Pengelolaan Hutan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 03 Nov 2016 02:40:27 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Pengelolaan Hutan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 62.000 Hektare Hutan Ditanami Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/62-000-hektare-hutan-ditanami-tebu/ Thu, 03 Nov 2016 02:40:27 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41598 KORAN-SINDO.COM (3/11/2016) | Kekurangan lahan tebu menjadi salah satu turunnya pasokan bahan baku industri gula. Solusinya, pemerintah bakal menyulap lahan hutan menjadi perkebunan tebu.
Pada tahap awal, sekitar lahan hutan seluas 62.000 hektare di Pulau Jawa dan Sumatera telah disiapkan untuk ditanami tebu. Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna menjelaskan, rencana untuk menjadi lahan hutan sebagai perkebunan tebu telah dibicarakan dengan PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Dalam pembicaraan disepakati budi daya tanaman tebu di kawasan hutan. “Nanti juga ada dukungan pendanaan dari PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, serta PT Bank Rakyat Indonesia,” ujarnya, kemarin. Menurut Denaldy, dalam kerja sama ini Perhutani bertugas menyediakan lahan kawasan hutan untuk budi daya tanaman tebu dengan pola agroforestry .
Mekanisme itu dimulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi, dan produktivitas tanaman tebu sampai pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. Agroforestry adalah pola budi dayalahankawasanhutanuntuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan. Pola agroforestry dilakukan dengan kaidah pengelolaan hutan lestari.
“Saat ini kami menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9. Artinya dari setiap hektare yang ditebang, kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan,” ungkapnya. Lahan hutan seluas 62.000 hektare tersebut berada di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, serta wilayah Perhutani Jawa Timur.
Sebagian lahan juga berada di Lampung. Namun, hingga saat ini Perhutani dan PTPN masih melakukan survei lahan di wilayah-wilayah tersebut yang cocok untuk tanaman tebu. Selain tebu, lanjutnya, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai.
Ada sekitar 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya pada semester pertama tahun ini.
Sementara itu, Direktur PT RNI Didiek Prasetyo menuturkan, kerja sama ini membantu pihaknya yang saat ini kekurangan lahan tanam tebu seluas 20.000 hektare. Penambahan lahan yang dipakai untuk menanam tebu menjadi harapan baru di tengah kebutuhan pasokan tebu yang terus meningkat tiap tahunnya. “Harapannya, kekurangan lahan tanam tebu dapat terbantu dengan kerja sama ini agar kebutuhan gula nasional segera tercapai,” ujarnya.
 
Tanggal : 3 November 2016
Sumber : koran-sindo.com

]]>
Cara Perhutani Mengangkat Produk Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/cara-perhutani-mengangkat-produk-tebu/ Tue, 01 Nov 2016 04:19:21 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41509 MARKEETERS.COM (1/11/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sepakat bekerjasama untuk budidaya tanaman tebu di kawasan hutan dengan dukungan pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Ruang lingkup kerja sama adalah penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry. Mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Agroforestry merupakan suatu sistem pola budidaya atau pengelolaan lahan kawasan hutan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitarnya.
Sinergi Enam BUMN ini pun bertujuan mendukung program ketahanan pangan nasional khususnya gula yang ditetapkan Pemerintah RI melalui optimalisasi lahan kawasan hutan.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mengatakan, ke depannya, dengan pola agroforestry Perhutani akan lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan, dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Dengan kawasan hutan seluas 2,4 juta ha, ke depan kami akan lebih fokus ke pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari. Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan,” ujar Denaldy dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang, dan lainnya sesuai kaidah kehutanan. Tidak kurang dari 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama.
Untuk kerjasama budidaya tebu ini, Perum Perhutani mengalokasikan 62 ribu ha lahan kawasan hutan di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung. Proses survei lapangan untuk pemilihan lokasi tanaman tebu saat ini tengah berjalan.
Direktur PT RNI B. Didiek Prasetyo mengatakan, kerja sama ini membantu pihaknya yang saat ini kekurangan lahan tanam tebu seluas 20 ribu ha.
“Kami berharap kekurangan lahan tanam tebu dapat terbantu dengan kerjasama ini agar kebutuhan gula nasional segera tercapai,” kata Didik.
 
