#pulaumerah – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 30 May 2016 12:34:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #pulaumerah – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Wisata Pulau Merah Raih Penghargaan Penyumbang Pajak Terbaik https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-pulau-merah-raih-penghargaan-penyumbang-pajak-terbaik/ Mon, 30 May 2016 12:34:43 +0000 http://perhutani.co.id/?p=37233 MEDANBISNISDAILY.COM, BANYUWANGI (30/5/2016) | Wisata Pulau Merah Banyuwangi berhasil menjadi penyumbang pajak terbaik tahun 2015. Pada periode 2015 hingga Maret 2016, obyek Wisata bahari ini telah menyetorkan pajak sebesar Rp 251,3 juta kepada pemerintah daerah.
“Pulau Merah menjadi contoh bagaimana sebuah obyek lokasi yang dikelola dengan baik bisa menjadi salah satu penyokong pembangunan, lewat pajak yang dibayarkan. Kami berharap, Pulau Merah menjadi contoh bagi pengelola obyek wisata lain di Banyuwangi untu taat membayarkan pajak,”ujar Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Slamet Kariyono saat memberikan reward kepada perwakilan Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Jasa Lingkungan Perhutani wilayah Jatim, Rohman, sebagai pengelola wisata pantai yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, di Hall Ketapang Indah, Minggu (30/5/2016).
Pulau Merah layak mendapat penghargaan pembayar pajak terbaik, kata Sekkab, kategori tempat rekreasi dan kolam renang. Obyek wisata ini dikelola dengan baik, mulai dari manajemen dan pelaporan keuangannya. “Yang disetorkan Pulau Merah, menurut kami telah sesuai antara hasil perhitungan pihak pengelola dengan evaluasi dari tim kami,” ujar Sekkab.
Reward ini juga diberikan kepada tiga desa dan dua kecamatan yang tercepat melunasi pajaknya. Ketiga desa tersebut, Desa Sumbergondo dan Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, serta Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Juga kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendapatan Daerah Banyuwangi, Fajar Suasana menambahkan, beberapa tahun terakhir capaian target penerimaan asli daerah (PAD) Banyuwangi yang salah satunya dari pajak memang telah melampaui target.
Di tahun 2013 lalu Pemkab berhasil mengumpulkan perolehan PAD dari target Rp 171,6 miliar terealisasi Rp 183,02 miliar atau tercapai sebesar 106,6 persen. Tahun 2014 dari target Rp 225, 1 miliar terealisasi Rp 283, 3 miliar atau tercapai sebesar 125, 86 persen. Selanjutnya, di tahun 2015 dari target Rp 303,2 miliar terealisasi Rp 346,7 miliar atau tercapai sebesar 144,3 persen. Dan sampai dengan bulan Maret tahun 2016 ini capaian PAD dari target Rp 307,1 miliar telah terkumpul Rp 112,1 miliar atau sudah tercapai 36,52 persen.
“Capaian PAD yang cukup tinggi, jangan sampai membuat lengah. Kita tetap harus melakukan evaluasi terhadap potensi pajak yang masih bisa digarap secara maksimal. Sehingga capaian pajak kita semakin meningkat, ini juga atas usulan dari BPK. Menurut BPK, Banyuwangi masih harus bekerja keras untuk menggarap potensi-potensi pajak yang saat ini masih belum tersentuh,” tandas Fajar. (dtc)
Tanggal : 30 Mei 2016
Sumber  : medanbisnisdaily.com

]]>
Serunya Belajar Surfing & Sunset di Pulau Merah Banyuwangi https://stg.eppid.perhutani.id/serunya-belajar-surfing-sunset-pulau-merah-banyuwangi/ Sun, 08 May 2016 03:37:34 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36626 DETIK.COM, BANYUWANGI (7/5) | Pulau Merah jadi destinasi yang tak boleh terlewatkan kala liburan ke Banyuwangi. Selain bisa bermain surfing, pemandangan sunsetnya juga luar biasa.
Beberapa anak kecil berlarian di pinggir pantai Pulau Merah. Di tangannya sebuah papan selancar, panas terik matahari tak menyurutkan semangatnya menaklukan gulungan ombak. Wisatawan mancanegara dari Australia dan sebagian Eropa juga tak kalah gesit menjajal ombak breakbeach yang dikenal istimewa dari pantai berpasir putih ini.
