Pengembangan Karet – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 20 Jan 2015 02:45:35 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Pengembangan Karet – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Pemerintah Didesak Perkuat Hilirisasi Karet https://stg.eppid.perhutani.id/pemerintah-didesak-perkuat-hilirisasi-karet/ Tue, 20 Jan 2015 02:45:35 +0000 http://perhutani.co.id/?p=17771 Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah diminta memperkuat hilirisasi karet guna memenuhi permintaan dalam negeri serta mendongkrak pasar ekspor.
Penasihat Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Jawa Barat Iyus Supriatna pesimistis permintaan dalam negeri mampu tercapai apabila pemerintah tidak menggenjot hilirisasi karet.
Dia beralasan hilirisasi penting dilakukan karen selama ini produktivitas karet dalam negeri sangat minim di bawah 1 ton hektare per tahun. Padahal, idealnya produktivitas karet mencapai 1,5 ton hingga 2 ton per ha per tahun.
Menurutnya, kondisi tersebut dipicu akibat tanaman karet yang sudah menua sehingga tidak lagi berproduktivitas secara maksimal.
“Produksi karet di Jabar saat ini hanya sekitar 57.000 ton per tahun dengan luas lahan sekitar 36.000 ha,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, pemerintah harus memulai hilirisasi dari peremajaan perkebunan karet dengan klon unggul yang direkomendasikan Balai Penelitian Karet Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah mendorong perluasan areal perkebunan hasil kerja sama antara petani dengan pihak swasta serta Perhutani yang memiliki areal perkebunan luas yang masih bisa dimanfaatkan.
“Kami pernah mencoba menanam karet yang bekerja sama dengan Perhutani pada 2007 di Sukabumi dan hasilnya cukup bagus. Tingkat produktivitas karet setelah dipanen mencapai 1-1,5 ton per ha,” katanya.
Sumber  : bisnis.com
Tanggal  : 20 Januari 2015

]]>
Perhutani Ganti Jati dengan Karet https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-ganti-jati-dengan-karet/ Sun, 15 Dec 2013 02:21:26 +0000 http://perhutani.co.id/?p=10312 Lahan Perum Perhutani seluas 562,43 hektare di wilayah Majalengka, Indramayu, dan Sumedang yang semula ditanami jati kini ditanami pohon karet. Jati kurang memiliki nilai ekonomi tinggi dibandingkan dengan karet. Pimpinan Proyek Pengembangan Hutan Tanaman Karet Majalengka Noor Rohman mengatakan hal itu seusai melakukan penanaman karet di petak 51 BKPH Sahbandar, Kecamatan Kertahati, Kamis, (12/12/2013).
Tanaman jati bernilai ekonomis setelah berusia puluhan tahun. Sementara tanaman karet di usia lima tahun sudah bisa disadap dan menghasilkan uang. Penanaman perdana secara simbolis dilakukan oleh Direktur Umum Perum Perhutani Bambang Sukmananto, disertai Direktur SPDH dan PUHR Mustoha Iskandar, Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar Banten Dadang Hendaris, serta sejumlah pejabat lainnya.
Sumber  : Pikiran Rakyat Hal. 19
Tanggal  : 13 Desember 2013

]]>