#perhutanidivisiregionaljawabaratdanbanten – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 14 Jul 2019 00:14:34 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #perhutanidivisiregionaljawabaratdanbanten – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Ribuan Offroader Uji Nyali dalam Jelajah Wisata Kuningan https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-offroader-uji-nyali-dalam-jelajah-wisata-kuningan/ https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-offroader-uji-nyali-dalam-jelajah-wisata-kuningan/#respond Sun, 14 Jul 2019 00:14:34 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=92482 PIKIRAN-RAKYAT (13/07/2019) | Ribuan offroader dengan motor trail bersepesifikasi untuk pejelajahan medan jalur ekstrem, dari berbagai kota dan kabupaten menunjukkan nyali dan kemampuannya menjelajahi lintasan medan berat dalam event Jelajah Wisata Kuningan (JWK) 1, Sabtu 13 Juli 2019.

Event tersebut digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan bersama komunitas Trail Adventure Club Kuningan (Track) didukung sejumlah sponsor, dengan rute lintasan sejauh lebih kurang 50 kilo meter. Sementara titik start dan finis di obyek wisata Waduk Darma, Kecamtan Darma, KabupatenKuningan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan selaku Ketua Pelaksana JWK 1 Toni Kusumanto, menyebutkan peserta event tersebut terhitung hingga menit-menit menjelang acara start sekitar pukul 9.00, sudah mencapai 2.100 peserta. Peserta sebanyak itu, datang dari berbagai kota dan kabupaten.

“Bukan hanya dari wilayah Jawa Barat, tetapi juga ada yang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, serta dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya,” ujar Toni Kusumanto.

Selain itu, Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Acep Purnama dan M Ridho Suganda, tak ketinggalan turut serta menjajal lintasan JWK 1 dengan sepeda motor trail andalannya masing-masing. Acep dan Ridho, beangkat dari titik start menjelajahi rute JWK 1 disertai sejumlah pucuk pimpinan di lingkup Pemda dan lembaga terkait di Kabupaten Kuningan. Di antaranya Kapolres Iman Setiawan, Dandim 0615 Daru Cahyadi, Administratur Perhutani KPH Kuningan Uum Maksum.

Toni Kusumanto di sela-sela pelepasan peserta JWK 1 di Waduk Darma kepada “PR” Online menyebutkan, lintasan JWK 1 sejauh lebih kutang 50 Km itu, sebagian besar melewati kontur lerengan dan lembah-lembah perbukitan serta melalui sejumlah desa di Kecamatan Darma dan Nusaherang.

“Rutenya dari sini masuk ke Desa Bakom, naik ke Desa Karangsari, lalu melintasi perbukitan tembus ke Desa Gunungsirah, turun ke Desa Karanganyar, lalu ke Desa Kawahmanuk, Cipasung, Sukarasa, naik ke perbukitan kawasan hutan Perhutani, turun ke obyek wisata Situ Wulukut. Dari Situ Wulukut keluar masuk jalan raya melalui Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang, lalu ke Desa Jagara dan masuk ke garis finishnya di obyek wisata Waduk Darma ini,” tutur Toni menerangkan.

Bupati Kuningan Acep Purnama, dalam acara pemberangkatan peserta JWK 1 itu, mengharapkan kegiatan itu bisa menjadi salah satu media untuk menggali dan pengembangan wisata di Kabupaten Kuningan.

 
Sumber : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 13 Juli 2019

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-offroader-uji-nyali-dalam-jelajah-wisata-kuningan/feed/ 0
KPH Perhutani Bandung Selatan Kerahkan Tim Di Jalur Mudik Ciwidey https://stg.eppid.perhutani.id/kph-perhutani-bandung-selatan-kerahkan-tim-di-jalur-mudik-ciwidey/ https://stg.eppid.perhutani.id/kph-perhutani-bandung-selatan-kerahkan-tim-di-jalur-mudik-ciwidey/#respond Sun, 26 May 2019 02:39:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=87819 RMOLJABAR.COM (25/05/2019) | Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Bandung Selatan ikut mengerahkan tim di jalur mudik alternatif Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang menjadi akses pemudik menuju Kabupaten Cianjur.

Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto mengatakan jalur alternatif Bandung-Cianjur dikelilingi pohon dan ilalang. Tim yang akan diterjunkan itu mengantisipasi kerawanan bencana.

“Petugas disiapkan salah satunya untuk antisipasi kebakaran hutan. Selain petugas khusus Perhutani, disiapkan juga polisi hutan. Nanti untuk posnya ada di Ciwidey hingga perbatasan Cianjur,” ungkap Tedy.

Tedy menambahkan, penyiagaan tim itu mengingat momen arus mudik nanti sesuai prakiraan cuaca sudah masuk musim kemarau. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil setempat.

“Itu dilakukan guna menjaga keamanan di jalur alternatif yang melewati kawasan hutan. Setiap tahun jalur alternatif Ciwidey-Cianjur, selalu digunakan pemudik walau melintasi area perkebunan,” pungkasnya.

