perumperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 21 Sep 2020 06:58:31 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png perumperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Si Denok, Pohon Jati Tertua di Blora Berusia 300 Tahun https://stg.eppid.perhutani.id/si-denok-pohon-jati-tertua-di-blora-berusia-300-tahun/ https://stg.eppid.perhutani.id/si-denok-pohon-jati-tertua-di-blora-berusia-300-tahun/#respond Mon, 21 Sep 2020 06:58:31 +0000 http://eppid.perhutani.co.id/?p=127649 INEWS.ID (21/9/2020) | Jati denok merupakan jenis jati tertua di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lokasi tepatnya berada di Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo.

Jati Denok ini tumbuh di petak 62, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung. Usianya sekitar 300 tahun lebih.

Humas Perhutani KPH Randublatung Harmanto menceritakan, sebutan jati denok mengacu kepada bentuk pohonnya yang besar di bawahnya. Jika diukur, paling tidak butuh sekitar delapan sampai sepuluh tangan orang dewasa untuk memeluknya.

“Tingginya 30 meter dengan bagian pangkal pohon yang membesar, dengan usia sudah tiga abad atau sektar 300 tahun,” ucap Harmanto kepada media (21/9/2020).

Menurutnya, jati denok ini memiliki sejarah yang unik. Dari litelatur perhutani, pohon jati denok terkait dengan sejarah di kedung putri dimana pohon jati tersebut konon diinjak Jonggrang Prayungan, sebagai tempat peristirahatan seorang bangsawan kerajaan, ketika dia ingin melihat kecantikan Putri Citro Wati dari negoro Purwo Carito atau putri gumeng.

“Karena kesaktian yang dimiliki Jonggrang Prayungan, pohon jati yang diinjaknya tidak kuat menahan beban, dan akhirnya bagian bawah pohon tersebut tertekan dan membesar sehingga disebut jati denok,” ucapnya.Kini seiring dengan berjalannya waktu, jati denok menjadi monumen jati yang tetap berdiri kokoh. Pohon ini termasuk yang dikeramatkan warga sekitar untuk upacara adat desa.

Ditempat yang sama, Hasan Yuwono, warga Temanjang, Desa Jatisari menambahkan, jati denok ini sebenarnya sudah sangat sering didatangi warga.Apalagi akhir pekan pasti ada yang datang. Mereka ada yang pakai motor ada juga yang gowes bareng, hanya sekedar berswafoto.

“Mereka datang untuk sekedar berfoto beramai ramai disini, sambil istirahat,” ujarnya.

Tapi selain untuk wisata, pohon ini dipercaya memiliki keistimewaan. Sehingga pada sepuluh bulan sura lalu. Jati denok banyak didatangi orang luar Blora.

Sumber : inews.id

Tanggal : 21 September 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/si-denok-pohon-jati-tertua-di-blora-berusia-300-tahun/feed/ 0
Eksotisme Watu Jago Bike Park https://stg.eppid.perhutani.id/eksotisme-watu-jago-bike-park/ https://stg.eppid.perhutani.id/eksotisme-watu-jago-bike-park/#respond Sun, 20 Sep 2020 06:46:30 +0000 http://eppid.perhutani.co.id/?p=127647 JAWAPOS.COM (20/9/2020) | Pehobi mountine bike (MTB) harus merasakan sensasi track maupun keindahan alam di Watu Jago Bike Park. Jalur sepanjang 1,5 km ini masih berada di Kecamatan Trenggalek, tepatnya 5km dari Alun – alun Trenggalek, berada di Dusun Ngebrak, Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek. Tak jauh dari kota, track yang berada di kawasan Perhutani Trenggalek ini tidak sulit dijangkau.

