#perhutanidivisiregionaljawatimur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 02 Jan 2019 01:50:32 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #perhutanidivisiregionaljawatimur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Wisata Hutan De Jawatan Banyuwangi, Kian Jadi Incaran Para Traveller https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-de-jawatan-banyuwangi-kian-jadi-incaran-para-traveller/ https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-de-jawatan-banyuwangi-kian-jadi-incaran-para-traveller/#respond Wed, 02 Jan 2019 01:50:32 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=70986 TIMESINDONESIA.COM (01/01/2019) | Tak Butuh waktu yang lama, pasca 6 bulan dibukanya wisata Hutan De Jawatan, tempat ini jadi incaran lokasi berwisata bagi para traveller yang terpesona akan hutan Trembesi yang sangat rindang dan alami. Lokasi wisata ini terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Mengingat lokasi jawatan ini, dahulunya hanya sebagai lokasi penimbunan kayu Jati oleh pihak Perhutani. Karena lokasi yang begitu luas sejauh 9 haktare dengan ditumbuhi rimbunnya pohon Trembesi sebanyak 180 pohon yang berumur ratusan tahun sejak zaman belanda,

Tak heran wisata Hutan Jawatan ini banyak diincar para kaum instagramable, viralnya hutan ini membuat pihak Perhutani menggarap serius konsep wisata alam ini, dengan dikelola oleh paguyuban Trembesi Gemeenschap yang diketuai oleh Bagus Joko, sekaligus ketua pengelola wisata De Jawatan sebagai mitra kerja bersama Perhutani.

Kunjungan saat liburan natal dan tahun baru dalam satu hari saja mencapai lebih dari 1.100 wisatawan, padahal hari biasa seperti senin sampai jumat hanya 300-400 wisatawan dan di weekend hanya kurang dari 1.000 wisatawan.

Sistem pendataan yang berkunjung ke wisata Hutan Jawatan ini, sudah menggunakan sistem Elektronik Data Capture (EDC), Jadi sistem ini sangat memudahkan pengelola untuk memonitoring angka wisatawan yang bekunjung dengan sistem EDC yang terhubung melalui aplikasi di smartphone.

“Keunikan wisata De Jawatan ini, selain hutan Trembesi yang rimbun alami, bagus untuk foto-foto, juga lokasinya yang strategis dengan jalan raya nasional yang mana arah tujuan wisata Pantai Pulau Merah, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesini”, ungkap Bagus Joko (45) ketua Pengelola wisata De Jawatan. Selasa, (1/1/2019).

Selain wisatawan dapat menikmati pepohonan Trembesi, fasilitas lain yang ditawarkan di wisata hutan Jawatan ini yaitu wisatawan dapat naik dokar wisata, ATV, foto di rumah pohon, rest area dan menikmati jajanan kuliner khas Banyuwangi yang berjejer di sebelah timur.

Terdapat 20 warung milik warga asli Benculuk yang berjualan di sini. Tujuannya, agar meningkatkan perekonomian warga serta memberdayakan masyarakat agar mendapat peningkatan kesejahteraan dengan adanya wisata jawatan ini.

Wisata Hutan Jawatan ini dibuka mulai jam 07.30 hingga jam 16.30 setiap hari. Harga tiket yang ditawarkan tergolong terjangkau dengan per orang dikenai Rp 5.000, parkir motor Rp 2.000, parkir Mobil Rp 5.000 dan parkir bus Rp 10.000. Dan bagi wisatawan tidak usah khawatir soal keamanan, karena terdapat 4 orang petugas keamanan setempat dan khusus pengamanan libur panjang ini, pihak kepolisian juga menyediakan posko keamanan untuk wisatawan.

Kemudian bagi yang muslim, juga disediakan musholla dan tolilet serta tak jauh dari pintu masuk terdapat Masjid Benculuk.

Rencananya pertengahan Januari tahun 2019 akan dilakukan reboisasi pohon Trembesi dan pelepasan burung pemakan ulat seperti kutilang, burung gereja dan burung parkit sebanyak kurang lebih 1.000 ekor.