Sumber : rmoljabar.com

Tanggal : 25 Mei 2019

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/kph-perhutani-bandung-selatan-kerahkan-tim-di-jalur-mudik-ciwidey/feed/ 0
Lima Owa Jawa Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Malabar https://stg.eppid.perhutani.id/lima-owa-jawa-dilepasliarkan-di-hutan-lindung-gunung-malabar/ https://stg.eppid.perhutani.id/lima-owa-jawa-dilepasliarkan-di-hutan-lindung-gunung-malabar/#respond Sat, 23 Feb 2019 02:24:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=75190 KOMPAS.COM (22/02/2019) | Lima individu Owa jawa dilepasliarkan di hutan lindung Gunung Malabar, Jawa Barat, Rabu (21/2/2019). Kelimanya sebelumnya direhabilitasi di Javan Gibbon Center, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Sebelum dilepasliarkan mereka menjalani proses habituasi selama tiga bulan di Gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Malabar.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Wahju Rudianto mengatakan, Owa jawa merupakan salah satu dari 25 satwa prioritas yang menjadi target sasaran strategis Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK yang tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 untuk ditingkatkan populasinya.
“Program rehabilitasi owa jawa di Javan Gibbon Center merupakan kerja sama Yayasan Owa Jawa dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berperan penting dalam mempersiapkan Owa jawa yang pernah dipelihara masyarakat, kemudian dilepasliarkan untuk penguatan populasi di alam,” ujarnya, melalui rilis ke Kompas.com, Kamis (21/2/2019).
Owa jawa sendiri merupakan spesies karismatik, yang memiliki peran penting dalam merestorasi hutan secara alami. Karena peran hutan dan owa jawa yang demikian besar sebagai sistem penyangga kehidupan, maka diperlukan upaya-upaya konservasi dengan pelibatan masyarakat.
Oleh sebab itu, salah satu upaya konservasi dimaksud adalah pelestarian owa jawa dari ancaman kepunahan di habitat alaminya akibat perburuan, perdagangan serta kehilangan habitat melalui pelepasliaran.
Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten Ahmad Ibrahim menjelaskan jika beberapa kawasan hutan lindung Perum Perhutani merupakan habitat owa jawa. Yakni di Jawa Barat dan di sebagian di Jawa Tengah.
Oleh sebab itu, Perhutani berkomitmen untuk melestarikan owa jawa sekaligus mempertahankan habitatnya.
“Selain perlindungan terhadap owa jawa, sebagai entitas bisnis, Perhutani telah membuktikan kepada masyarakat nasional maupun internasional bahwa kepedulian kepada satwa-satwa yang dilindungi dan terancam punah lainnya juga telah dilakukan secara nyata berkat dukungan dan peran serta masyarakat setempat,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, pelepasliaran lima owa jawa ini merupakan implementasi kerjasama Yayasan Owa Jawa dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan berbagai pihak.
Antara lain Pertamina EP Asset 3 Subang Field, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perum Perhutani, Conservation International Indonesia, dan Silvery Gibbon Project.
Armand Mel I Hukom, PEP Asset 3 Subang Field Manager mengatakan, Pelepasliaran ini adalah yang keenam kalinya yang sebelumnya telah dilepasliarkan 19 individu sejak tahun 2013.
“Upaya pengembalian Owa jawa ke habitatnya bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, kemitraan dan dukungan berbagai pihak sangat diperlukan untuk menyelamatkan primata ini dari kepunahan,” ujar Armand.

Sumber : kompas.com
Tanggal : 22 Februari 2019

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/lima-owa-jawa-dilepasliarkan-di-hutan-lindung-gunung-malabar/feed/ 0
Kunjungi Tahura, Jokowi Bagikan SK Perhutanan Sosial Untuk Masyarakat Jabar https://stg.eppid.perhutani.id/kunjungi-tahura-jokowi-bagikan-sk-perhutanan-sosial-untuk-masyarakat-jabar/ https://stg.eppid.perhutani.id/kunjungi-tahura-jokowi-bagikan-sk-perhutanan-sosial-untuk-masyarakat-jabar/#respond Mon, 12 Nov 2018 03:50:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=68889 CAKRAWALAMEDIA.CO.ID (12/11/2018) | Presiden RI Joko Widodo kembali menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS), kali ini untuk masyarakat Provinsi Jawa Barat. Penyerahannya dilaksanakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung, Minggu (11/11/2018).

Dalam kegiatan yang bertema “Hutan Sosial Untuk Pemerataan Ekonomi” ini turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution, Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna dan sejumlah pejabat lainnya.

Pada kesempatan ini diserahkan sebanyak 14 Unit SK IPHPS, seluas 2.943 Ha untuk 2.252 Kepala Keluarga (KK). Kemudian skema Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN KK) sebanyak 23 Unit SK Kulin KK dengan luas 5.674,29 Ha untuk 3.207 KK. Sehingga jumlah keseluruhannya adalah 37 Unit SK seluas 8.617 Ha untuk 5.459 KK.