Watu jago kini menjadi meeting point para pehobi sepeda, penyuka gowes di pagi maupun sore hari. Dari hasil donasi dari komunitas – komunitas sepeda gunung yang tergabung dalam MTB Trenggalek pula, track yang dibabat di tahun 2010 ini kini semakin nyaman, karena dirancang bersahabat untuk semua jenis MTB. “Awalnya memang untuk downhill (DH), namun tiga tahun belakangan track diubah menjadi lebih ringan, bisa dipakai untuk all mountain bike,” ucap pegiat MTB Trenggalek Dhiyan Purwo.

Track bisa pula dipakai komplit baik untuk cross country, all mountain, enduro, free ride, juga downhill. “Recommended untuk all mountain dan enduro. Jadi mulai dari pemula sampai yang expert, dari XC (cross country) dan DH bisa,” lanjut Dhiyan.

Selain menikmati track, sensasi keindahan perbukitan juga menjadi magnit pesepeda untuk kembali ke Watu Jago Bike Park. Seperti landscape hutan pinus, dan view kota Trenggalek yang terlihat saat melintas di tengah track. “Kulinernya juga dekat. Bisa menikmati sajian nasi gegok khas Trenggalek. Musim kemarau seperti ini pas, bisa untuk sekedar fun bersama keluarga, banyak anak – anak juga yang betah bersepeda. Atau bisa juga untuk mulai latihan mengasah skill downhill,” pungkas Dhiyan.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 20 September 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/eksotisme-watu-jago-bike-park/feed/ 0
Jaga Areal Hutan, Perhutani KPH Bandung Selatan Optimalkan Pola PHBM https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-areal-hutan-perhutani-kph-bandung-selatan-optimalkan-pola-phbm/ https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-areal-hutan-perhutani-kph-bandung-selatan-optimalkan-pola-phbm/#respond Sat, 19 Sep 2020 06:26:59 +0000 http://eppid.perhutani.co.id/?p=127645 TIMESINDONESIA.CO.ID (19/9/2020) | Untuk menjaga areal hutan agar tetap produktif, Perum Perhutani KPH Bandung Selatan saat ini akan mulai mengoptimalkan pola PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat).

Dalam pola itu Perum Perhutani merangkul masyarakat dibawah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang diperbolehkan menanam kopi diantara tanaman kayu atau tanaman produksi melalui kerja sama.

Administratur KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto mengatakan kontribusi Perum Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Bandung Selatan dalam hal ketahanan pangan sudah dirasakan oleh masyarakat

“Hal ini dari sinergitas kami yang telah terjalin baik dengan LMDH yang kami bina melalui sejumlah program, kegiatan dan kerjasama, selain komoditas Kopi, pemberdayaan masyarakat kami lakukan juga melalui kegiatan penyadapan getah pinus,” ujar Tedy kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).

Tedy menjelaskan, dampak dari pandemi Corona saat ini sangat dirasakan memukul semua sektor begitupun komoditi kopi. Meski demikian, pihaknya terus mengajak masyarakat melalui kegiatan penyadapan getah pinus.

“Di tengah lesunya harga kopi, adalah tugas kami mengajak masyarakat untuk menyadap getah pinus, khususnya bagi mereka yang berada di dekat kawasan hutan, dan hasilnya ada peningkatan 20 persen tenaga kerja penyadap dari masyarakat lokal, tentu akan mendongkrak capaian kinerja dan produktivitas dari sektor sadapan getah pinus,” imbuhnya.

Disinggung terkait target dan strategi produktivitas sadapan getah, Tedy menerangkan hingga saat ini capaian kinerja KPH Bandung Selatan masih 62% dari target tahun 2020 sebesar 2.128 ton.

“Sebetulnya tren tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu, kuncinya adalah pendekatan sosial. Berikan apresiasi kepada mereka (tenaga penyadap.red). Selain itu kita terus mencoba memanfaatkan, menggali lagi potensi sadapan tidur,” ungkap Tedy.

