#perhutanidisiviregionaljawatengah – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 27 Aug 2016 10:26:24 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #perhutanidisiviregionaljawatengah – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Menjelajah Keindahan Lima Curug Eksotik di Desa Sadahayu, Kecamatan Majenang https://stg.eppid.perhutani.id/menjelajah-keindahan-lima-curug-eksotik-desa-sadahayu-kecamatan-majenang/ Sat, 27 Aug 2016 10:26:24 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39654 RADARBANYUMAS.CO.ID, BANYUMAS (26/8/2016) | Desa Sadahayu dianugrahi berkah melimpah dengan adanya lima curug. Kelimanya itu adalah Curug Manik, Batu Manik, Cinagara dan Begug serta Tonjong, yang kesemuanya berada di pedalaman hutan Perhutani atau hutan lindung. Dan Cinagara, sempat digadang-gadang untuk bisa dikembangkan menjadi obyek wisata.

Keunggulannya dibandingkan curug lain karena adanya aliran air yang masuk ke bawah bebatuan. Keunikan ini bisa dilihat jika menyusuri curug dari atas hingga bawah. Setengah perjalanan, air tidak terlihat karena berada dibawah batu, seolah menyembunyikannya dalam misteri yang belum terungkap. “Ada aliran air dibawah batu,” ujar Edi Junaedi.

Untuk bisa menuju curug ini, memang dibutuhkan perjuangan luar biasa. Pasalnya, pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak menembus hutan pinus. Juga ada rute memutar, tepat dipertigaan Jalan Sadahayu-Tembongraja dengan Sadahayu-Jambu. Dari sana, jalan lebih landai dan menyusuri hulu sungai Cijalu. Jika ingin lebih cepat, maka pilihan pertama adalah menyusuri sungai Cinagara. Hanya, rute ini sepertinya diperuntukan bagi pemilik jiwa petualang. Jalan lebih curam hingga membutuhkan tenaga ekstra saat kembali. Maka, tepat jika curug ini berada di tengah alam pegunungan dan masih sangat asri.

Bagaimana tidak, penduduk setempat masih jarang melaluinya. Mereka yang kesana hanyalah penyadap pinus. Belum lagi dengan tantangan lain berupa cuaca. Memasuki kawasan hutan pinus milik Perhutani, pengunjung sudah disambut udara dingin. Penyebabnya karena wilayah desa ini berada diketinggian kurang lebih 700 diatas permukaan laut (dpl). Dari jalan kecil ini, setelah 15 menit berjalan sudah bertemu dengan aliran sungai kecil.

“Kalau lewat rute ini lebih berat,” ujar Edi kembali. Namun, perjalanan ini bukan tanpa bonus sama sekali. Udara yang berhembus sepanjang jalan menuju curug masih sangat bersih. Bagi pecinta petualangan, rute ini sangat menantang karena keasrian alam. Salah satu buktinya adalah lumut yang tumbuh dihampir semua batu besar karena daerah tersebut sangat lembab. Ditambah lagi, posisi curug ternyata diapit oleh tebing batu cadas dan tinggi. Bonus terakhir ini bisa dinikmati jika sudah sampai ke dasar curug.

Didasar air terjun juga ada kolam atau yang biasa disebut dengan kedung oleh warga setempat. Air dipastikan sangat jernih karena melalui bebatuan dan tidak bersentuhan dengan tanah sama sekali. “Kondisinya masih sangat asri karena jarang didatangi orang,” ujar katanya. (*/ttg)

Tanggal : 26 Agustus 2016
Sumber : Radarbanyumas.co.id

]]>
Wisata Religi Diresmikan https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-religi-diresmikan/ Mon, 08 Aug 2016 04:29:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39273 RADARPEKALONGAN.COM, PEMALANG (8/8/2016) | Sekda Pemalang Budhi Rahadjo, Minggu (7/8) kemarin meresmikan ditemukannya kawasan wisata religi Pangeran Purbaya Desa Surajaya. Acara peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti bersama Adm Perhutani Pemalang Rukman Sutriatna.