Dalam arahannya, Jokowi mengatakan melalui SK ini, masyarakat memiliki kepastian hukum untuk mengelola kawasan hutan selama 35 tahun. Ia berpesan masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang sudah diberi izin ini dengan maksimal.

“Saya ingin lahan yang ada betul-betul dijadikan produktif. Silahkan menanam kopi, buah-buahan, holtikultura dan lain sebagainya” katanya, Minggu (11/11/2018).

Jokowi menginginkan ada verifikasi yang cepat dari KLKH, Kementrian BUMN lewat Perhutani, dan BPN. “Tahun depan harus cepat urusan ini. Karena ditunggu rakyat,” pintanya.

Ia menyampaikan SK pengelolaan hutan untuk Perhutanan Sosial yang telah diberikan akan selalu diikuti dan dicek terus perkembangannya.

“Dengan program PS, diharapkan dapat mengurangi konflik, ketimpangan lahan, mengurangi penganguran, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan dan sekaligus menjaga kelestarian hutan. SK untuk pengelolaan hutan yang telah saudara-saudara terima, digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan keluarga, kelompok, dan masyarakat”, ujarnya.

Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK, Bambang Supriyanto mengungkapkan Dari total 5.459 KK yang mendapatkan SK Perhutanan Sosial ini berasal dari delapan Kabupaten di Jawa Barat. Penerima diantaranya dari Kab. Cianjur sebanyak 2 SK Kulin KK seluas 1.163,37 Ha untuk 346 KK; Kab, Cirebon sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 103 Ha untuk 73 KK; Kab. Garut sebanyak 11 SK Kulin KK seluas 2.310,07 Ha untuk 1.216 KK, dan 8 SK IPHPS seluas 861 Ha untuk 902 KK.

Selanjutnya Kab. Indramayu sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 363 Ha untuk 370 KK, dan 2 SK IPHPS seluas 450 Ha untuk 297 KK; Kab. Bandung sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 306,13 Ha untuk 137 Ha, dan 3 SK IPHPS seluas 1.255 Ha untuk 907 KK.

Selain itu Kab. Majalengka sebanyak 5 SK Kulin KK seluas 1.081,25 Ha untuk 901 KK; Kab. Sukabumi sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 63,57 Ha untuk 54 KK dan 1 SK IPHPS seluas 377 Ha untuk 146 KK; Kab. Sumedang sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 283,9 Ha untuk 110 KK.

Setelah diberikan izin, diharapkan penerima SK dapat menggarap lahannya dengan minimal ditanam pohon berkayu 50% karena pemegang izin berusaha di Hutan. Sisanya dapat ditanam tanaman semusim seperti jagung, atau kedelai dalam bentuk agroforestry. Selain itu, dapat dikembangkan usaha silvopasture atau usaha perternakan seperti tambak udang/ikan di hutan mangrove.

Agar lahan izin menjadi produktif, masyarakat akan didampingi Kementerian LHK, Kementerian Desa, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Perum Perhutani, Pemerintah Daerah serta para Penyuluh atau Pendamping program Perhutanan Sosial.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy menjelaskan produktivitas garapan masyarakat desa hutan dapat terbantu dengan adanya sistem agroforestry, Perhutani mendukung program PS dengan SK KULIN KK serta IPHPS dengan total luasan 10.761 hektar di wilayah kelola Perhutani Divisi Regional Jawa Barat.

“Program Perhutanan Sosial ini menerapkan sistem tumpang sari, tanaman berkayu dan tanaman semusim yang dapat tumbuh bersama, sehingga produktivitas kawasan hutan dapat dimaksimalkan,” jelas Denaldy.

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengaku senang dengan terealisasinya program tersebut dengan cepat. Ia berharap dengan program Perhutanan Sosial ini kelestarian hutan semakin terjaga, masyarakat semakin sejahtera, bencana alam semakin mereda, alam Jawa Barat menjadi Syurga.
” Mayoritas usulan garapan Kulin KK yang diajukan diantaranya adalah budidaya tanaman kopi. Selain kopi, kegiatan agroforestry lainnya yang diusulkan seperti hijauan makanan ternak (HMT), wisata dan pemanfaatan air,” terangnya.

Ia menyebutkan Untuk budidaya kopi, hampir ada di seluruh wilayah BKPH Bandung Utara. Sehingga, kopi termasuk salah satu unggulan dalam pemanfaatan hutan yang mensejahterakan masyarakat sekitar hutan.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta Corprate Social Responsibility (CSR) dari Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Kementrian LHK memberikan bantuan berupa (KBR) sebanyak 10 unit senilai Rp. 1 M dan alat ekonomi produktif. Perum Perhutani turut memberikan bantuan berupa 5.000 bibit buah-buahan, dan 3.500 bibit produktif bantuan dari kementerian LHK dalam mendukung program Perhutanan Sosial ini.