Tanggal : 1 November 2016
Sumber : markeeters.com

]]>
Perhutani KPH Ciamis Tanam 2.500 Pohon Mahoni di RPH Panjalu https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-ciamis-tanam-2-500-pohon-mahoni-rph-panjalu/ Tue, 01 Nov 2016 04:00:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41504 perhutaniRADARTASIKMALAYA.COM (1/11/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis melakukan penanaman 2.500 pohon mahoni rasamala di petak 58 H Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Panjalu KPH Ciamis kemarin (31/10).
Wakil Administratur Perhutani Ciamis Angkat Wijanto menuturkan penanaman di lahan seluas 14 hektar itu dilakukan bersama Kelompok Kerja Peduli Lingkungan (KKPLH) dan warga Desa Golat Kecamatan Panjalu.
“Kegiatan penanaman bersama ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap hutan, serta memupuk sinergitas antara masyarakat dan Perhutani”, ujarnya kemarin (31/10).
Menanam pohon, lanjutnya, merupakan kewajiban bagi seluruh karyawan Perum Perhutani. Juga merupakan bagian dari kegiatan rutin penanaman bersama masyarakat dalam membangun kawasan hutan. “Untuk melestarikan sumber daya hutan yang ada di Kabupaten Ciamis ini, kami bekerjasama dengan masyarakat agar dapat meningkatkan pengelolaan hutan”, katanya.
Dia mengajak warga sekitar untuk merawat dan menjaga hutan agar tidak rusak dan merugikan semua pihak. “Kami harap semua yang terlibat dapat memelihara tanaman tersebut, agar dapat tumbuh dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak”, pungkasnya.
 
Tanggal : 1 November 2016
Sumber : radartasikmalaya.com

]]>
Perhutani dan Warga Tanam Ribuan Pohon di Hutan Ciamis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-warga-tanam-ribuan-pohon-hutan-ciamis-2/ Tue, 01 Nov 2016 02:47:07 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41495 WARTAPRIANGAN.COM, CIAMIS (31/10/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, bersama warga masyarakat Golat Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis dan Kelompok Kerja Peduli Lingkungan (KKPLH) melakukan kegitan penanaman 2.500 pohon. Penanaman tersebut dilakukan di petak 58 h Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Panjalu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, seluas 14 hektar.
Wakil Administratur Perhutani Ciamis, Angkat Wijanto mengatakan, kegiatan penanaman bersama ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap hutan serta memupuk sinergitas antara masyarakat dan Perhutani. Harapannya dapat meningkatkan pengelolaan hutan bersama masyarakat untuk melestarikan sumber daya hutan.
“Kegiatan hari menanam ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud kepedulian karyawan dan masyarakat terhadap pelestarian hutan agar menjadi pembangkit semangat keseharian dalam membangun hutan di tahun 2016, juga sebagai tanda pelaksanaan kewajiban menanam bagi seluruh karyawan Perum Perhutani,” tuturnya.
Ini bagian kegiatan Rutin Penanaman Bersama Masyarakat dalam membangun kawasan Hutan. “Kegiatan bersama ini diharapkan dapat memberi manfaat besar bagi lingkungan serta kehidupan masyarakat terutama yang berada di wilayah sekitar hutan,” terang Dedi masyarakat Golat.
“Mari kita bersama merawat dan menjaga hutan karena kalau hutan rusak akan berdampak negatif bagi semua,” pungkasnya.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : wartapriangan.com

]]>
Perhutani Gandeng PT LEN Petakan Hutan Dengan Drone https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-pt-len-petakan-hutan-drone-4/ Mon, 31 Oct 2016 09:15:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41465 MARKEETERS.COM, JAKARTA (31/10/2016) | Saat ini, Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9. Artinya, setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3,7 juta hektare. Dengan luas kawasan hutan tersebut kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan, dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Melihat kondisi ini, penggunaan drone menjadi salah satu solusi bagi Perum Perhutani dalam mengelola hutannya. Untuk itu, Perum Perhutani berkolaborasi dengan PT LEN Industri (Persero) dalam penggunaan drone. Drone adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mengatakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani. Alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon dan memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani akan dapat melakukan peliputan 2,4 juta ha kawasan hutan sangat efektif. Selain itu tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5–8 cm/pixel,” kata Denaldy dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, teknologi ini akan Perum Perhutani manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan, pihaknya akan melakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) di lapangan.
Direktur Utama LEN Zakky Gamal Yasin mendukung secara penuh sinergi BUMN ini. Ia menuturkan, uji coba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Dengan kerjasama ini kami akan terus meningkatkan pelayanan agar teknologi drone dari PT LEN dapat memenuhi kebutuhan Perhutani dalam pengelolaan sumberdaya hutannya,” kata Zakky.
Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : markeeters.com