Menyikapi aspek penilaian kinerja KPH Bandung Selatan, Tedy menyampaikan selain pendapatan hasil sadapan dan sektor wisata, kinerjapun dinilai bagaimana meminimalisir biaya-biaya, penilaian terhadap pertumbuhan tanaman mulai sejak persemaian, penanaman dan pemeliharaan serta aspek kehilangan pohon (ilegaloging).

“Capaian kinerja kami tentu hasil dari sinergitas kami dengan masyarakat. Dengan kuatnya pelibatan masyarakat, target yang diamanatkan kepada Perhutani KPH Bandung Selatan optimis akan tercapai 100 persen,” pungkasnya.

Sumber : timesindonesia.co.id

Tanggal : 19 September 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-areal-hutan-perhutani-kph-bandung-selatan-optimalkan-pola-phbm/feed/ 0
Perhutani Apresiasi Komunitas Tebar Benih Ikan Dan Lepaskan Burung Di Hutan Gunung Lawu https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-apresiasi-komunitas-tebar-benih-ikan-dan-lepaskan-burung-di-hutan-gunung-lawu/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-apresiasi-komunitas-tebar-benih-ikan-dan-lepaskan-burung-di-hutan-gunung-lawu/#respond Fri, 18 Sep 2020 06:22:27 +0000 http://eppid.perhutani.co.id/?p=127643 SOLOPOS.COM (18/9/2020) | Perum Perhutani KPH Surakarta mengapresiasi keterlibatan komunitas di Soloraya untuk ikut serta melestarikan hutan Gunung Lawu.

Salah satu kegiatan yang dimaksud dilakukan komunitas 234 SC Regional Wilayah Surakarta dan Divisi 87 bersama Perbakin Jawa Tengah menggandeng Perum Perhutani KPH Surakarta, Polres Karanganyar, dan sukarelawan. Mereka melepaskan seribuan ekor burung di hutan wisata Lawu Camp dan Sakura Hills pada Minggu (13/9/2020).

“Hutan itu kompleks flora dan fauna. Banyak oknum ingin memanfaatkan hutan. Beberapa di antara salah memanfaatkan. Mereka berburu burung, kijang, babi hutan, dan lain-lain. Teman-teman komunitas itu menunjukkan kepedulian mengembalikan ekosistem dengan cara sederhana,” kata Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Sugi Purwanta, saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon selular, Kamis (17/9/2020).

Sugi mengajak masyarakat yang ingin menikmati alam Gunung Lawu untuk ikut serta melestarikan hutan seperti yang dilakukan sejumlah komunitas itu. Mereka telah melepaskan benih ikan, burung, dan menanam bibit pohon di sejumlah lokasi di hutan Gunung Lawu. Sugi menyebut perbaikan ekosistem dilaksanakan di sejumlah wilayah secara berkesinambungan.

“Masyarakat berdonasi kepada alam bisa lewat melepaskan burung, bibit ikan, dan menanam bibit pohon. Kami ajak masyarakat ikut menjaga ekosistem di Lawu. Itu usaha kecil, efeknya juga enggak besar, tetapi manfaat bagi komunitas besar. Mereka bisa mengajak teman-temannya peduli lingkungan,” ungkapnya.

Penanaman Bibit Pohon
Ketua Divisi 87, Guntur Bahari, menyampaikan komunitas itu bersama komunitas lain, seperti 234 SC Regional Wilayah Surakarta, didukung Perbakin Jawa Tengah telah melaksanakan sejumlah kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap alam. Mereka menaburkan puluhan ribu ekor benih ikan dan ribuan ekor burung di Kecamatan Karangpandan, Tawangmangu, Ngargoyoso, dan lain-lain. Beberapa jenis burung yang dilepaskan adalah perkutut, derkuku, pleci, jalak kebo, kutilang, dan lain-lain.

“Kami ingin ikut berperan dalam kegiatan pelestarian hutan, mengembalikan ekosistem alam. Kegiatan berkesinambungan sejak akhir Agustus. Saat musim hujan nanti kami lanjutkan penanaman bibit pohon,” ujar Guntur saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (14/9/2020).