Sumber : cakarawalamedia.co.id

Tanggal : 12 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/kunjungi-tahura-jokowi-bagikan-sk-perhutanan-sosial-untuk-masyarakat-jabar/feed/ 0
Menyusuri Keelokan Pesona Wisata Tanah Pasundan https://stg.eppid.perhutani.id/menyusuri-keelokan-pesona-wisata-tanah-pasundan/ https://stg.eppid.perhutani.id/menyusuri-keelokan-pesona-wisata-tanah-pasundan/#respond Thu, 08 Nov 2018 01:06:38 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=68467 TEMPO.CO (06/11/2018) | Keelokan alam Jawa Barat membuat siapa pun yang pernah berkunjung ingin kembali di kemudian hari. Alasannya, tak hanya menawarkan panorama yang indah, tanah Pasundan juga sarat jejak sejarah. Belum lagi sajian kuliner khasnya yang menawan lidah. Ini sebabnya kawasan Jawa Barat sengaja dipilih sebagai tujuan pertama rangkaian perjalanan Avanza Journey kala menjelajahi pulau Jawa.

Fajar sejenak beranjak usai dijemput pagi, ketika tim Avanza Journey bertolak dari Jakarta, pertengahan Oktober 2018 lalu. Di antara geliat warga Ibu kota yang tengah bergegas menjalani rutinitasnya, kami meluncur ke kawasan kawah putih Ciwidey. Lokasi wisata 2.434 meter di atas permukaan laut ini berjarak 35 km dari kota Bandung, tepatnya di jalan raya Soreang-Ciwidey KM 25, kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Konon, tempat ini ditemukan pada 1837 oleh Dr Franz Wilhelm Junghuhn, botanikus berkebangsaan Jerman-Belanda. Dengan beragam legenda yang pernah meliputi kawasan ini, pemerintah daerah kemudian menjadikan kawasan ini sebagai tempat wisata pada 1987 dan dikelola Perhutani Jawa Barat.

Rimbun pepohonan menyambut tim selepas gerbang selamat datang. Pemandangan inilah yang menemani kami hingga sekitar 6 km menuju puncak kawah. “Saya kira (hawa) di sini akan lebih hangat,” kata Ependi, salah satu kru perjalanan Avanza Journey. Dugaannya meleset. Sebab suasana di sekitar kawah belerang rupanya lebih dingin jika dibandingkan dengan area sekitar.

Untuk menikmati keindahan alam kawah putih, pengunjung diwajibkan membeli tiket seharga Rp20 ribu per orang. Sementara selain membawa kendaraan pribadi, dengan tarif Rp 150 ribu per mobil, pengunjung juga bisa menggunakan angkutan wisata berupa mobil, disebut ontang-anting, juga dengan tarif Rp20 ribu per orang untuk mencapai kawasan kawah putih.

Hujan lebat seketika turun di Soreang, tak lama ketika rombongan menuju kembali ke kota Bandung. Kondisi ini mudah saja ditembus Toyota Avanza tipe G 1.300 cc yang kami pakai. Tak berapa lama, kami pun tiba di Jalan Braga, salah satu titik ikonik di pusat Kota Bandung yang selalu cocok untuk menikmati suasana. Beragam pilihan konsep kedai-kedai kopi, restoran, hingga bar siap memanjakan pengunjung.

Selain tempat-tempat jajanan baru yang berada di Jalan Braga, beberapa café dan restoran rupanya sudah berdiri lama di kawasan ini. Salah satunya restoran Braga Permai yang buka sejak 1921. Restoran yang awalnya bernama Maison Bogerijen ini masih terlihat kokoh hingga sekarang. Sementara tidak jauh dari Braga Permai, terdapat toko kue sekaligus restoran Sumber Hidangan yang juga legendaris. Suasana tempo dulu masih bisa ditemui di restoran yang dulu bernama Het Snophuis ini.

Sedangkan kedai kopi unik di jalan Braga adalah kedai Toko Kopi Djawa, yakni satu kedai kopi yang awalnya merupakan toko buku. Menariknya, meski toko buku telah tutup, namun buku-buku tersebut tidak lantas dihilangkan begitu saja, melainkan justru menjadi ciri khas kedai kopi ini. Di setiap meja tersebar beberapa buku untuk bahan bacaan para pengunjung.

Selain beberapa jenis kudapan dan berbagai pilihan kopi spesial dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, kedai ini juga memiliki dua menu andalan, yaitu kopi toko Djawa dan kopi awan. Kopi toko Djawa adalah kopi susu dingin yang dicampur dengan gula aren, sedangkan kopi awan merupakan minuman kopi susu dingin yang dibaluri creamy foam pada permukaannya. Kesegaran nan tepat disesap sebelum tim Avanza Journey melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata berikutnya.