Imbauan dari pengelola bahwasannya wisatawan yang berkunjung ke wisata Hutan De Jawatan di Banyuwangi ini, agar menjaga kebersihan, tidak memanjat pohon, dan tidak merusak pohon serta karena musim pancaroba seperti ini dimohon lebih berhati – hati bermain di bawah pepohanan Trembesi.

 
Sumber : timesindonesia.com
Tanggal : 1 Januari 2019

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-hutan-de-jawatan-banyuwangi-kian-jadi-incaran-para-traveller/feed/ 0
Perhutani Perluas Pemasaran Objek Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-perluas-pemasaran-objek-wisata/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-perluas-pemasaran-objek-wisata/#respond Sat, 22 Sep 2018 01:10:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=65604 ANTARANEWS.COM (21/09/2018) | Perum Perhutani Jawa Timur terus memperluas pemasaran objek wisata yang mereka kelola salah satunya dengan melakukan gathering bersama pelaku usaha yang bergerak dibidang travel supaya mereka turut serta memperkenalkan wisata alam yang dikelola perhutani.

Berthus Sudarmeidi, selaku General Manager KBM Ecotourism Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, dalam keterangan tertulisnya Jumat mengatakan, kegiatan gathering di Tretes, Pasuruan ini diikuti oleh 32 pelaku usaha yang bergerak dibidang jasa travel dari berbagai daerah seperti Surabaya, Gresik dan Kediri.

“Dari 32 peserta yang hadir sebanyak 27 orang adalah pemilik travelnya sendiri dan sisanya 5 orang merupakan utusan travel agen,” katanya.

Ia mengemukakan, dengan menggandeng para pelaku usaha biro perjalanan wisata, diharapkan dapat menjalin kerjasama pemasaran antar pegiat pariwisata.

“Selain itu Perhutani dapat memperkenalkan obyek wisata yang dikelola oleh KBM Ecotourism kepada pemilik travel agent,” katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini mengelola lima obyek wana wisata dan tiga resor di tiga kabupaten yaitu, Wana wisata air panas Padusan, Pacet di Kabupaten Mojokerto, Wana wisata air terjun Dlundung, Trawas di Kabupaten Mojokerto.

“Selain itu juga ada wana wisata air terjun Kakek Bodo, Tretes di Kabupaten Pasuruan, Wana wisata air terjun Putuk Truno, Tretes di Kabupaten Pasuruan dan Wana wisata Tanjung Papuma, Ambulu di Kabupaten Jember,” katanya.

Pihaknya juga mengelola Foresta Resort Padusan, Pacet Kabupaten Mojokerto, Foresta Resort , Tretes Kabupaten Pasuruan, dan juga Foresta Resort Papuma, Ambulu Kabupaten Jember.

Ia menambahkan, saat ini juga ada berbagai wahana baru yang ada di wana wisata yang dikelola KBM Ecotourism, seperti forest walk, kolam renang, “outdoor stage” dan “mini amphitheatre”, camping ground”, taman bunga, “spot selfie”,”selfie deck”, dan “outdoor activity”.

“Wahana baru ini diharapkan dapat menarik minat pemilik biro perjalanan wisata untuk mengarahkan wisatawan yang memakai jasanya ke wana wisata maupun bermalam di foresta resort,” ujarnya.

 
Sumber : antaranews.com
Tanggal : 21 September 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-perluas-pemasaran-objek-wisata/feed/ 0
Mencari Bidadari di Air Terjun https://stg.eppid.perhutani.id/mencari-bidadari-di-air-terjun/ https://stg.eppid.perhutani.id/mencari-bidadari-di-air-terjun/#respond Mon, 10 Sep 2018 08:50:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64894

TRIBUNNEWS.COM (10/09/2018) | Wana wisata air terjun biasa disebut coban oleh masyarakat Jawa. Coban Bidadari, salah satunya. Coban Bidadari terletak kawasan Perhutani di Desa Gubuklakah, Kecamatan Poncokusumo. Kabupaten Malang.

Sejak resmi dibuka Maret 2017, Coban Bidadari banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya menyuguhkan panorama air terjun yang indah, wisatawan juga disuguhkan spot-spot foto keren. Pengunjung bisa memilih berpose di papan I love you, sayap burung, bunga matahari, rumah kayu, rumah kurcaci, ayunan di atas bukit, dan spot foto keren lainnya yang cocok dinikmati saat nuansa senja.