Ya, Pulau Merah seolah menjelma menjadi surga kecil baru di ujung timur Pulau Jawa. Bibir pantai berpasir putih sepanjang 3 kilometer ini bak menjadi jujugan bagi traveler yang doyan berselancar.
Pulau Merah tak hanya cocok untuk profesional, pantai ini juga patut dijajal bagi pemula. Yang belum mahir surfing, ada belasan warga setempat yang siap jadi instruktur selancar. Biayanya cukup murah, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per jam untuk sewa papan selancar sekaligus dengan instrukturnya.
Salah satu instruktur selancar Pulau Merah Board Rider (PMBR), Alix Ing, menuturkan, Pulau Merah menjadi buah bibir para peselancar sebab hingga kedalaman 3 meter di bawah permukaan air laut pantai ini aman dari karang. Ketinggian ombak yang bisa dinikmati mencapai 3 hingga 5 meter dengan gelombang panjang dan arus laut yang landai.
Selain itu jarak antara tepi pantai dengan spot pertama ombak pecah dianggap keren bagi para peselancar, yaitu sekitar 30 meter. Dan hal itulah yang jadi super favorit di Pulau Merah!
“Pulau Merah memang surga kecil baru. Meski kita tidak bisa menemukan ombak reef, tapi disini kita bisa nikmati karakter  beachbreak. Ada 15 instruktur warga lokal yang siap jadi pelatih bagi pengunjung,” ujar Alix sambil menata papan selancar milik PMBR di Pantai Pulau Merah, kepada detikTravel.
Di sepanjang pantai banyak dijumpai anak-anak laki berlari ke tepian dan berlomba menyeimbangkan diri di atas papan selancarnya. Ada yang terlihat semangat menaklukkan dan menari di atas ombak, tapi tak sedikit yang merasa lelah dan tak kuasa menyerah lantaran tak bisa melawan bayangan takut tenggelam.
Lutfi Prayudha (15) warga Bondowoso merasa tertantang belajar surfing. Sebab di kotanya ia tak pernah menjumpai pantai dengan gulungan ombak keren seperti di Pulau Merah.
“Pengen bisa selancar, meskipun sulit ya nggak apa-apa. Kejebur berkali-kali waktu mau berdiri di sini (atas papan), tapi lama-lama bisa,” jelas Lutfi sambil mengangkat papan surfing sewaannya.
Tak hanya menjadi surga kecil bagi peselancar, bagi yang tak siap bermain dengan gulungan ombak, pantai ini juga jadi tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jejeran payung berwarna merah di sepanjang pantai bisa dinikmati pengunjung sambil menyantap segarnya es kelapa muda.
Dari teduhnya payung-payung ini, pengunjung bisa menikmati semilir angin dan hamparan luasnya pantai. Ketika laut surut, para pengunjung bisa berjalan kaki menikmati keunikan berupa gunung kecil yang berada di tengah pantai. Warna tanah di gunung kecil itu berwarna merah, karena itu tempat ini dinamakan pantai Pulau Merah.
Pantauan detikTravel, belasan penjaga pantai terlihat sigap di sepanjang sudut pantai. Beberapa bendera berwarna merah juga ditancapkan di sepanjang garis pantai.
Meski gulungan ombaknya cukup besar, hingga jarak 10 meter dari bibir pantai airnya masih terlihat dangkal. Namun pengunjung harus tetap waspada, sebab saat musim liburan tak sedikit pula wisatawan yang tenggelam lantaran tak mengindahkan peringatan dari petugas yang terpampang di sepanjang pantai.
Pantai Pulau Merah kini berada di bawah kelola Perhutani dan Pemkab Banyuwangi. Fasilitas yang dibutuhkan untuk wisatawan sudah tersedia. Di sana telah dibangun kantor wisata, toilet umum, lahan parkir dan home stay yang dikelola oleh penduduk setempat.
Harga homestay yang ditawarkan juga bervariasi, mulai harga Rp 75.000 hingga Rp 250.000. Di kawasan ini juga ada beberapa rumah makan hasil olahan laut yang di sediakan oleh warga.
Wisata Pantai Pulau Merah juga dikenal dengan dragon sunsetnya yang mempesona. Lingkaran matahari akan terlihat sempurna tenggelam perlahan di balik hamparan laut Pantai Pulau Merah. Pantai yang berada 60 kilometer dari pusat kota ini cocok untuk dikunjungi saat super long weekend kali ini.
Tanggal  : 7 Mei 2016
Sumber  : Travel.detik.com

]]>