Sumber : tempo.co

Tanggal : 6 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/menyusuri-keelokan-pesona-wisata-tanah-pasundan/feed/ 0
7 Tempat di Bandung yang Keren untuk Berfoto, Instagramable Banget! https://stg.eppid.perhutani.id/7-tempat-di-bandung-yang-keren-untuk-berfoto-instagramable-banget/ https://stg.eppid.perhutani.id/7-tempat-di-bandung-yang-keren-untuk-berfoto-instagramable-banget/#respond Fri, 02 Nov 2018 01:36:35 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=68172 IDNTIMES.COM (01/11/2018) | Bandung nggak perlu dideskripsikan begitu panjang, kota ini merupakan tujuan favorit para turis lokal ataupun mancanegara untuk masalah kuliner dan mode. Bandung memiliki julukan Kota Paris dari Jawa atau Paris van Java. Sering juga disebut Kota Kembang, karena ada banyak bunga dan pohon yang menambah keindahan panorama alam Bandung.

Nah, tanpa basa-basi lagi, berikut tempat-tempat yang ada di Bandung yang cocok untukmu yang suka berfoto dengan latar belakang keren untuk selfie, groufie atau wefie.

1. Air Terjun / Curug Bugbrug

Kata “bugbrug” adalah kata Sunda yang berarti tumpang tindih atau bertumpuk. Bisa jadi air terjun ini disebut Curug Bugbrug karena air yang jatuh dari air terjun ini terlihat seperti tumpukan (dalam Bahasa Sunda: ngabugbrug).

2. Pine Forest Camp

Pine Forest Camp didirikan di sekitar kawasan wisata Lembang, hal itu tentunya bukan tanpa sebab dan tujuan. Selain karena suhu udara yang sangat dingin, berlatar belakang alam yang indah dan dikelilingi oleh pohon-pohon pinus, para pendiri Pine Forest Camp ini menginginkan sesuatu yang berbeda.

Yaitu, menginginkan lokasi ini menjadi tempat berkemah yang dirancang khusus untuk menikmati aktivitas di alam liar penuh sensasi.

3. Sadu Soreang

Terletak sekitar 2 kilometer dari kantor Kabupaten Bandung, taman ini adalah lahan pribadi seluas 2 hektar yang dikelola oleh pihak vila yang ada di sini. Pada awal 2016, dibuat tempat bunga berbentuk hati yang didominasi oleh bunga kotok oranye, yaitu sebuah bunga berbentuk bola dan bunga zinia berwarna-warni.

Baca Juga: 10 Hotel Murah dan Keren di Bandung, Cuma Rp100 Ribuan Lho!

4. Sanghyang Heuleut

Sanghyang Heuleut terletak di sebelah barat Kota Bandung dan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta, yang sejatinya, wisata ini berada di area milik Perum Perhutani di wilayah Jawa Barat.

Sanghyang Heuleut bisa menjadi salah satu tujuan favorit untuk bersantai sejenak sembari menjelajahi alam.

5. Sendang Geulis Kahuripan

Orang Bandung lebih gampang menyebut Talaga Cikahuripan. Ada juga yang menyebutnya Sirah Cai Kahuripan. Sendang Geulis Kahuripan adalah mata air indah yang menawarkan kesegaran serta suasana alam yang masih sangat indah. Air di sini sangat jernih dan dikelilingi oleh pepohonan yang lebat di tengah perbukitan dan sawah.

6. Stone Garden

Stone Garden adalah daerah pegunungan kapur yang terletak di puncak Gunung Pawon, Kp. Girimulya, Desa Gunung Masigit, Sub-Distrik Cipatat, Bandung Barat.

7. Wisata Grafika Cikole

Dengan luas sekitar 9 hektar dan berbukit, tempat ini dikelilingi oleh hutan pinus. Wisata Grafika Cikole juga sangat tepat untuk berkegiatan outbond untuk agensi, keluarga atau sekolah.

Selain fasilitas outbond, ada juga area parkir, balai, hotel, paviliun, restoran, rumah panggung, tempat perkemahan dan bahkan toko suvenir. Yang ingin melakukan foto prewedding di sini juga bisa, lho!

Sumber : idntimes.com

Tanggal : 1 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/7-tempat-di-bandung-yang-keren-untuk-berfoto-instagramable-banget/feed/ 0
Perhutani dan Menteri LHK Gelar ‘Dialog Nasional Indonesia Maju’ di Tasikmalaya https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-menteri-lhk-gelar-dialog-nasional-indonesia-maju-di-tasikmalaya/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-menteri-lhk-gelar-dialog-nasional-indonesia-maju-di-tasikmalaya/#respond Sat, 13 Oct 2018 10:11:12 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=66943 JAKARTA, PERHUTANI (13/10/2018) | Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya melakukan ‘Dialog Nasional Indonesia Maju’ dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Rest Area Urug yang termasuk dalam wilayah hutan Perum Perhutani petak 6  Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya, pada Sabtu (13/10).

Dalam acara ini turut hadir  Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil, Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementrian LHK Bambang Hendroyono dan jajaran pejabat Eselon I, Walilkota Tasikmalaya Budi Budiman, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Imran Sevia, jajaran Muspida Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, serta pembawa acara ibu kota Deni Candhra.

Kegiatan ini dihadiri 2.500 undangan yang terdiri dari 1.500 orang Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), 1.000 orang anggota Kelompok Tani Hutan yang berdomisili di daerah Tasikmalaya dan sekitarnya, serta masyarakat sekitar rest area Urug.