Dia berharap upaya yang dilakukan komunitas itu dapat dirasakan generasi mendatang. Mereka dapat menikmati kicau burung saat berkunjung di hutan Gunung Lawu.

Sumber : solopos.com

Tanggal : 18 September 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-apresiasi-komunitas-tebar-benih-ikan-dan-lepaskan-burung-di-hutan-gunung-lawu/feed/ 0
Pengembangan Ubi Kayu di Bawah Tegakan Pohon Jati Ternyata Menjanjikan, Begini Caranya… https://stg.eppid.perhutani.id/pengembangan-ubi-kayu-di-bawah-tegakan-pohon-jati-ternyata-menjanjikan-begini-caranya/ https://stg.eppid.perhutani.id/pengembangan-ubi-kayu-di-bawah-tegakan-pohon-jati-ternyata-menjanjikan-begini-caranya/#respond Thu, 26 Mar 2020 06:30:22 +0000 https://perhutani.co.id/?p=125139 RILIS.ID (25/3/2020) | Kebutuhan ubi kayu akan semakin meningkat di masa yang akan datang seiring bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri berbahan baku ubi kayu. Kampanye makanan sehat non beras memberi harapan ubi kayu akan menjadi bahan pangan sumber karbohidrat penting di masa depan. Ubi kayu merupakan sumber pati yang sangat baik untuk bahan baku pangan, energi, dan industri.

Penggunaan ubi kayu dalam industri non-pangan seperti kosmetik, bio-farmaka, bio-plastik juga semakin meningkat. Pada proses budi daya dan pengolahan ubi kayu dihasilkan beragam produk samping dalam jumlah besar, seluruh bagian komoditas ini dapat dimanfaatkan. Ubi kayu layak dikembangkan menjadi pusat pengembangan inovasi teknologi dan hilirisasi agribisnis komoditas nasional.

Produksi ubi kayu mengalami penurunan sebesar 3 juta ton dan pengurangan luas panen sekitar 200 ribu hektare (BPS 2018). Permasalahan ini secepatnya perlu diatasi dengan usaha peningkatan produksi melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Usaha intensifikasi dapat dilakukan dengan perakitan varietas unggul baru maupun perakitan teknologi produksi yang lebih unggul dari yang sudah ada di sentra produksi. Ekstensifikasi untuk memperluas lahan pertanian ke arah areal baru, di antaranya ke kawasan hutan atau perkebunan.

Salah satu kawasan hutan yang mempunyai potensi besar untuk pengembangan ubi kayu adalah kawasan hutan jati yang dikelola oleh Perum Perhutani karena telah diatur tata ruangnya dengan intensif. Pemanfaatan areal di bawah tegakan tanaman jati untuk budi daya diharapkan meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani di sekitar hutan. Apabila lahan hutan di seluruh Indonesia digarap 20 persen saja, maka akan menghasilkan 378 juta ton ubi kayu per musim tanam.

Penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Sri Wahyuningsih bebarapa tahun lalu melaporkan bahwa, di lahan tegakan jati muda bisa dijadikan kawasan pengembangan tanaman ubi kayu atau singkong. Kawasan yang dijadikan lokasi penelitian bekerjasama dengan Perum Perhutani KPH Blora, di Desa Bogem, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Lahan yang digunakan adalah petak yang ditanami pohon jati varietas JPP (Jati Plus Perhutani) berumur dua tahun seluas dua hektar. Kondisi lahan pada percobaan cukup beragam, di beberapa tempat solum tanah cukup dangkal dan berbatu, kemiringan lahan berkisar antara 10 – 15 persen.

Lima varietas ubi kayu yaitu: Adira 4, Malang 4, Litbang UK 2, Cecek Ijo (lokal), dan UJ 5 ditanam di bawah tegakan tanaman jati umur dua tahun.