Budiono selaku petugas mandor Perhutani menceritakan asal-usul penamaan Coban Bidadari, Minggu (19/8/2018). Konon dulu ada seorang petani dari desa setempat melihat seorang wanita yang cantik jelita berada di bawah air terjun.

Sang petani terpesona dengan kecantikannya, namun saat petani bergegas mendekati, wanita itu lenyap, menghilang entah kemana. Sang petani menyebut wanita itu bidadari. Lama-lama air terjun ini pun dikenal dengan nama Coban Bidadari.

Tiket masuknya Rp 15.000. Dengan biaya terjangkau, wisatawan dapat berpose di setiap spot foto. Ada flying fox dengan tarif Rp 5.000 per orang. Selain itu ada bumi perkemahan dengan tarif Rp 25.000/orang per malam. Jika hendak camping, pengunjung harus reservasi dulu.

Untuk menjangkau Coban Bidadari rutenya mudah. Jika kendaraan dari kota Malang arahkan ke timur menuju ke Kecamatan Tumpang. Dari pasar Tumpang ikuti jalan raya ke arah selatan hingga Desa Kebonsari.

Tepat di Desa Kebonsari ada pertigaan tugu pahlawan, belok ke kiri atau ke timur jalan menuju ke Bromo Tengger Semeru. Sekitar 10 km menempuh perjalanan, wisatawan akan tiba di Desa Gubuklakah.

Perjalanan masih lanjut. Wisatawan akan melewati rest area, Gunung Sari Sunset, dan Coban Pelangi di sebelah kanan jalan. Tepat 1 km dari Coban Pelangi ke arah timur akan sampai di Coban Bidadari.

Dari area parkir turun hingga air terjun sejauh sekitar 700 meter melewati jalan setapak yang menurun curam. Namun, segala rasa lelah dari perjalanan itu akan terbayar dengan pemandangan indah.

Air turun dari tebing dengan ketinggian sekitar 50 m dan debit air tidak terlalu deras. Udara di sekitar air terjun terasa sejuk. Siang jika sedang cerah, kadang-kadang ada pelangi. Itu yang ditunggu.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 10 September 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/mencari-bidadari-di-air-terjun/feed/ 0
Manisnya Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/ https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/#respond Fri, 10 Aug 2018 03:11:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63626 TIMESINDONESIA.CO.ID (09/08/2018) | Lahan Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tuban, nasibnya kini semanis tebu dan gula. Dan semakin manis pula dengan adanya kerjasama dengan PT KTM (Kebun Tebu untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

“Oktober 2016, KTM MoU dengan Dirut Perhutani,” kata Direktur Operasional PT KTM, SJ Agus Susanto, saat panen perdana agroforestry tebu, hasil kerjasama Perum Perhutani dengan PT KTM (Kebun Tebu Mas), di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), Kamis, (9/8/2018).

Pabrik Gula (PG) terbesar di Asia Tenggara yang berada di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan ini, “menyulap” lahan Perhutani yang sebelumnya “tertidur”, menjadi hijau dengan hamparan tebu, di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah.

“KTM bisa memberi harapan besar bagi petani, kami juga memberikan bibit secara gratis ke petani, ke depan kami akan sediakan pupuk. KTM mendedikasikan diri membantu negara mewujudkan percepatan swasembada gula nasional,” ucap Agus.

PT KTM, mengembangkan kawasan hutan ini menjadi lahan tebu dengan mengedepankan pengelolaan agroforestry, sehingga lahan yang dimanfaatkan akan tetap memiliki fungsi hutan. “Agroforesty pada lahan tegalan ternyata bisa ditanami tebu,” ujarnya.

Agroforestry memang bukan praktik baru di kawasan hutan. Namun tidak biasa untuk tanaman tebu, yang butuh cahaya matahari penuh, ditanam secara berkelompok dengan pengelolaan intensif, namun dengan konsep ini, semuanya bisa terwujud.