]]>
Perhutani dan Warga Tanam Ribuan Pohon di Hutan Ciamis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-warga-tanam-ribuan-pohon-hutan-ciamis/ Mon, 31 Oct 2016 08:46:51 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41446 WARTAPRIANGAN.COM, CIAMIS (31/10/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, bersama warga masyarakat Golat Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis dan Kelompok Kerja Peduli Lingkungan (KKPLH) melakukan kegitan penanaman 2.500 pohon. Penanaman tersebut dilakukan di petak 58 h Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Panjalu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, seluas 14 hektar.
Wakil Administratur Perhutani Ciamis, Angkat Wijanto mengatakan, kegiatan penanaman bersama ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap hutan serta memupuk sinergitas antara masyarakat dan Perhutani. Harapannya dapat meningkatkan pengelolaan hutan bersama masyarakat untuk melestarikan sumber daya hutan.
“Kegiatan hari menanam ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud kepedulian karyawan dan masyarakat terhadap pelestarian hutan agar menjadi pembangkit semangat keseharian dalam membangun hutan di tahun 2016, juga sebagai tanda pelaksanaan kewajiban menanam bagi seluruh karyawan Perum Perhutani,” tuturnya.
Ini bagian kegiatan Rutin Penanaman Bersama Masyarakat dalam membangun kawasan Hutan. “Kegiatan bersama ini diharapkan dapat memberi manfaat besar bagi lingkungan serta kehidupan masyarakat terutama yang berada di wilayah sekitar hutan,” terang Dedi masyarakat Golat.
“Mari kita bersama merawat dan menjaga hutan karena kalau hutan rusak akan berdampak negatif bagi semua,” pungkasnya.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : wartapriangan.com

]]>
Petakan Hutan, Perhutani Gandeng PT LEN https://stg.eppid.perhutani.id/petakan-hutan-perhutani-gandeng-pt-len/ Sat, 29 Oct 2016 05:57:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41432 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (29/10/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penggunaan Sistem Pengendali Pesawat terbang Tanpa Awak (PTTA) dalam rangka menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan Perhutani, bertempat di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/10).
Denaldy M. Mauna mengatakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik. Nantinya alat akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian.
Pesawat terbang tanpa awak (drone) adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9 yang artinya setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3.7 juta ha. Dengan luaskawasan hutan tersebut kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaanpengelolaan hutan, pengawasan dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani akan dapat melakukan peliputan 2,4 juta ha kawasan hutan sangat efektif. Selain itu tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5–8 cm/pixel. Teknologi ini akan kita manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan kita lakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) kita di lapangan,” demikian Denaldy M Mauna menambahkan.
Sementara Direktur Utama LEN, Zakky Gamal Yasin yang hadir dalam penandatanganan MoU tersebut mendukung secara penuh sinergi BUMN ini dan mengatakan bahwa ujicoba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Dengan kerjasama ini kami akan terus meningkatkan pelayanan agar teknologi drone dari PT LEN dapat memenuhi kebutuhan Perhutani dalam pengelolaan sumberdaya hutannya,” kata Zakky.
Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
 
Tanggal : 29 Oktober 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Cegah Pencurian, Perhutani Petakan Hutan via Drone https://stg.eppid.perhutani.id/cegah-pencurian-perhutani-petakan-hutan-via-drone/ Fri, 28 Oct 2016 09:05:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41402 IMQ21.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani dan PT Len Industri (Persero) menjalin sinergi penggunaan sistem pengendali pesawat terbang tanpa awak (PTTA) untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan.
Menurut Direktur Utama Perhutani Denaldy M. Mauna, teknologi drone atau tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan baik.
“Nantinya alat ini akan dilengkapi dengan nights vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian,” ujar Denaldy di sela penandatangan MoU di kantor Perhutani, Rabu (26/10).
Saat ini, Perhutani mengelola 2,4 juta hektar di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalan 1:9. Artinya, setiap tebang diikuti dengan penananaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Grup termasuk anak perusahaan mencapai 3,7 juga hektar. Dengan luas kawasan hutaN tersebut, kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan, dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu serta tenaga yang sedikit.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani dapat melakukan peliputan 2,4 juta hektar kawasan hutan sangat efektif. Selain itu, tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5-8 cm/pixel,” urainya.
Teknologi ini akan dimanfaatkan Perhutani untuk memastikan dan menerapkan perencanaan hutan, memonitor produktivitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan, Perhutani lalukan pengawasan hutan dari udari pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Len Zakky Gamal Yasin menambahkan, Len mendukung penuh sinergi kedua perusahaan. Uji coba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani,” terang Zakky.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : imq21.com