Ubi kayu ini ditanam denggunakan tiga dosis pemberian input pupuk yaitu: 100 kilogram Urea ditambah 125 kilogram. Kemudian SP-36 ditambah 75 KCl (input rendah). Lalu 125 kilogram Urea ditambah 150 kilogram, SP-36 ditambah 100 KCl (input sedang), dan 200 kilogram Urea ditambah 200 kilogram SP-36 ditambah 125 kilogram KCl ditambah 5 ton pukan (input tinggi).

Semua pupuk (Urea, SP-36 dan KCl) diberikan pada saat tanam, kecuali pupuk Urea diberikan dua kali yaitu 1 per 3 dosis pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat tanaman berumur tiga bulan. Jarak tanam tegakan jati adalah 3 meter x 3 meter. Setiap lorong di antara tegakan pohon jati dibuat dua guludan dengan jarak antar guludan 100 sentimeter. Ukuran petak 3 meter x 4 meter (10 tanaman).

Tanaman ubi kayu ditanam pada guludan dengan jarak 100 sentimeter x 80 sentimeter. Populasi tanaman 7.500 ubi kayu per hektare sekitar 60 persen dari populasi normal.

Hasil umbi yang diperoleh hanya dipengaruhi oleh perbedaan varietas ubi kayu. Varietas Malang 4 dan Adira 4 memberikan hasil lebih banyak dibandingkan tiga varietas lainnya masing-masing 32 dan 28 ton per hektare. Varietas Litbang UK 2, UJ 5, dan Cecek Ijo menghasilkan umbi lebih sedikit berturut turut 21, 23 dan 25 ton per hektare.

Perbedaan input pupuk yang diberikan tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan hasil umbi, tetapi diindikasikan penggunaan input pupuk sedang (125 kilogram Urea ditambah 150 kilogram SP36 ditambah 100 kilogram KCl) memberikan hasil yang cenderung lebih tinggi (27,29 ton per hektare). Pada input pupuk tinggi (200 kilogram Urea ditambah 200 kilogram SP36 ditambah 125 kilogram KCl ditambah 5 ton kompos per hektar). Tanaman banyak yang roboh karena terlalu subur dan tinggi. Oleh karena itu, pilihan input pupuk yang dapat dianjurkan adalah penggunaan input pupuk sedang.

Hasil umbi yang dicapai oleh varietas Malang 4 dan Adira 4 dinilai sudah cukup tinggi karena di bawah tegakan pohon jati populasinya hanya mencapai 60 persen dari pertanaman monokultur. Di samping itu terdapat pengaruh naungan dari pohon Jati yang mencapai 40 – 60 persen. Varietas Litbang UK 2 mempunyai kadar pati yang terendah, 18,60 persen (Tabel 2). Sedangkan kadar pati tertinggi diperoleh varietas Adira 4 (22,87 persen). Kadar pati tidak dipengaruhi oleh perbedaan input pemupukan. Hal ini menunjukkan bahwa kadar pati lebih dipengaruhi oleh fisiologi, biokimia, dan ekspresi gen tanaman (Li et al. 2016).

Teknologi budi daya ubi kayu di bawah tegakan jati yang dapat disarankan adalah di antara tegakan pohon jati jarak tanam 3 meter x 3 meter, berdasarkan ketentuan Perum Perhutani dapat ditanami ubi kayu dua baris, sehingga populasi tanaman 60 persen dari populasi monokultur. Pada kondisi yang demikian Varietas Malang 4 mampu tumbuh lebih baik dan memberikan hasil umbi lebih tinggi (32,01 ton per hektare) dari Varietas Adira 4, Cecek Ijo, UJ 5, dan Litbang UK 2. Secara teknis, dosis pupuk yang dianjurkan adalah 125 kilogram Urea + 150 kilogram SP36 + 100 KCl kilogram per hektare.