Camat Pemalang Mu’minun selaku panitia penyelenggara dalam laporannya menyampaikan acara peresmian ini, moment yang sudah ditunggu-tunggu dari dulu dan baru kali ini bisa terlaksana. Sehingga dengan diresmikannya wisata religi ini, pihaknya sangat berterima kasih kepada Ketua Dewan Pembina Korpri yang memborong kegiatan Purbaya Funback dalam rangkaian acara peresmian ini. Ucapan terima kasih juga kepada sejumlah sponsor dan pihak-pihak yang telah ikut mendukung acara tersebut.

Menurutnya, acara ini murni keinginan masyarakat Desa Surajaya dan wisata religi ini akan terus dikembangkan menjadi salah satu tujuan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pemalang. Disebutkan dalam upaya pengembangan wisata ini, banyak rencana yang akan dilakukan .

Diantaranya pengembangan potensi hutan yang kaya flora dan faunanya. Selain itu embung air, playing fock, bumi perkemahan, sepeda gunung, trabas dan lain sebagainya. Meskipun untuk saat ini wahana yang ada masih sangat sederhana.

“Sehingga untuk pengembangan wisata ini, masih butuh pendampingan, butuh bantuan dan dukungan dari masyarakat,”katanya.

Berharap, kepada Adm Perhutani agar kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Surajaya ssegera terwujud. Sehingga pengembangan wisata ini dapat terlaksana dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Surajaya.

Sekda Budhi Rahardjo selaku Ketua Korpri sekaligus mewakili Bupati Pemalang dalam sambutannya menyampaikan kehadiranya untuk mewakili bupati. Komandan BR panggilan akrabnya, dalam kesempatan itu, menjelaskan asal usul tokoh Pangeran Purbaya yang makamnya ada di Desa Surajaya. Dengan riwayat singkat menceritakan perjalanan tokoh Pengeran Purbaya tersebut.

Mengenai upaya pengembangan wisata religi ini, menurut Sekda awalnya dari Kepala Desa Surajaya menyampaikan kepada camat, kemudian ke Pemerintah Daerah, namun saat itu belum mendapat respon. Namun setelah itu direspon oleh bupati karena sangat menarik jika wisata itu bisa dikembangkan.

Bahkan respon bupati sangat luar biasa akan memberikan program pembangunan untuk sarana jalan menuju wisata, tidak hanya itu, jalan tersebut juga akan dilebarkan. Harapan bupati menurut Sekda pintu gerbang desa diganti Gerbang Wisata Religi Pangeran Purbaya, selain itu agar masyarakat Desa Surajaya juga jangan hanya penonton ketika wisata ini ramai. Tapi juga harus menjadi pelaku sehingga merasakan hasilnya.

Acara peresmian sangat meriah dengan banyaknya sajian kesinian yang ditampilkan oleh para pelajar, baik siswa SD maupun SMP yang ada dilingkungan Kecamatan Pemalang. Diantaranya kesenian tari-tarian tradisional dan kreasi baru, termasuk drumband SD Negeri Mulyoharjo 04. Selain itu juga ada pameran produk unggulan yang ada di Pemalang untuk ikut memeriahkan acara tersebut.

Usai meresmikan, Sekda bersama Adm Perhutani dan rombongan SKPD Pemkab Pemalang yang hadir di acara itu meninjau kawasan obyek wisata Pangeran Purbaya Desa Surajaya. (apt)

Tanggal : 8 Agustus 2016
Sumber : Radarpekalongan.com

]]>
Kemarau, Pendaki Diminta Tak Nyalakan Api Unggun https://stg.eppid.perhutani.id/kemarau-pendaki-diminta-tak-nyalakan-api-unggun/ Mon, 08 Aug 2016 03:39:41 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39280 SUARAMERDEKA.COM, BUMIJAWA (8/8/2016) | Memasuki musim kemarau ini para pendaki yang hendak merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang di puncak Gunung Slamet diminta tidak menyalakan api unggun.

Administratur Perhutani KPH Pekalongan Barat Anton Fadjar Agung didampingi Asper Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Bumijawa Marsono menjelaskan, curah hujan akhirakhir ini mulai berkurang dan diprediksi akan memasuki musim kemarau. ”Terkait dengan hal itu, semak, rerumputan, dan pepohonan di jalur pendakian menjadi kering dan rawan terbakar oleh api sekecil apa pun.