]]>
Perhutani Gandeng LEN Garap Hutan Menggunakan 'Drone' https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-len-garap-hutan-menggunakan-drone/ Fri, 28 Oct 2016 08:08:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41395 KATAWARTA.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani menggandeng PT LEN Industri (Persero) memantau hutan 2,4 juta hektare di Pulau Jawa dan Madura dengan menggunakan sistem teknologi pengendali pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau yang lebih dikenal dengan sebutan “drone”.
Sinergi kedua BUMN ini dilakukan untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki Perum Perhutani.
“Kerja sama Perhutani dengan LEN ini bukan saja membantu mengetahui berapa jumlah pokok pohon di lapangan, berapa yang harusnya di tebang, berapa yang harus disisihkan. Namun utamanya lebih kepada pengawasan dan membantu melindungi aset Perhutani” kata Dirut Perum Perhutani Denaldy M Mauna di Jakarta, Rabu.
Menurut Denaldy, sistem kerja dari teknologi “drone” ini diharapkan juga dapat membantu polisi kehutanan (polhut) dalam pengawasan di malam hari yang lazim terjadi pencurian kayu.
Sementara itu, Dirut PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin, menjelaskan, untuk membantu pengawasan di malam hari, pihaknya akan melengkapi “drone” dengan kamera berteknologi “night vision”.
“Dengan sistem ini (night vision), sangat memungkinkan bisa membantu kerja polhut. Minimal memberikan informasi daerah mana saja yang dicurigai ada aktivitas ilegal. Terlebih dahulu memberikan semacam warning,” kata Zakky.
Untuk itu, PT LEN Industri masih melakukan riset terhadap “drone” yang nantinya akan beroperasi hingga jarak terbang mencapai 100 kilometer.
Ia menargetkan, pada akhir tahun 2016 spesifikasi dari “drone” harus selesai sebelum masuk ke dalam tahap produksi massal.
“Sekarang kita masih tahap riset, uji coba. Karena spesifikasinya masih berubah-ubah. Tadinya hanya mengawasi hutan. Namun ada penambahan untuk penghitungan kelompok pohon, kalau itu perlu alat sendiri,” ujarnya.
Perkiraan anggaran untuk pembuatan “drone” ini belum bisa dia gambarkan, karena bisa ditetapkan setelah spesifikasi dari “drone” ini sudah dinilainya “matang”.
“Tergantung spesifikasinya yang diminta. Kalau ingin jangkauannya semakin luas atau daya tahan baterainya lama, bisa lebih mahal,” ucap Zakky.
Perum Perhutani saat ini memiliki areal pengelolaan hutan seluas 3,7 hektare.
Selain di Pulau Jawa dan Madura, ada juga areal pengelolaan hutan yang terdapat di sejumlah provinsi lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi “drone”, Perum Perhutani berharap dapat menekan lambannya penanganan pengelolaan hutan, yang salah satunya termasuk kegiatan pencurian kayu atau “illegal logging”.
Perum Perhutani kerap menghadapi kendala waktu dan sumber daya manusia dalam memantau sektor kehutanan .
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : katawarta.com

]]>
Perhutani Gandeng Generasi Muda Kembangkan Wisata Kehutanan RI https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-generasi-muda-kembangkan-wisata-kehutanan-ri-2/ Fri, 28 Oct 2016 05:25:06 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41389 STRATEGIDANBISNIS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Pengelolaan destinasi wisata alam merupakan kunci dalam mengoptimalkan aset hutan dan taman nasional di Indonesia. Sebagai langkah memaksimalkan aset tersebut, Perum Perhutani melibatkan generasi muda hingga menggandeng perguruan tinggi di dalam negeri.
Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna mengatakan kerja sama tersebut bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan lebih terstruktur dan sinergis melalui pemanfaatan jejarang, informasi dan teknologi.
“Kami bersama Universitas Prasetya Mulya (perguruan tinggi swasta) mengembangkan objek wisata ekowisata dengan memanfaatkan potensi alam dan sumber daya lahan hutan,” ujar Denaldy, Jakarta, Rabu (26/10).
Denaldy menyakini, pengalaman universitas tersebut dapat membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat termasuk generasi muda.
“Kami ingin generasi muda mempunyai awareness yang luas tentang hutan. Di negara-negara maju seperti Eropa, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle,” ucap Denaldy.
Denaldy melanjutkan, Perhutani juga menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait penelitian dan kajian bisnis model pengelolaan sumber daya hutan.
“Kami ingin mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam mendorong keberhasilan pengelolaan hutan dengan interaksi masyarakat sekaligus merumuskan strategi bisnis model yang tepat pada kawasan hutan,” jelas dia.
Dia berharap, dengan melibatkan dua perguruan tinggi tersebut dapat memberikan masukan pola pemanfaatan hutan dengan pangan yang tepat di masa depan.
Perum Perhutani mengelola 2,4 juta ha kawasan hutan di Jawa Madura. Sistem tebang dan tanam dalam pengelolaan hutan menerapkan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang Perhutani menanamkan kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan.
“Saat ini kami juga memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Prasetiya Mulya Djisman S Simandjuntak menambahkan aksi kolaborasi dengan BUMN Kehutanan tersebut dapat mengangkat edukasi pariwisata terutama bagi wisatawan mancanegara (wisman).
“Aset Perhutani bisa digunakan edukasi tourism sehingga model bisnis yang berkelanjutan, aset Perhutani kekuatannya beragam,” kata Djisman.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : strategidanbisnis.com

]]>