Manisnya hubungan KTM dengan Perhutani ini, mulai bisa dirasakan dalam panen di lahan seluas 28,99 hektar, Desa Cangaan. “Panen perdana semoga bisa menjadi manfaat bagi kita semua,” tuturnya.

Di areal yang ditanami varietas Cening (5 hektar) PS881 (7 hektar), PS864 (5 hektar), BL (9 hektar), dan terbagi dalam 13 petak, dikatakan Agus, bisa menghasilkan 80 ton tebu per hektarnya. “Rendemennya bisa 8-9 persen,” ujarnya.

Ia menuturkan, adanya PG diharapkan mampu menarik animo petani untuk menanam tebu dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

“KTM berkeyakinan bahwa sumber daya alam dan agroklimat di wilayah kerja PG sangat mendukung diperolehnya produk berdaya saing kuat,” katanya.

Upaya untuk memompa animo masyarakat supaya bersedia menanam tebu, diungkapkan perwakilan dari Perum Perhutani Divre Perhutani Jawa Timur, Komarudin, jika petani mulai malas menanam tebu.

“Sekarang banyak yang gak mau menenam tebu karena kelamaan, jadi Perhutani hadir untuk itu,” ucapnya.

Perum Perhutani, ditambahkan Komarudin, menyediakan lahan Perhutani yang dikerjakan PT KTM untuk program agroforestri tebu seluas 1.009 Hektar, yang tersebar di KPH Tuban, Bojonegoro, Jombang dan Mojokerto.

“Program agroforestry ini penjabaran dari program pemerintah, nawacita-nya Bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo), berupa kedaulatan pangan, ketahanan pangan, semua barang yang dibutuhkan orang banyak negara menjamin itu,” tuturnya.

 

Sumber : timesindonesia.com

Tanggal : 9 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/feed/ 0
Hutan di Bojonegoro Bakal Ditanami 1 Juta Pohon Minyak Kayu Putih https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-di-bojonegoro-bakal-ditanami-1-juta-pohon-minyak-kayu-putih/ https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-di-bojonegoro-bakal-ditanami-1-juta-pohon-minyak-kayu-putih/#respond Sun, 05 Aug 2018 02:46:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63357 JATIMNOW.COM (04/08/2018) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, membuat persemaian di kebun bibit Grogolan di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, sebanyak 1 juta pohon minyak kayu putih yang akan ditanam di kawasan hutan pada 2018.

“Saat ini proses pembuatan bibit pohon minyak kayu putih masih berjalan. Perkiraan akhir Agustus sudah selesai semua, juga siap untuk ditanam. Tapi, penanaman akan dilakukan pada awal musim hujan,” kata Kepala RPH Grogolan di Kecamatan Dander, KPH Bojonegoro Hari Prihanto di Bojonegoro, Sabtu (4/8/2018).

Dengan demikian, lanjut dia, bibit tanaman pohon minyak kayu putih akan memperoleh air hujan secara alami agar bisa tumbuh normal. Bibit 1 juta pohon minyak kayu putih di persemaian setempat bisa ditanam di kawasan hutan sekitar 500 hektare.

“Kalau tanaman di hutan untuk airnya ya memperoleh air hujan,” ucap dia menegaskan.

Ia menyebutkan lokasi kawasan hutan yang akan ditanami pohon minyak kayu jati antara lain, kawasan hutan di Kecamatan Ngasem, selain kecamatan lainnya.

“Saat ini sudah ada tanaman pohon minyak kayu putih sekitar 500 hektare yang ditanam sejak 2016,” kata dia menjelaskan, dibenarkan Administratur KPH Bojonegoro Daniel B. Cahyono.

Menurut Daniel, sekitar 500 hektare pohon minyak kayu putih yang ditanam itu lokasinya di kawasan hutan di Kecamatan Ngasem dan Dander.

Sesuai usulan, kata dia, tanaman minyak kayu putih itu pengelolaannya ditangani lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) mulai memanen daun, menyetorkan ke perusahaan dengan sistem bagi hasil dengan Perhutani.

Hanya saja pemasaran minyak kayu putih yang dihasilkan tetap disetorkan kepada Perhutani tidak bisa langsung dijual sendiri oleh LMDH.