Kami meminta para pendaki untuk tidak menyalakan api unggun,” jelasnya, kemarin. Marsono menambahkan, pada tahun lalu diduga karena aktivitas pendakian dengan menyalakan api unggun, ratusan hektare hutan di lereng Gunung Slamet terbakar.

Kebakaran cukup sulit dipadamkan karena titik api berada di ketinggian dan jauh dari permukiman penduduk. Pihaknya juga berkoordinasi dengan warga dan para kelompok pecinta alam Gunung Slamet untuk ikut serta mengawasi jalur pendakian agar kejadian kebakaran hutan tidak terjadi lagi.

Terpisah, Humas Galawi Rescue Arif Rahman menjelaskan, beberapa kelompok pecinta alam setempat seperti Gabungan Pecinta Alas Slamet (Galas), Gupala, dan Kompak akan bersinergi untuk memantau jalur pendakian di Kabupaten Tegal.

Jalur yang kerap dilalui para pendaki yaitu jalur Dukuh Liwung, Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, jalur pendakian via objek wisata Guci yang merupakan jalur nasional, dan jalur Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa.

”Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sekda Haron Bagas Prakosa. Beliau meminta pendaki untuk tidak membuat api unggun karena bisa memicu terjadinya kebakaran hutan. Pak Sekda meminta kesadaran rekan-rekan pendaki karena kebakaran hutan merugikan banyak orang dan merusak lingkungan,” tandasnya. (K22-58)

Tanggal : 8 Agustus 2016
Sumber : Suaramerdeka.com

]]>
Dirut Perhutani Kunjungi Posko Mudik Lebaran di Purwakarta https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-kunjungi-posko-mudik-lebaran-purwakarta-2/ Tue, 05 Jul 2016 09:28:04 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38442 GOSUMBAR.COM, JAKARTA (4/7/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar melakukan pemantauan di lokasi Posko Mudik Lebaran Perum Perhutani 2016 di Jalan Raya Purwakarta – Cikampek, guna memantau secara langsung kesiapan posko.
Mustoha Iskandar mengatakan, saat ini Perum Perhutani mumbuka 15 posko mudik lebaran guna memudahkan pemudik untuk melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat untuk merayakan Idul Fitri 1437 H khususnya yang lewat jalur jalur utama utara selatan dan timur pulau Jawa.
“Di wilayah Jawa Barat hanya dibuka tiga posko yaitu di Purwakarta, Indramayu, dan Ciamis. Di Jawa Tengah 3 posko dan Jawa Timur 9 posko,” terang Mustoha, dalam keterangan resminya, yang diterima,, Senin (4/7/2016).
Posko Mudik Lebaran Perhutani di Purwakarta tersebut dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir, toilet, musholla, TV, radio, alat komunikasi, air minum dan jasa tukang pijat bagi pemudik yang kelelahan.
Setelah dari Posko Purwakarta, Mustoha Iskandar mengecek tanaman jati dan tanaman karet di Petak 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cijambe, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sanca, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu. Setelah itu, ?Mustoha Iskandar melanjutkan perjalanan ke posko dua yaitu posko Mudik Lebaran di TPK Cikamurang Desa Cikawung, Trisi, Kabupaten Indramayu, Jalan Raya Subang-Kadipaten.
“Jalur ini (Subang-red) sekarang sedikit pemudiknya, setelah ada tol Cipali yang dibangun Pemerintah sekarang. Perum perhutani setiap tahun turut serta dalam meramaikan pengamanan jalur mudik,” tutup Mustoha saat berada di Posko Perhutani di TPK Cikamurang, Subang.
Tanggal   : 4 Juli 2016
Summer  : Gosumbar.com