 

Sumber : rilis.id

Tanggal : 25 Maret 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/pengembangan-ubi-kayu-di-bawah-tegakan-pohon-jati-ternyata-menjanjikan-begini-caranya/feed/ 0
Panen Kacang Tanah Melimpah, Petani di Pamarican Ciamis Sumringah https://stg.eppid.perhutani.id/panen-kacang-tanah-melimpah-petani-di-pamarican-ciamis-sumringah/ https://stg.eppid.perhutani.id/panen-kacang-tanah-melimpah-petani-di-pamarican-ciamis-sumringah/#respond Mon, 23 Mar 2020 03:32:17 +0000 https://perhutani.co.id/?p=124809 HARAPANRAKYAT.COM (22/3/2020) | Memanfaatkan lahan kosong milik Perum Perhutani, puluhan petani di Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, panen kacang tanah.

Pantauan HR Online, puluhan petani yang menggarap lahan milik Perhutani di Blok Cikotok, Desa Kertahayu, saat ini tengah sumringah lantaran lahan berkebunnya sudah bisa dipanen, sehingga menambah penghasilan mereka.

Oman, salah seorang petani asal Kertahayu, mengaku kalau dirinya bersama puluhan petani lainnya saat ini tengah memanen hasil palawijaannya yang ditanam di lahan Perhutani.

“Alhamdulillah, saat ini kami sedang merasakan kegembiraan lantaran lahan garapan kami ini sudah bisa dipetik hasilnya. Kami di sini menggarap lahan Perhutani (tumpang sari-red), di mana kami menggarap lahan terbuka ini untuk dijadikan ladang palawijaan. Alhamdulillah, sekarang sudah panen kacang untuk tahun kedua,” tutur Oman, saat dijumpai HR Online, di lahan garapannya, Minggu (22/03/2020).

Hal senada dikatakan Juned, petani lainnya yang menggarap lahan Perhutani. Dia juga tengah sumringah karena sudah bisa memanen tanaman palawijanya berupa jagung dan kacang tanah dengan hasil yang melimpah.

“Alhamdulillah, untuk panen kali ini hasilnya lumayan bagus, dan harga juga masih bagus. Untuk kacang tanah basah saat ini masih laku dikisaran 10.000 rupiah per kilogram, dan untuk jagung kemarin juga harganya lumayan, karena kami menjualnya untuk konsumsi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Perhutani yang telah memberikan izin kepada kami untuk memanfaatkan lahan ini,” ucap Juned.

Sumber : harapanrakyat.com

Tanggal : 22 Maret 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/panen-kacang-tanah-melimpah-petani-di-pamarican-ciamis-sumringah/feed/ 0
Erick Thohir Angkat 3 Dewan Pengawas Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-angkat-3-dewan-pengawas-perhutani/ https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-angkat-3-dewan-pengawas-perhutani/#respond Fri, 20 Mar 2020 06:45:46 +0000 https://perhutani.co.id/?p=124576 DETIK.COM (19/3/2020) | Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan satu dewan pengawas (Dewas) Perum Perhutani. Erick kemudian mengangkat tiga dewan pengawas.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-83/MBU/03/2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perhutani. Salinan SK itu diserahkan Plt Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Imam Paryanto di Kementerian BUMN hari ini.

Dalam salinan itu disebutkan, Haryadi Himawan diberhentikan dengan hormat sebagai Anggota Dewan Pengawas Independen Perum Perhutani. Lalu, mengangkat tiga dewan pengawas yakni Komaruddin, Bambang Risyanto dan Chalid Muhammad.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Haryadi atas pengabdiannya selama menjadi Dewan Pengawas Perhutani.

“Selamat bertugas kepada Dewas yang baru,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Haryadi Himawan menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan BUMN telah menugaskan selama 2 tahun 9 bulan. Haryadi juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan selama bertugas.

“Mohon maaf apabila selama saya bertugas terdapat tutur kata dan perbuatan yang kurang berkenan dan semoga untuk ke depannya Perhutani semakin maju,” katanya.

