#puncakbintang – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 27 Aug 2017 01:22:29 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #puncakbintang – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Puncak Bintang https://stg.eppid.perhutani.id/puncak-bintang/ Sun, 27 Aug 2017 01:22:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49179

Dok.Kom-PHT/ Kanpus ©2017

PIKIRAN RAKYAT (27/8/2017) | Wanawisata Puncak Bintang merupakan kawasan hutan pinus mik Perum Perhutani yang dulunya hanya untuk tegakan pohon pinus sebagai kebutuhan bahan baku produksi. Kawasan ini berada pada ketinggian 1.442 meter di atas permukaan laut berlokasi di Kampung Bongkor/Buntis, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandong, setelah melewati kawasan wisata Caringin Tilu, masuk wilayah Perhutani KPH Bandung Utara.
Bila Anda datang dari Kota Bandung, akses masuk dari Jalan Padasuka-Cicaheum lewat Saung Angklung Udjo kira-kira 8,5 kilometer atau dapat ditempuh dengan waktu 30 menit naik ke Cimenyan.
Dibukanya wanawisata Puncak Bintang tak lepas dari peran Wismo Tri Kancono, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, yang saat itu sedang melihat lokasi sadapan getah pinus.
Lokasi yang tinggi dan ramai dikunjungi, berdekatan pula dengan Warung Daweung dan Bukit Moto yang sebelumnya telah menjadi tempat wisata. Puncak Bintang dibuka dengan potensi yang luas dari keasrian hutan dan udara Bandung yang sejuk.
Puncak Bintang memiliki jalur jalan setapak dan lintasan sepeda yang menjadikannya tempat wisata alam yang nyaman untuk pengunjung dan memiliki pemandangan memukau dari ketinggian. Puncak Bintang selain indah alamnya, juga panorama matahari tenggelam yang begitu memesona dan memanjakan pengunjung. Pengunjung pun bebas memesan makanan dan minuman saat berada di Puncak Bintang.
Rimbunnya tegakan pinus, rapi, dan kontur tanah yang tidak terlalu terjal ditutupi oleh jatuhan daun pinus membuatnya cocok untuk berkemah dan kegiatan alam lain. Flora yang ada selain pinus, aria pohon puspa, sunan, damar, dan tanaman kopi. Aneka bunga juga ada di lahan terbuka. Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan fauna seperti elang, alap-alap, kutilang yang melintas di langit. Selain itu, di hutan Anda bisa bertemu ular, babi hutan, kadal.
Di antara sejuknya udara dingin hutan pinus, pengunjung dapat menikmati aneka fasilitas di wanawisata Puncak Bintang. Pertama, signboard Puncak Bintang atau lokasi awal Puncak Bintang 100 meter dari pintu masuk berupa bintang raksasa, tempat pengunjung berswafoto dan melihat pemandangan Bandung-Lembang dari satu titik. Lalu ada Dermaga Bintang, salah satu tempat paling favorit berupa bangunan cantik dari besi-besi bertingkat empat dengan meja-meja dan kursi-kursi karet.
Pengunjung juga bisa berjalan-jalan ke Patahan Lembang, untuk melihat tebing berbatu dan pemandangan alam yang menyejukkan mata. Jaraknya dari pintu masuk Puncak Bintang hanya 1,7 km atau ditempuh 30 menit dengan jalan kaki. Ada juga Lembah Bintang untuk bermain bersama anak, wahana bintang kecil, wahana tembak langit, dan galeri kaki langit
Keindahan suasana di malam harinya dengan lampu kerlap-kerlip, tidak kalah dengan pemandangan sunset di Puncak Bintang yang disebut-sebut sebagai yang terbaik.

Sumber: Pikiran Rakyat, hal. 13

Tanggal: 27 Agustus 2017

]]>
Titik Tertinggi, Anda Bisa Menikmati Panorama Keindahan Bandung dan Lembang https://stg.eppid.perhutani.id/titik-tertinggi-menikmati-panorama-keindahan-bandung-dan-lembang/ Fri, 25 Nov 2016 01:38:59 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42811 puncak-bintang_20161124_141637TRIBUNNEWS.COM (24/11/2016) | Puncak Bintang, sebuah tempat baru yang hanya berjarak 8,5 kilometer atau memakan waktu sekitar tiga puluh menit dari Kota Bandung setiap harinya makin banyak dikunjungi. Menjadi trend di Instagram, dan media sosial lainnya, Puncak Bintang dalam hitungan waktu yang belum terlalu lama sejak ditemukan bulan Mei lalu, saat ini sudah mencapai delapan ribu pengunjung. Tempat wisata yang menawarkan panorama sunset atau matahari tenggelam dari tepi hutan pinus ini seakan menjadi agenda wajib bagi pencinta traveling untuk selfie, jogging track, bicycle track, atau sekadar menikmati dinginnya udara segar di hutan pinus.
Selain panorama sunset, menjelang malam kita akan menikmati kelap kelip lampu berwarna- warni dari cekungan Bandung. Mulai dari kawasan Cileunyi-Cibiru, Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, hingga kawasan Lembang bisa kita nikmati hanya berdiri di titik Puncak Bintang ini. Lekukan Gunung Tangkubanparahu juga terlihat jelas di ujung sebelah Barat. Jika cuaca sedang cerah kita bisa melihat jelas pegunungan Bandung Selatan, kawasan Batu Kapur dan Saguling.
Eloknya warna matahari berwarna merah yang perlahan tenggelam di ufuk barat, menjadi suguhan utama Puncak Bintang.
Setelah sang surya yang berwarna merah terang ini mulai tenggelam, jutaan cahaya lampu mulai menyala sejauh mata kita memandang, bak hamparan pasir yang berkilauan mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan dari atas titik triangulasi KQ-275 yang memiliki ketinggian 1.442 meter dari permukaan laut ini.
Petang berganti malam, suguhan lain Puncak Bintang adalah sebuah bintang besar yang sengaja dibuat dan sekelilingnya dihiasi lampu yang akan menyala kontras berwarna-warni. Tak jauh dari bintang besar tersebut, sebuah papan nama dari kayu yang diukir bertuliskan puncak bintang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sorotan lampu tembak ke papan nama besar dari kayu ini akan memantulkan komposisi cahaya yang menarik saat ditangkap kamera.
Semula, kawasan ini hanya sebuah kawasan hutan pinus yang menghasilkan getah pinus sebagai kebutuhan bahan baku produksi. Puncak Bintang masuk ke dalam wilayah Perhutani KPH Bandung Utara.(*)
 