“Kalau memang memperoleh persetujuan dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, maka pola bagi hasil dengan LMDH akan segera dibahas,” ujar Manajer Bisnis KPH Ahmad Yani menambahkan.

Humas KPH Bojonegoro Markum menambahkan pengelolaan tanaman minyak kayu putih melibatkan sekitar 20 lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Kecamatan Ngasem dan Dander.

Di persemaian Grogolan, selain dibuat bibit pohon minyak kayu putih, sekarang ini juga membuat persemaian 1,5 juta bibit pohon jati unggul yang juga akan ditanam di kawasan hutan pada 2018.

Sumber : jatimnow.com

Tanggal : 4 Agustus 2018

]]> https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-di-bojonegoro-bakal-ditanami-1-juta-pohon-minyak-kayu-putih/feed/ 0 Pecinta Sepeda Tua dan Perhutani Jatim Ngontel Bareng di Probolinggo https://stg.eppid.perhutani.id/pecinta-sepeda-tua-dan-perhutani-jatim-ngontel-bareng-di-probolinggo/ Mon, 16 Jul 2018 01:09:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=62622 REPORTASENEWS.COM (15/07/2018) | Para komunitas pecinta sepeda tua menggelar ngontel bareng dengan Perhutani Jawa Timur. Itu bertujuan untuk mencipatakan GO GREEN (penghijauan kembali) hutan di Jawa Timur, Minggu (15/7/).

Acara yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan,Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, ini diikuti seribu lebih peserta pecinta sepeda tua, bersama Muspida setempat, dan BUMN termasuk Perhutani Jaatim.

Usai menggelar ngontel bareng, mereka ribuan peserta melakukan penanaman bibit pohon bersama, di lingkungan Ponpes tersebut.

Ngontel bareng pecinta sepeda tua ini, dilepas oleh KH. Haris Damanhuri, salah satu pengasuh Ponpes Genggong, Start Onthel (Sepeda Kuno) jalur 19km Onroad Kota kraksaan.

Sangudi Muhamad, Kadrive Perhutani Jawa Timur mengatakan, ngntel bareng tersebut dengan meibatkan perhutani, karena acara ini dalam rangka menyehatkan masy dengan ontel atau bersepeda melewati kawasan hutan yang merupakan paru-paru dunia penghasil Oksigen di dunia.

“Untuk itu harapan kami, dengan ontel dan goes di Ponpes Genggong dan perhutani ini, ingin mengingatkan pada umat manusia untuk selalu peduli terhadap kelestarian hutan,” ujarnya.

Dengan mengajak peduli perhutanan dan cara menanam pohon yg diagendakan dalam GO GREEN ini, sebagai upaya dan penyemangat kepada masyarakat.

Sumber : reportasenews.com

Tanggal : 15 Juli 2018

]]>
Ribuan Pecinta Sepeda Tua, Ngontel Bareng di Pesantren Genggong https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-pecinta-sepeda-tua-ngontel-bareng-di-pesantren-genggong/ Sun, 15 Jul 2018 05:32:36 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=62626 TIMESJATIM.COM (15/07/2018) | Sebanyak seribu lebih peserta yang tergabung dalam komunitas pecinta sepeda tua se-Jawa Timur, gowes bersama dalam acara yang digelar di Ponpes Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (15/7/2018).

Kegiatan ini dilangsungkan dengan menggandeng sejumlah pihak BUMN termasuk Perhutani Jawa Timur, dan Muspida Kabupaten Probolinggo, dalam GO GREEN (penghijauan kembali). Usai melakukan giat ngontel bareng, mereka ribuan peserta melakukan penanaman bibit pohon bersama di lingkungan Ponpes tersebut.

Ngontel bareng pecinta sepeda tua ini, dilepas oleh KH. Haris Damanhuri, salah satu pengasuh Ponpes Genggong. Start Onthel (Sepeda Kuno) jalur 19km Onroad Kota kraksaan.

Sangudi Muhamad, Kadrive Perhutani Jawa Timur mengatakan, ngontel bareng tersebut dengan melibatkan Perhutani, karena acara ini dalam rangka menyehatkan masyarakat dengan bersepeda melewati kawasan hutan yang merupakan paru-paru dunia penghasil oksigen di dunia.

