (10/11/2016) | Perhutani KPH Ciamis melakukan penanaman pohon bersama camat Pamarican, kapolsek, danramil, kepala desa dan masyarakat di petak 77G Dusun Bojongasih Desa/Kecamatan Pamarican RPH Pamarican BKPH Banjar Selatan Rabu (9/11).
“Kita tanam pohon jati plus perhutani (JPP) per hektarnya ditanam sebanyak 1.100 pohon”, ujarnya ADM Perhutani KPH Ciamis Bambang Jupriayanto. Penanaman dilakukan di atas lahan seluas 74 hektare.
Selain pohon jati, juga ditanam pohon lain seperti Kesambi dan Mahoni sebagai pagar. “Penanaman ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Dan mereka (masyarakat, Red) masih bisa menanam dan sekaligus merawat pohon”, katanya.
Camat Pamarican Drs Yusuf Maolana M.Si mengaku akan menggerakkan masyarakat untuk menjaga hutan dan menjaga kelestarian hutan. Sebab, Pamarican termasuk salah satu titik rawan bencana seperti longsor dan banjir. “Sebelumnya jarang terjadi bencana longsor dan banjir, tapi baru sekarang-sekarang terjadi bencana”, katanya.
 
Sumber : radartasikmalaya.com
Tanggal : 10 November 2016

]]>
Lahan Bekas Tebangan Dihijaukan Kembali https://stg.eppid.perhutani.id/lahan-bekas-tebangan-dihijaukan-kembali/ Thu, 10 Nov 2016 03:32:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42098 perhutani-ciamisPIKIRAN-RAKYAT.COM (10/11/2016) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis kembali melakukan penanaman pohon di bekas kawasan tebangan di petak 77, Desa/Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)
Penanaman langsung dipimpin Administratur Perhutani KPH Ciamis, Bambang Jurianto, Rabu, 9 November 2016. Kegiatan yang berlangsung sederhana tersebut dihadiri jajaran musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Pamarican, dan masyarakat yang terlibat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat.
Kawasan hutan yang lokasinya jauh di pelosok tersebut, sebelumnya bekas penebangan yang berlangsung mulai Bulan Maret hingga September, seluas 74 hektare. Direncanakan penanaman pohon jati berlangsung 2 bulan, setiap hektar ditanam 1.100 pohon.
Selain pohon jati, juga ditanam pohon jenis lainnya sebagai tanda atau pagar, untuk membedakan dengan pohon inti. Di antaranya pohon mahoni dan pohon Kesambi. Penanaman dilaksanakan setelah dilakukan pengolahan lahan untuk tanam.
“Penanaman langsung melibatkan masyarakat. Memang tidak hanya jati, akan tetapi juga pohon lain sebagai pembatas. Selain itu, juga untuk menjadikan kawasan hutan tetap hijau, karena pada saat tertentu daun jati akan gugur. Masih ada pandangan hijau atau istilahnya evergreen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang Jurianto menyatakan, Perhutani hadir bersama masyarakat. Keberadaan hutan, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian masyarakat yang tinggal di sekitar hutan juga harus dirangkul untuk ikut memelihara.
“Siapa lagi kalau bukan masyarakat sekitar hutan yang ikut menjaga hutan, melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat,” tuturnya.
Dengan PHBM, jelasnya, masyarakat dapat memanfaatkan lahan, dengan melakukan tumpangsari sesuai lokasi yang ditetapkan, di sela tanaman pokok. Misalnya ketika tanaman masih kecil, masyarakat dapat menanam padi gogo, kacang tanah, palawija.
“Kegiatan tersebut dapat berlangsung hingga tiga tahun. Ketika tanaman semakin besar, tahap berikutnya dilakukan penjarangan. Masyarakat juga masih dapat menikmati sebagian hasilnya. Tentunya masyarakat akan memelihara tanaman sehingga hasilnya bisa maksimal,” jelasnya.
Sebelumnya Bambang jurianto mengungkapkan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Banjar Utara, KPH Ciamis meraih penghargaan sebagai pengelola hutan lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penilaian, tidak hanya menyangkut kondisi hutan yang terjaga lestari, akan tetapi juga menguji manajemen pemberdayaan masyarakat desa hutan serta potensi yang ada di wilayah sekitar hutan.
Terpisah Camat Pamarican, Yusuf Maolana mengatakan keberadaan hutan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Masyarakat, tidak hanya ikut menjaga akan tetapi juga melestarikan kawasan hutan.
“Pamarican termasuk wilayah rawan bencana longsor dan banjir, sehingga pengelolaan hutan merupakan hal yang sangat penting. PHBM merupakan salah satu cara melibatkan masyarakat dalam menjaga hutan,” ujarnya.
 
Sumber : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 10 November 2016

]]>
Perhutani Libatkan Masyarakat dalam Penanaman Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-libatkan-masyarakat-penanaman-hutan/ Thu, 10 Nov 2016 02:04:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42070 perhutani-1FOKUSJABAR.COM (10/11/2016) | Perhutani KPH Ciamis melakukan penanaman pohon jati bersama Muspika Pamarican dan masyarakat sekitar hutan di Petak 77g yang terletak di Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis yang dipimpin langsung oleh ADM Perhutani KPH Ciamis, Bambang Jupriayanto, Rabu (9/11/2016).
Bambang mengatakan, penanaman tersebut dilakukan di lahan seluas 74 hektar yang terdiri dari 6 petak. Rencananya akan selesai selama dua bulan ke depan. Pohon jati yang ditanam sebanyak 1.100 pohon per hektarnya. Lahan tersebut sebelumnya telah dilakukan penebangan mulai Maret hingga September. Sebulan dilakukan persiapan penanaman dan di November ini dilaksanakan penanaman kembali bersama masyarakat.
“Penanaman pohon ini melibatkan langsung masyarakat. Selain pohon jati ada juga penanaman pohon lain sebagai pagar biar tidak sejenis agar batas-batas tanaman jelas, antara lain pohon kesambi dan mahoni. Pohon jati ini ada fase menggugurkan daun jadi masih ada pandangan hijau atau istilahnya evergreen,” ungkapnya, Rabu, (9/11/2016).
Kata dia, setelah selesai dilakukan penebangan, maka dalam satu bulan persiapan penanaman kembali, mulai dari pemasangan patok, gali lubang untuk tanam dan lainnya. Kegiatan tersebut juga melibatkan langsung masyarakat sekitar hutan.
“Tanaman dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan masyarakat di sini, dengan tetap melakukan pemeliharaan,” katanya.
Menurutnya, Perhutani hadir untuk masyarakat dan berkaitan langsung dengan hutan, sehingga hutan bisa mensejahterakan masyarakat begitu juga sebaliknya masyarakat bisa menjaga hutan ini. Karena selama ini masyarakat merupakan back up dari Perhutani dalam menjaga hutan.
“Masyarakat juga bisa melakukan penanaman tumpang sari sesuai dengan lokasi yang ditetapkan sebelumnya. Seperti menanam padi Gogo, kencang tanah dan tanaman palawija lainnya selama dua sampai tiga tahun,” katanya.
Sementara itu, Camat Pamarican, M Yusuf mengatakan, pihaknya bertekad untuk menjaga hutan dan mengajak masyarakat untuk terus menjaga kelestarian hutan. Apalagi, Pamarican termasuk salah satu wilayah rawan bencana yang sebelumnya jarang terjadi, seperti longsor dan banjir.
 
Sumber : fokusjabar.com
Tanggal : 9 November 2016

]]>