Dalam kegitan ini Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan saat ini pemerintah sedang menggalakan program pemerataan ekonomi yang berkeadilan untuk mensejahterakan masyarakat, salah satu nya melalui program Perhutanan Sosial yang digalakan oleh Kementerian LHK yang bertujuan untuk pemerataan ekonomi dan mengurangi ketimpangan melalui tiga pilar: lahan, kesempatan usaha, dan sumberdaya manusia.

“Dengan adanya lahan, keinginan dari masyarakat dan adanya kemampuan dalam pengelolaan dengan bimbingan serta pengawasan dari instansi terkait dalam hal ini Perum Perhutani dan Penyuluh Kehutanan. Harapannya masyarakat sejahtera juga bisa menjaga dan mengelola dengan baik hutan di wilayahnya,” tambah Siti.

Siti Nurbaya juga menghimbau dikarenakan cuaca masih panas panas sehingga perlunya kewaspadaan bersama untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.

Dalam acara Gubernur Jawa Barat M.Ridawan Kamil menjelaskan beliau merasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini, sehingga bisa menjadi motivasi kususnya bagi masyarakat Tasikmalaya untuk lebih maju.

“Untuk mencapai itu semua sebagai Gubernur Jabar saya mendukung dengan program Provinsi Jabar yaitu satu desa satu perusahaan agar tidak ada lagi pengangguran, kredit ‘Mesra’  (Mesjid Sejahtera) tanpa bunga dan tanpa anggunan untuk membantu kesejahteraan dan menanggulangi rentenir,” tambah Ridwan.

Di waktu terpisah Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna menjelaskan dengan program Pemerintah ini masyarakat dapat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungannya, dari hal tersebut masyarakat mendapat sharing benefit. Secara langsung juga menumbuhkan perkonomian sekitar hutan.

“Peran BUMN untuk mendorong dan menciptakan pemberdayaan masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan. selain di Tasik kawasan hutan yang dikelola Perhutani se-Jawa dan Madura juga menerapkan pengelolaan bersama masyarakat desa hutan,” jelas Denaldy. (Kom-PHT/PR/2018-X-32)

 
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id
 

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-menteri-lhk-gelar-dialog-nasional-indonesia-maju-di-tasikmalaya/feed/ 0
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Paham Teroris, Perhutani KPH Indramayu dan Kepolisian Patroli Bareng https://stg.eppid.perhutani.id/antisipasi-kebakaran-hutan-dan-paham-teroris-perhutani-kph-indramayu-dan-kepolisian-patroli-bareng/ https://stg.eppid.perhutani.id/antisipasi-kebakaran-hutan-dan-paham-teroris-perhutani-kph-indramayu-dan-kepolisian-patroli-bareng/#respond Fri, 07 Sep 2018 02:32:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64882

POSKOTA.COM (07/09/2018) | Kapolsek Gantar Ipda Saefullah, SH  mengemukakan, patroli keamanan bersama yang dilaksanakan jajaran Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu dengan  Kepolisian guna mencegah terjadinya kebakaran hutan  pada musim kemarau saat ini.

“Kebakaran hutan bisa  terjadi kapan saja. Termasuk pada saat memasuki musim kemarau yang panas dan kering seperti saat ini. Karena  di kawasan hutan banyak terdapat material  pemicu kebakaran. Kita harus memberikan peringatan dan bimbingan agar kebakaran itu tidak terjadi, serta pembinaan agar petani hutan menaati peraturan saat beraktifitas di bidang pertanian  di kawasan hutan,” ujarnya, Jum’at (7/8/18).

Menurut Kapolsek, kegiatan patroli keamanan  bersama itu juga untuk mengawasi agar pada kawasan  kehutanan wilayah Gantar, Haurgeulis dan sekitarnya tidak terjadi kemungkinan adanya penyebaran aliran agama yang menyimpang dan tidak terjadi pengembangan paham teroris, tegas  Kaposel Gantar,  Ipda Saefullah, SH.

Usai apel kesiapan, Waka Adm Perhutani  Indramayu,  Supangkat dan Kapolsek Gantar,  Ipda Saefullah, SH menaiki sepeda motor dengan posisi terdepan. Di belakangnya,  barisan sepeda motor yang dikendarai  para petugas keamanan dari Polsek Gantar, Koramil Haurgeulis-Gantar, serta Polisi Kehutanan juga mengendarai sepeda motor  keluar –  masuk wilayah hutan.

Wakil Kepala Administrtarur  (Waka Adm.)  Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)  Indramayu,  Supangkat dan Kapolsek Gantar Ipda Saefullah, SH memimpin patroli bersama di areal kehutanan wilayah Gantar dan Haurgeulis diikuti para petugas keamanan dari Polsek Gantar, Koramil Haurgeulis-Gantar, serta Polisi Kehutanan  Sanca, Haurgeulis dan Plosokerep. Patroli  diawali apel kesiapan  di areal persemaian tanaman jati di Kesatuan Rayon Pemangkuan Hutan (KRPH)   Sanca, Kecamatan Gantar, Indramayu, Jawa Barat.