“Untuk itu harapan kami, dengan ontel dan goes di Ponpes Genggong dan perhutani ini, ingin mengingatkan pada umat manusia untuk selalu peduli terhadap kelestarian hutan,” ujarnya.

Sangudi menambahkan, acara kumpul dan gowes bareng pecinta sepeda tua di Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo memang bertujuan mengajak masyarakat peduli hutan dan cara menanam pohon.

Sumber : timesjatim.com

Tanggal : 15 Juli 2018

]]>
Keluarga Besar Perhutani KPH Bojonenegoro Gelar Halal Bihalal https://stg.eppid.perhutani.id/keluarga-besar-perhutani-kph-bojonenegoro-gelar-halal-bihalal/ Tue, 03 Jul 2018 04:19:18 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=61981 SURABAYAPOST.ID (02/07/2018) | Bertempat di gedung pertemuan, KPH Bojonegoro menggelar Halal Bihalal, serta ADM Bojonegoro Daniel B Cahyono menyerahkan santunan kepada 14 karyawan Perhutani yang purna tugas.

Halal Bihalal yang menghadirkan K.H. Anwar Zahid itu berlangsung gayeng.

Di dalam tausiyahnya, KH Anwar Zahid mengajak menjaga alam serta kepekaan sosial harus peduli terhadap yang miskin.

Menurut Anwar, bahwa titipan tersebut harus dirawat dengan baik agar mendapat manfaatnya.

KH Anwar Zahid yang terkenal humoris itu mengajak para orang tua sekarang banyak nuntut bukan memberi tuntunan dan memberi contoh agar nurut.

“Koreksi diri berbuatllah yang baik agar outputnya jadi baik ditiru oleh anak-anak,” ujar Anwar.

Lebih jauh Anwar mengatakan bahwa ada ibadah sosial dan ritual agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Hablum minallah dan hablum minannas berjalan seiring, kasih contoh jangan menunjukan contoh

“Salah satu contoh mimbar Masjidil Kharom, mimbar dari kayu jati asalnya dari Bojonegoro. Ini harus kita syukuri karena sebagai ikon Kabupaten Bojonegoro,” pungkas KH Anwar Zahid.

Dalam acara tersebut hadir ADM Bojonegoro ADM Padangan, ADM Parengan, ADM Ngawi, para Asper KRPH mandor dan karyawan KPH Bojonenegoro beserta persatuan istri rimbawan Bojonenegoro juga hadir sejumlah 367 orang.

Sumber : surabayapost.id

Tanggal : 2 Juli 2018

]]>
Perhutani Jatim Kucurkan Dana Rp 75 Juta ke Desa Inovasi di Sidoarjo https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jatim-kucurkan-dana-rp-75-juta-ke-desa-inovasi-di-sidoarjo/ Sat, 02 Jun 2018 07:49:26 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=55929

JATIMNOW.COM (01/06/2018) | Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur (Jatim) mengucurkan dana sebesar Rp 75 juta untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bangkit Berseri dari Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Senin (28/5/2018).

Penyerahan dana Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) itu diserahkan langsung oleh Kepala Perum Perhutani Divre Jatim Sangudi Muhamad kepada Ketua Pokmas Bangkit Berseri Hasan Amrullah di Ruang Cendana Graha Perhutani Surabaya.

Pokmas ini menerima dana Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) lantaran berhasil menjadi juara I lomba Desa Inovasi Peduli Lingkungan tingkat Kabupaten Sidoarjo.

“Keputusan pemenang itu tertuang dalam keputusan Direksi No. 110/022.4/Keu/Dir/2018 tentang Bantuan Bina Lingkungan, Perhutani Divre Jatim menyalurkan Dana PKBL sebesar Rp 75 juta,” kata Sangudi seusai menyerahkan dana bantuan bina lingkungan itu.

Menurut Sangudi, Pokmas Bangkit Berseri ini terus mempercantik kampungnya seakan tiada henti, sehingga pada saat ada lomba penilaian kampung inovasi se-Kodya Surabaya-Sidoarjo, mereka mendapat penilaian terbaik dibanding kampung-kampung lainnya. Makanya, mereka terpilih sebagai pemenang dalam event tersebut.