Dengan demikian, Dewas Perhutani saat ini yakni Bambang Hendroyono sebagai Ketua, Kaharuddin Wahab, Indriani Widiastuti, Hilman Nugroho, Komaruddin, Bambang Risyanto dan Chalid Muhammad.

Sumber : detik.com

Tanggal : 19 Maret 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-angkat-3-dewan-pengawas-perhutani/feed/ 0
Kementerian BUMN Tetapkan Dewan Pengawas Baru Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/kementerian-bumn-tetapkan-dewan-pengawas-baru-perhutani-2/ https://stg.eppid.perhutani.id/kementerian-bumn-tetapkan-dewan-pengawas-baru-perhutani-2/#respond Thu, 19 Mar 2020 05:25:34 +0000 https://perhutani.co.id/?p=124432 JAKARTA, PERHUTANI (19/03/2020) | Menteri BUMN, Erick Thohir diwakili Plt. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Imam Paryanto menyerahkan Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-83/MBU/03/2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perhutani bertempat di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan-Jakarta, Kamis (19/03).

Dalam Surat Keputusan tersebut disampaikan :
1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Haryadi Himawan sebagai Anggota Dewan Pengawas Independen Perum Perhutani
2. Mengangkat :
– Sdr. Komaruddin sebagai Dewan Pengawas
– Sdr. Bambang Risyanto sebagai Dewan Pengawas
– Sdr. Chalid Muhammad sebagai Dewan Pengawas

Dalam sambutannya Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada pak Haryadi atas pengabdiannya selama menjadi Dewas Perhutani. Wahyu juga menambahkan agar hubungan yang baik tetap terjalin walaupun sudah lepas tugas menjadi Dewas.

“Selamat bertugas kepada Dewas yang baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Haryadi Himawan menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan BUMN telah menugaskan selama 2 tahun 9 bulan. Haryadi juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan selama bertugas.

“Mohon maaf apabila selama saya bertugas terdapat tutur kata dan perbuatan yang kurang berkenan dan semoga untuk ke depannya Perhutani semakin maju,” tambah Haryadi.

Saat ini Dewas Perhutani adalah Bambang Hendroyono sebagai Ketua, Kaharuddin Wahab, Indriani Widiastuti, Hilman Nugroho, Komaruddin, Bambang Risyanto dan Chalid Muhammad. (Kom-PHT/PR/2020-III-6)

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/kementerian-bumn-tetapkan-dewan-pengawas-baru-perhutani-2/feed/ 0
Erick Thohir Rombak Susunan Dewan Pengawas Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-rombak-susunan-dewan-pengawas-perum-perhutani/ https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-rombak-susunan-dewan-pengawas-perum-perhutani/#respond Thu, 19 Mar 2020 03:12:55 +0000 https://perhutani.co.id/?p=124784 NDUSTRY.CO.ID (19/3/2020) | Menteri BUMN, Erick Thohir diwakili Plt. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Imam Paryanto menyerahkan Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-83/MBU/03/2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perhutani bertempat di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan-Jakarta, Kamis (19/03).

Dalam Surat Keputusan tersebut disampaikan :

1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Haryadi Himawan sebagai Anggota Dewan Pengawas Independen Perum Perhutani

2. Mengangkat :

Sdr. Komaruddin sebagai Dewan Pengawas

Sdr. Bambang Risyanto sebagai Dewan Pengawas

Sdr. Chalid Muhammad sebagai Dewan Pengawas

Dalam sambutannya Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada pak Haryadi atas pengabdiannya selama menjadi Dewas Perhutani.

Wahyu juga menambahkan agar hubungan yang baik tetap terjalin walaupun sudah lepas tugas menjadi Dewas.

“Selamat bertugas kepada Dewas yang baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Haryadi Himawan menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan BUMN telah menugaskan selama 2 tahun 9 bulan.

Haryadi juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan selama bertugas.