]]>
Pemprov Setor Rp4,9 M Untuk Jateng Park https://stg.eppid.perhutani.id/pemprov-setor-rp49-m-jateng-park/ Thu, 23 Jun 2016 08:31:01 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38066 OKEZONE.COM, SEMARANG (23/6/2016) | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) akan menyetorkan dana Rp4,9 miliar untuk pengembangan objek wisata Jateng Park di kawasan Wana Wisata Penggaron, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.
Kepala Biro Bina Produksi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu mengatakan, hingga kini perusahaan yang akan mengelola obyek wisata itu belum diberi nama, pihak yang membentuk perusahaan itu adalah PT SPJT dan PT Perhutani Alam Wisata (Palawi). ”Nama perusahannya belum terbentuk,” katanya di Semarang, kemarin.
Menurut Peni, dana itu merupakan modal awal yang harus disetor Pemprov Jateng atau setara 4,9 persen dari kebutuhan. Sementara PT Palawi akan menyetor 5,1 persen atau sebesar Rp5,1 miliar pada perusahaan baru tersebut. Modal awal pengembangan wanawisata itu sebesar 25 persen dari modal keseluruhan Rp40 miliar. (Baca juga: Lahan 10 Ha Disiapkan Bangun Agro Techno Park)
“Modal itu bukan untuk pembangunan fisik Jateng Park. Tapi untuk kegiatan awal. Misalnya, pembuatan dokumen amdal,” papar Peni.
Proses pembangunan Jateng Park masih tahap penyelesaian rencana bisnis. Perum Perhutani Divre Jateng telah menunjuk Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk pembuatan rencana bisnis yang lebih detail dari masterplan yang sudah disusun tahap awal.
Rencana bisnis yang semula ditarget selesai Juni ternyata molor sebulan. Rencanabisnisakanberguna bagi perusahaan baru untuk menawarkan kepada pihak ketiga guna berinvestasi. Untuk menentukan siapa investor yang paling tepat, nanti ditetapkan melalui beauty contest.
“Kalau model kerja samanya seperti apa, diserahkan pada perusahaan baru itu. Yang jelas sudah ada aturannya di Peraturan Menteri Kehutanan,” ujar Peni.
Sementara itu untuk jabatan pimpinan dalam perusahaan baru, disepakati bahwa kursi direktur utama menjadi hak Perhutani. Sementara Pemprov diberi jatah komisaris utama. Untuk kepastian nama perusahaan masih tahap usulan. Menurut Peni, sudah ada lima nama yang muncul untuk Jateng Park di Wana Wisata Penggaron.
“Yang pasti dicari nama yang paling menjual. Urusan ini diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” katanya.
Sesuai rencana, mulai Mei- Agustus 2016 dilakukan proses penentuan pihak ketiga yang ikut berinvestasi pembangunan fisik Jateng Park. Pada Juli-Desember 2016 akan disusun amdal dan DED (detailed engineering design) Jateng Park serta analisis dampak lalu lintas (Andal Lalin). Bulan Juli-September 2016 penyusunan RKL dan RPL. (Baca juga: Pemkab Kudus akan Bangun Taman Lampion)
Pembangunan simpang susun tol dan fisik Jateng Park akan dimulai Januari 2017. Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Achsin Ma’ruf mendorong pengembangan wisata Jateng Park ini bisa direalisasikan agar bisa menjadi daya tarik wisatawan ke Jateng. “Kami siap melakukan pemantauan terhadap semua proses pembangunan kawasan wisata tersebut,” katanya
(rzk)
Tanggal  : 23 Juni 2016
Sumber  : okezone.com