Adapun salah satu keberhasilannya adalah dalam mengelola sampah dengan baik dan menjadikan lingkungannya bersih, asri dan nyaman.

Bagi Sangudi, keberhasilan mereka ini perlu diappresiasi dan keberhasilannya ini bisa menjadi solusi umat dalam pengelolaan sampah.

“Saya kira, ide dan program serta gagasan Pak Hasan bersama warga di lingkungannya bisa menginspirasi warga lainnya dan bisa transfer knowledge agar lingkungan lainnya juga semakin bersih,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Pokmas Bangkit Berseri Hasan Amrullah mengucapkan banyak terimakasih kepada Perum Perhutani Divre Jatim atas bantuan dananya. Ia berjanji akan memanfaatkan dana itu sebaik-baiknya dan amanah.

“Terimakasih banyak, ini akan kami manfaatkan secara amanah untuk lingkungan kami,” kata dia.

Hasan menjelaskan, melalui sampah ini, ia bersama warga sekitarnya dapat mengumpulkan tambahan uang belanja, dengan memisahkan sampah basah dan sampah kering, sampah basah diolah menjadi pupuk organik sedangkan sampah-sampah kering didistribusikan ke pabrik untuk diproses daur ulang menjadi barang baru.

“Menjadikan lingkungan bersih dan nyaman dipandang adalah suatu keniscayaan,” kata dia.

Bahkan, ia menjelaskan bahwa sesuatu yang tabu dilakukan warga di tempat tinggalnya adalah membakar sampah. Bagi mereka, itu adalah sesuatu yang haram.

“Semangat inilah yang melatarbelakangi kami, yang pada gilirannya membawa lingkungan kami kemudian dikenal banyak orang dan menjadi lingkungan rujukan, bagi tempat lain dan sudah ada beberapa yang datang kepada kami untuk berkolaborasi,” pungkasnya.

Sumber : jatimnow.com

Tanggal : 1 Juni 2018

]]>
Perhutani dan PINBAS MUI sinergi dampingi pengembangan domba nasional https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-pinbas-mui-sinergi-dampingi-pengembangan-domba-nasional/ Thu, 03 May 2018 02:46:34 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=54817 KABARBISNIS.COM (3/5/2018) | Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (PINBAS MUI) bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Divisi Regional Jawa Timur terkait Pemanfaatan Lahan Hutan Perhutani untuk Pemberdayaan Masyarakat melalui Prodombas (Program Domba Nasional). Program ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Kongres Ekonomi Umat Islam 2017 yang digelar 24 April lalu.

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Sangudi Muhammad, mengatakan, dalam kongres yang baru pertama kali digelar itu, prodombas merupakan program nasional yang diinisiasi oleh PINBAS MUI pusat yang tujuannya untuk meningkatkan populasi domba nasional.

“Targetnya untuk bisa memenuhi kebutuhan protein hewani untuk rakyat Indonesia yang saat ini masih jauh dari standar,” jelasnya.

Dalam mengembangkan program ini, PINBAS MUI melakukan pendampingan terhadap usaha mikro kecil dan menengah terkait berternak domba dengan banyak dukungan. Diantaranya Perhutani Divre Jatim, Medco Group, Himpunan Alumni IPB (HA IPB), Himpunan Pengusaha Nahdlatul Ulama (HPN), Himpunan Peternak Domba dan Kambing (HPDKI), Sarana Jatim Ventura, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Ponpes, Koperasi dan Ormas Islam dengan melibatkan masyarakat Miskin disekitar Hutan Perum Perhutani.

“Sebagai Pilot Project Program tersebut akan dilaksanakan di beberapa kabupaten pada lahan Pengelolaan Perum Perhutan Divre Jatim,” tambah Sangudi.

Sebelumnya, terkait program tersebut, juga digelar rapat koordinasi serta kunjungan ke Pusat Koperesi Ponpes Sidogiri di Pasuruan. Kemudian melakukan peninjauan Lapangan Kawasan Hutan Perum Perhutani BKPH Lawang Timur di daerah Nongkojajar, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Sumber : kabarbisnis.com

Tanggal : 3 Mei 2018

]]>