Waka Adm Perhutani  Indramayu menyatakan lega lantaran Patroli Keamanan Bersama pada  areal kehutanan bisa dilaksanakan  bersama-sama  aparat keamanan. “Kita jalan bareng melintasi areal kehutanan di wilayah Perhutani Gantar, Haurgeulis dan sekitarnya guna melihat situasi keamanan pada musim kemarau ini,  seraya memberikan bimbingan kepada para petani hutan untuk bisa memelihara keamanan dengan baik,”  ujarnya.

Baik Asper Haurgeulis M. Ari Kurniawan, Asper Plosokerep Darto maupun Asper Sanca Heri Wahyono usai apel menyatakan berterima kasih atas adanya patroli bersama itu. “Kami akan mengagendakan  kegiatan pengamanan bersama di wilayah kehutanan guna mewujudkan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat, jelasnya.

Sumber : poskotanews.com
Tanggal : 7 September 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/antisipasi-kebakaran-hutan-dan-paham-teroris-perhutani-kph-indramayu-dan-kepolisian-patroli-bareng/feed/ 0
Wisata "Hutan Anggrek" di Lembang, Bandung, Mau? https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-anggrek-di-lembang-bandung-mau/ https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-anggrek-di-lembang-bandung-mau/#respond Sat, 04 Aug 2018 01:05:33 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63309 KOMPAS.COM (03/08/2018) | Di tengah keindahan alam Kabupaten Bandung, ada satu obyek wisata untuk Anda pencinta anggrek, yaitu Orchid Forest di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Di dalam Area yang termasuk wilayah Perhutani seluas 14 hektar, wisatawan bisa melihat ratusan anggrek yang terdiri sekitar 50 jenis. Diantaranya ditempatkan pada puluhan pinus yang berderet.
KompasTravel, sempat berkunjung menikmati keindahannya saat Fam Trip bersama Kementerian Pariwisata ke Kabupaten Bandung, Rabu (1/7/2018).
Wisatawan akan dibawa berkeliling joging trek menelusuri hutan-hutan pinus berparasit anggrek yang 80 persennya berasal dari Nusantara.
Di sepanjang jalan pun akan Anda temui beberapa titik menarik seperti jembatan kayu, spot-spot foto, kedai kopi, hingga rumah kelinci-kelinci.
Bagi yang membawa anak, tersedia juga berbagai mainan rekreasi keluarga seperti komidi putar, ayunan, jungkat jungkit dan lainnya.
“Kami punya pusat rumah anggrek, didalamnya ada anggrek langka, seperti tempat pameran anggrek kita,” tutur Bagus Maulana, Marketing Executive Orchid Forest saat memandu para jurnalis pariwisata.
Rumah kaca seluas 200 meter persegi tersebut berisikan hampir seluruh koleksi terbaik anggrek yang dimiliki obyek wisata tersebut. Rumah kaca terdiri dari kawasan pusat kegiatan anggrek, pembibitan hingga pameran.
Berbagai tanaman di dalamnya sangat tertata. Wisatawan dibawa menelusuri jejak-jejak anggrek unik.
“Di sini mulai dari anggrek papua, anggrek sumatera, anggrek kalimantan, mayoritas dari Indonesia. Tetapi banyak dari luar negeri juga, kaya US ada (anggrek) Black Magic atau Fredclarkeara After Dark, dan Catelia dari Jerman,” jelas Senia Mulyana, selaku staff ahli angrek di Orchid Forest kepada KompasTravel.
Sania menunjukan satu anggrek unik salah satu kebanggaan obyek wisata ini, yaitu anggrek Dracula Mix Simia, atau yang biasa disebut Anggrek Monyet. Sayangnya tanaman tersebut baru saja merontokan bunganya.
“Kalau mekar, kelopaknya tuh memang kaya muka monyet. Sayang kalau tanaman asli (spesies) paling sebulan mekarnya,” jelas Senia.
Bagi yang tertarik dengan anggrek, obyek wisata ini menawarkan konsep edukasi mulai dari mengenal ragam anggrek, belajar cara menanamnya, merawatnya, hingga mengembangbiakkannya.
Tersedia spot-spot belajar anggrek salah satunya di Bazar Anggrek. Anda bisa memesan paket wisata edukasi tersebut sesuai kebutuhan, juga bisa membeli koleksi anggrek mulai harga Rp 125.000 untuk jenis anggrek bulan yang sudah dewasa.
“Kami lagi mau buka kelas ‘piknik anggrek’, mulai dari cara pengenalan anggrek jenis-jenisnya dan kekayaan anggrek Indonesia, cara budidaya, perawatan, sampai belajar media tanam anggrek, ada simulasi nanam anggrek juga, total 1-2 jam,” terang Senia.
Di obyek wisata ini juga terdapat lokasi outbond. Ada fasilitas flying fox juga jembatan kayu sepanjang 175 meter dengan ketinggian 10 meter.
Bagu menceritakan, obyek wisata yang baru berusia 11 bulan ini diinisiasi oleh sang pemilik yang amat mencintai dunia anggrek. Pada awalnya tanah ini disewa untuk menampung berbagai jenis koleksinya.
“Daripada cuman nampung koleksinya, kenapa engga kita buat wisata edukasi,” kata Bagus mewakili pemilik yang enggan disebutkan namanya.
Bagi yang ingin menghabiskan liburannya di sini, Anda bisa datang mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tiket yang harus dibeli sebelum menelusuri Orchid Forest, Rp 35.000, yang di bagi Rp 5.000 untuk perhutani.

