#perhutanidisiviregionaljawatimur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 14 Aug 2016 09:09:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #perhutanidisiviregionaljawatimur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Hwiiik! Bupati Banyuwangi Targetkan 2 Juta Wisatawan https://stg.eppid.perhutani.id/hwiiik-bupati-banyuwangi-targetkan-2-juta-wisatawan/ Sun, 14 Aug 2016 09:09:06 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39397 MALANGVOICE, MALANG (13/8/2016) | Tahun ini, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, optimistis mentargetkan 2 juta wisatawan datang ke Banyuwangi.

“Banyuwangi akan terus berbenah. Target tahunan wisatawanan ini adalah 2 juta wisatawan. Tahun depan operasikan bandara baru Banyuwangi mempermudah wisatawan asal luar kota ke Banyuwangi,” paparnya dalam sambutannya di Banyuwangi Beach Jazz Festival, beberapa menit lalu.

Salah satu upaya yang pemerintah daerah adalah membuat 53 event wisata selama 1 tahun. Banyuwangi Beach Jazz Festival merupakan salah satu event dari 53 event tersebut.

Tanggal 10 September, pemda telah menyiapkan gelaran jazz yang tak kalah fantastis. Ijen Summer Camp dielu-elukan menjadi gelaran musik jazz level internasional dengan mengundang musisi jazz dari berbagai negara.

Pemda juga mensegerakan rencana pembangunan jalan tol Banyuwangi-Surabaya. Ia mengatakan, pembebasan jalan akan menggunakan tanah perhutani untuk mempercepat rencana itu.

Pemda Banyuwangi juga baru-baru ini telah melaunching website belanja online atau digital market place pertama milik pemda di Indonesia. Bekerja sama dengan BNI, kini masyarakat bisa dengan mudah membeli produk hasil sumber daya alam Banyuwangi melalui Banyuwangimall.com.

Tanggal : 13 Agustus 2016
Sumber : Malangvoice.com

]]>
Harga Kopi Arabika Sudah Capai Rp75 Ribu per Kg https://stg.eppid.perhutani.id/harga-kopi-arabika-sudah-capai-rp75-ribu-per-kg/ Mon, 01 Aug 2016 06:43:58 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39093 OKEZONE.COM, BONDOWOSO (1/8/2016) | Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APKI) mengemukakan harga kopi arabika di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mulai bagus sejak 2011 setelah sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah, memberikan dukungan dengan membentuk klaster kopi arabika pada kelompok petani kopi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso karena telah memberikan dukungan pengembangan kopi arabika dengan digagasnya klaster kopi serta pembinaan dari sejumlah pihak, yakni Puslitkoka Jember, Perhutani, Asosiasi Petani Kopi Indonesia Bondowoso, Bank Indonesia Jember, salah satu eksportir kopi,” ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Kopi Indoensia Sumarhum di Bondowoso, Senin (1/8/2016).

Sejak dibentuknya klaster kopi arabika pada petani kopi yang berada di Lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung Kecamatan Sempol serta adanya pembinaan dari sejumlah pihak tersebut, maka per Juni 2011, petani kopi Bondowoso sudah mulai bisa mengekspor kopi sendiri dengan harga yang bagus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Harga kopi arabika sebelum 2011, kata dia, masih murah dan bahkan harga paling mahal hanya Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram.

Ketika itu banyak petani yang putus asa sehingga tidak mau menanam atau bertani kopi arabika. “Ketika itu banyak petani kopi arabika yang kecewa karena harga kopi dinilai murah, sehingga banyak petani yang memotong tanaman kopinya dan mencoba berusaha beralih menanam tanaman lainnya dan kopi robusta. Tetapi setelah mendapatkan pembinaan dari pemerintah daerah dan sejumlah pihak, maka harga kopi arabika mulai 2011 hingga sekarang sudah mencapai Rp65.000 hingga Rp75.000 per kilogram,” katanya.

Menurut Ketua Umum APKI, kopi arabika Bondowoso sudah tembus ke pasar luar negeri, diantaranya Amerika, Australia dan juga Malaysia. Tiga negara itu beberapa kafe disuplai kopi arabika dari Bondowoso.

“Saya sendiri juga petani kopi arabika di Bondowoso. Kopi kami juga memasok sejumlah kafe-kafe di Jakarta, salah satunya anomali kafe. Pada Agustus 2016 gabungan kelompok petani kopi juga akan mengekspor kopi arabika ke Korea,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa APKI saat ini terus berupaya meningkatkan produktifitas kopi dengan mempertahankan kualitas kopi spesial yang sudah diakui dunia. Selain itu juga SDM petani kopi perlu ditingkatkan agar supaya mampu bersaing di pasar internasional. (dni)

Tanggal : 1 Agustus 2016
Sumber : Okezone.com

]]>
Tim Perhutani Jawa Timur mengajar 165 siswa SMAN 1 Pamekasan https://stg.eppid.perhutani.id/tim-perhutani-jawa-timur-mengajar-165-siswa-sman-1-pamekasan/ Sun, 31 Jul 2016 04:39:38 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39085 LENSAINDONESIA.COM, MADURA (30/7/2016) |  Keterlibatan Perhutani dalam program BUMN Mengajar, Kamis (27/07/2016) lalu tak hanya di SMA Negeri 3 Surakarta oleh Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Perhutani Jawa Tengah, namun juga dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pamekasan Madura oleh Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Perhutani Jawa Timur, Andi Purwadi di sekitar 165 siswa dari berbagai kelas X-XII.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamekasan-Madura, Dra. Faridah, M.Pd nampak bangga sebab sekolah yang dipimpinnya terpilih oleh Perhutani menjadi salah satu agenda BUMN Mengajar 2016.

“Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa. Selain itu terjalin kerjasama yang baik antara Perum Perhutani dengan SMA Negeri 1 Pamekasan, syukur bias dituangkan dalam MOU. Pemilihan sekolah di Pulau Madura ini tepat dan lagi acara ini waktunya pas anak-anak baru saja masuk semester baru”, tandas Faridah dalam keterangan resmi yang diterima Lensaindonesia.com, Sabtu (30/07/2016).

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, John Novarly mengungkapkan, program BUMN Mengajar sebelumnya diterapkan Direksi di lokasi asal sekolah masing-masing anggota Direksi tersebut.

“Untuk tahun ini sesuai ketentuan Kementerian BUMN, kegiatan mengajar mampu dilakukan Kepala Wilayah BUMN di wilayah masing-masing. Perhutani menetapkan enam lokasi mengajar di empat provinsi Pulau Jawa dan Madura,” tandas John.

Para siswa antusias terlibat diskusi panjang, mulai dari bertanya berapa lama tanaman hutan bisa dipanen, hingga pertanyaan kritis apa itu tax amnesty juga mengapa tambang Papua tak dikelola BUMN saja. Biasanya, para siswa pulang sekolah pukul 13.00 siang yang akhirnya molor hingga pukul 16.00 sore sebab pertanyaan tentang peran-peran BUMN dari siswa banyak diajukan kepada nara sumber.@Rel-Licom

Tanggal : 30 Juli 2016
Sumber : Lensaindonesia.com

]]>