“Mohon maaf apabila selama saya bertugas terdapat tutur kata dan perbuatan yang kurang berkenan dan semoga untuk ke depannya Perhutani semakin maju,” tambah Haryadi.

Saat ini Dewas Perhutani adalah Bambang Hendroyono sebagai Ketua, Kaharuddin Wahab, Indriani Widiastuti, Hilman Nugroho, Komaruddin, Bambang Risyanto dan Chalid Muhammad.

 

Sumber : industry.co.id

Tanggal : 19 Maret 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/erick-thohir-rombak-susunan-dewan-pengawas-perum-perhutani/feed/ 0
Tempat Tongkrongan Unik di Batang, Ada Forest Kopi Tersembunyi di Tengah Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/tempat-tongkrongan-unik-di-batang-ada-forest-kopi-tersembunyi-di-tengah-hutan/ https://stg.eppid.perhutani.id/tempat-tongkrongan-unik-di-batang-ada-forest-kopi-tersembunyi-di-tengah-hutan/#respond Wed, 18 Mar 2020 00:56:10 +0000 https://perhutani.co.id/?p=124227 INEWS.ID (17/3/2020) | Untuk urusan pariwisata Kabupaten Batang di Jawa Tengah memang belum terlalu populer. Tetapi, belakang ini, tempat-tempat Instagramable yang bisa dikunjungi wisatawan mulai bermunculan.

Salah satu tempat hits yang banyak dikunjungi adalah Forest Kopi. Forest Kopi merupakan tempat tongkrongan untuk anak kekinian. Sama dengan kafe pada umumnya, hanya saja, Forest Kopi memiliki keunikan.

Forest Kopi berada di tengah Hutan Pinus, di atas perbukitan Desa Kembang Langit. Anda bisa menyeruput kopi terbaik di atas ketinggian 1.000 mdpl dengan suhu dingin mencapai 17 derajat.

“Forest Kopi merupakan tempat ngopi yang lagi nge-hits di Kabupaten Batang. Kafe Forest Kopi ini sangat recomended buat semua kalangan, baik kawula muda maupun orang tua yang sudah berkeluarga yang ingin mencari tempat hangout dengan suasa yang berbeda. Karena di Forest Kopi tempatnya di tengah hutan pinus dengan suasana yang nyaman, menenangkan dan jauh dari kebisingan, hanya suara alam yang terdengar, kuylah tancap gas. Foto dolan dari @haki_creative,” tulis Instagram @ayodolan, dikutip Selasa (17/3/2020).

Meski berada di tengah hutan, jangan takut untuk datang pada malam hari. Sebab, tempat ini semakin eksotis jika dikunjungi pada malam hari. Anda dapat menikmati suasana hutan di malam hari.

Merasakan hawa sejuk pegunungan dengan suara khas serangga hutan. Selain itu, tempatnya yang Instagramable, dipenuhi dengan kerlap-kerlip lampu, akan membuat Anda betah berlama-lama.

Forest Kopi berlokasi di Desa Kembanglangit sekitar 30 kilometer dari Kota Batang. Untuk mencapai tempat ini, Anda harus melalui rute perjalanan agak menanjak dan berkelok.

Forest Kopi berada di tanah milik Perhutani seluas dua hektare. Ada banyak menu kopi dan minuman cokelat di sini. Anda juga bisa memilih camilan, seperti kentang goreng, roti bakar, pasta, pancake, dan lainnya.

Untuk mencicipi menu tradisional, kafe ini juga menyediakan sayur lodeh, sayur asam, ikan asin, telur dan lainnya.

Tempat tongkrongan ini juga dekat dengan objek wisata lainnya, seperti Wana Wisata Kembang Langit. Bagaimana, tertarik menikmati suasana hutan di Forest Kopi?

 

Sumber : inews.id

Tanggal : 17 Maret 2020

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/tempat-tongkrongan-unik-di-batang-ada-forest-kopi-tersembunyi-di-tengah-hutan/feed/ 0