Sumber : kompas.com

Tanggal : 3 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-anggrek-di-lembang-bandung-mau/feed/ 0
4 Sajian Unggulan di Kawasan Wisata Orchid Forest, Bandung https://stg.eppid.perhutani.id/4-sajian-unggulan-di-kawasan-wisata-orchid-forest-bandung/ https://stg.eppid.perhutani.id/4-sajian-unggulan-di-kawasan-wisata-orchid-forest-bandung/#respond Fri, 03 Aug 2018 04:13:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63305 TEMPO.CO (02/08/2018) | Orchid Forest kini menjadi salah satu pilihan berlibur di Cikole, Bandung Utara. Kawasan wisata yang berjarak lebih-kurang 20 kilometer dari Alun-alun Kota Bandung ini menawarkan taman rekreasi berbasis edukasi atau edutourism yang dapat dinikmati pelancong semua usia.

Di tanah milik Perum Perhutani seluas lebih kurang 14 hektare ini, PT Jaya Energy mengelola lahan wisata yang didominasi hutan pinus menjadi arena belajar, aktivitas luar ruangan (outbond), ruang pertunjukan, dan spot berfoto.

Tempo mengunjungi kawasan wisata Orchid Forest pada Selasa, 1 Agustus 2018, bersama rombongan Biro Komunikai Publik Kementerian Pariwisata. Leader Marketing Orchid Forest, Bagus Maulana, yang ditemui di lokasi pelancongan anyar tersebut, mengatakan arena ini resmi dibuka setahun lalu.

Sampai saat ini, semua wilayah yang berwujud hutan wisata Orchid Forest telah dapat dinikmati. “Kawasan ini memiliki empat ikon wisata yang dapat dinikmati pengunjung, baik individu maupun yang datang secara komunal,” katanya.

Berikut ini empat ikon yang menjadi daya tarik utama Orchid Forest.

1. Museum Anggrek atau Orchid House

Sesuai dengan namanya, Orchid Forest ditumbuhi ribuan bunga anggrek dengan 125 jenis. Anggrek-anggrek tersebut di-display dalam sebuah ruangan berdinding kaca. Ada anggrek dalam negeri maupun luar negeri. Bunga yang masif tumbuh di Tanah Air ini dirawat khusus. Misalnya, anggrek-anggrek tersebut harus berada pada suhu 21-29 derajat Celcius.

2. Panggung Terace Paphio

Panggung ini berkonsep ruang pertunjukan di alam terbuka. Panggungnya menyatu dengan alam. Begitu pula kursi-kursi penonton. Kursi menghadap ke panggung Terace Paphio itu terbuat dari kayu. Tinggi kursinya hanya sekitar 50 meter. Ruang pertunjukan ini pernah menjadi lokasi festival musik internasional, yakni Lala Festival.

3. Wooden BridgeSuasana kawasan wisata Orchid Forest, Cikole, Bandung.

Orchid Forest mengklaim mereka memiliki jembatan kayu dan tali terpanjang se-Bandung. Panjangnya mencapai 125 meter dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Jembatan ini menjadi spot foto yang jamak diinncar para pengunjung.

Setelah kelar menyusuri jembatan, untuk menuju titik mula, wisatawan memiliki dua pilihan kembali. Di antaranya flying fox dan berjalan kaki melewati Garden of Light.

4. Garden of Light

Di titik ini, pengunjung akan menikmati kepuasan berfoto, baik swafoto maupun foto bersama. Sebab, di arena yang tak jauh dari jembatan kayu itu, tersedia lampu-lampu yang dibentuk beraneka rupa. Lampu-lampu ini menyajikan menyajikan spot foto yang tidak biasa. Suasana romantis pun akan terasa saat pendar-pendar cahaya mulai tampak.

Untuk menuju ke Orchid Forest, wisatawan dapat menunggang angkutan umum jurusan Cikole, Lembang. Bisa juga naik taksi daring dari pusat kota melalui kawasan Dago Atas.

Setelah sampai taman parkir Orchid Forest, pengunjung kudu masuk ke arena wisata yang jaraknya lebih-kurang 1 kilometer. Di sana tersedia shuttle. Adapun tiket masuknya berkisar Rp 35 ribu. Pastikan tiket ini tidak hilang karena akan ditukarkan dengan air mineral di pintu keluar.

Sumber : tempo.co

Tanggal : 2 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/4-sajian-unggulan-di-kawasan-wisata-orchid-forest-bandung/feed/ 0