]]>
Mudik, Jalan Tol Baru Siap Digunakan https://stg.eppid.perhutani.id/mudik-jalan-tol-baru-siap-digunakan/ Wed, 22 Jun 2016 07:52:25 +0000 http://perhutani.co.id/?p=37978 JOGLOSEMAR.CO.ID, SEMARANG (20/6/2016) | Pemerintah berjanji jelang mudik nanti, masyarakat sudah bisa menggunakan fasilitas jalan secara baik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPupera), Basuki Hadimuldjono, menyatakan, sampai saat ini kondisi jalan raya yang bakal dijadikan jalur mudik Lebaran 2016, sudah siap dilalui pemudik.
Ia mengatakan, sejak H-30 Lebaran, dirinya sudah menugaskan semua pejabat Eselon I mulai Dirjen sampai Kepala Badan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, untuk mengecek seluruh kondisi jalan raya yang akan jadi jalur mudik.
“Secara umum 90 persen siap, hanya ada beberapa lokasi saja (yang belum siap),” kata Basuki saat melakukan kunjungan kerja meninjau lokasi terdampak rob di Kota Semarang, Minggu (19/6/2016).
Untuk wilayah Jawa Tengah, pengoperasian jalan tol yang bisa dilalui dari Jakarta sampai Brebes Timur akan memudahkan pemudik. Pemerintah juga menerapkan pembayaran tol terintegrasi, yakni dari semestinya terdapat tujuh pintu pembayaran, nantinya hanya dioperasikan tiga pintu saja.
Untuk jalur selatan Jateng, pengerjaan jalan lingkar Sumpiuh di Kabupaten Banyumas sudah selesai. Adanya jalan lingkar ini untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan adanya dua perlintasan kereta api di daerah ini.
“Jalan lingkar Sumpiuh yang terkena dua jalan kereta api sekarang sudah jadi. Jalan itu juga akan segera diresmikan Gubernur Jateng. Jalan yang biasanya macet total itu saya kira sudah tidak lagi,” katanya.

Kemudian untuk tol Semarang-Solo, ada kendala di seksi Bawen-Salatiga. Nantinya pengendara perlu sedikit keluar dari jalan tol melalui jalan proyek Perhutani, karena jembatan Tuntang belum selesai. Selanjutnya pengendara bisa melalui jalan tol Sragen-Kertosono mulai dari Kartosuro.
“Jadi jalan-jalan tol itu Insya Allah siap,” katanya.
Sementara untuk proses perbaikan jalan, Basuki menegaskan pengerjaannya akan dihentikan pada H-7, terutama untuk pengerjaan jalan kategori ringan. Sementara untuk pengerjaan kategori berat semisal jembatan Sipahit di Kabupaten Pekalongan, diharapkan akan selesai H-6 Lebaran.
“Jembatan Sipahit Pekalongan mudah-mudahan H-6 bisa dilewati, itu yang paling berat. Jika belum selesai, ya pakai jembatan darurat berupa balley yang sudah dipasang di situ,” katanya. (Tribunnews)
Tanggal  : 20 Juni 2016
Sumber  : joglosemar.co.id

]]>
Jelang Lebaran, Perhutani Siapkan Pengamanan Khusus https://stg.eppid.perhutani.id/jelang-lebaran-perhutani-siapkan-pengamanan-khusus/ Tue, 21 Jun 2016 02:36:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=37911 SUARAMERDEKA.COM, BLORA (21/6/2016) | Trend meningkatnya angka pencurian kayu jati menjelang dan saat lebaran diantisipasi khusus oleh jajaran pengaman Perhutani di Cepu dan Blora, yakni dengan menyiapkan pengamanan khusus.

“kami sudah membentuk tim yang akan ditugaskan untuk antisipasi aksi pencuri yang memanfaatkan momen lebaran,” tandas Waka ADM KPH Cepu, Agus Kusnandar, kemarin.

Dia menjelaskan, saat ini siapa dan jumlah personil yang ditugaskan untuk pengamanan hutan menjelang lebaran tersebut sudah terbentuk. Nantinya, para petugas itu akan berada di hutan dengan dibantu kekuatan dari Polri maupun petugas Perhutani wilayah pangkuan hutan masing-masing.

Agus Kusnandar membenarkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memang ada trend peningkatan angka pencurian kayu jati menjelang dan saat lebaran. Menurutnya, ada kesan kawanan pencuri memanfaatkan momen lebaran yang dipekirakan pengamanan tidak ketat.

Sementara itu, Waka ADM Perhutani Blora,  Asep Ruskandar ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya juga telah melakukan antisipasi pengamana hutan menjelang dan saat lebaran. “Sebenarnya tidak ada hal yang khusus, hanya saja kami tetap melakukan antisipasi,” ujarnya. (suara merdeka.com/Urip Daryanto)

Tanggal : 21 Juni 2016

Sumber : suaramerdeka.com

]]>