Sumber : tribunnews.com
Tanggal : 24 November 2016

]]>
Menikmati Senja dan Malam di Puncak Bintang https://stg.eppid.perhutani.id/menikmati-senja-dan-malam-puncak-bintang/ Sun, 10 Jul 2016 07:13:09 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38666 PIKIRAN-RAKYAT.COM, SUBANG (7/72016) | PUNCAK Bintang sebuah tempat wana wisata baru yang hanya memakan waktu sekitar 30 menit dari Kota Bandung. Lokasinya masih satu jalur dengan Saung Angklung Udjo-Caringin Tilu-Bukit Moko. Jaraknya sekitar 200 meter dari Bukit Moko ke arah atas. Sementara akses dari Terminal Cicaheum ke Puncak Bintang sekitar 8,5 kilometer.

Lokasi wisata baru ini terletak di Kampung Buntis Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Wilayahnya merupakan kawasan Perum Perhutani, tepatnya di bawah RPH Arcamanik, BKPH Manglayang Barat, KPH Bandung Utara.

Dinamakan Puncak Bintang karena filosofinya adalah seolah–olah meraih bintang. Tempat wisata yang menawarkan panorama sunset atau matahari tenggelam dari tepi hutan pinus dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta traveling untuk berswafoto (selfie), jogging, bersepeda gunung, atau sekadar menikmati dinginnya udara segar di hutan pinus.

Selain panorama sunset, menjelang malam di sana kita bisa menikmati kelap-kelip lampu warna warni dari Cekungan Bandung. Mulai dari kawasan Cileunyi–Cibiru, Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, hingga kawasan Lembang bisa dinikmati hanya berdiri di titik Puncak Bintang. Eloknya warna matahari kemerahan yang perlahan tenggelam di ufuk barat, menjadi suguhan utama Puncak Bintang.

Setelah sang surya mulai tenggelam, jutaan cahaya lampu mulai menyala sejauh mata kita memandang. Bak hamparan pasir yang bekilauan mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan dari atas titik trianggulasi KQ-275 yang memiliki ketinggian 1.442 meter di atas permukaan laut.

Sebagai penanda wilayah ini, lihat saja lampu unik sign board dengan warna-warni unik dan menarik serta tugu berbentuk bintang berukuran cukup besar di sana. Saat malam, di samping latar pemandangan lampu Kota Bandung, lampu bintang tersebut menjadi background favorit pengunjung saat berfoto. Bagi para pehobi fotografi, banyak sekali spot pengambilan gambar di Puncak Bintang.

Fasilitas di sini pun terbilang lengkap dari areal parkir, musala, toilet, hingga warung-warung makanan. Areal parkir berada 100 meter sebelum pos loket karcis. Puncak Bintang juga sudah dilengkapi Dermaga Bintang. Ini merupakan salah satu fasilitas view deck atau gardu pandang di wisata Puncak Bintang Bandung untuk menikmati sensasi keindahan alam sekaligus berfoto ria. Dari Dermaga Bintang, para pengunjung wisata dapat menikmati sensasi keindahan alam dan berfoto latar belakang keindahan alam serta sensasi pemandangan di atas pucuk pohon hutan pinus.

Tarif masuk ke Puncak bintang tergolong sangat murah, hanya Rp 12.000 per pengunjung. Yang jelas, harga itu sangat sebanding dengan pemandangan indah yang akan didapatkan di sana.***

Tanggal : 7 Juli 2016
Sumber : pikiran-rakyat.com

]]>
Wisata Puncak Bintang yang Semakin Bersinar https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-puncak-bintang-semakin-bersinar/ Tue, 26 Apr 2016 03:29:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36814 WISATABDG.COM, BANDUNG (25/4) | Dengan signboard berbentuk bintang, objek wisata di ketinggian Bandung ini semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan. Lokasinya masih satu alur dengan Saung Angklung Udjo – Caringin Tilu – Bukit Moko, dan Puncak Bintang berada lebih tinggi lagi. Jaraknya sekitar 200 meter dari Bukit Moko ke arah atas. Sementara akses dari Terminal Cicaheum ke Puncak Bintang sekitar 8,5 Km.
Dari tempat ini, terlihat hampir keseluruhan area cekungan Bandung. Daerah ini memang dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat kota Bandung dari ketinggian. Di Puncak Bintang kita bisa melihat keindahan matahari terbenam atau bisa menjajal dermaga bintang, jogging track, bicycle track, bird watching, berkemah, lintas alam, foto prewedding, atau belajar sejarah patahan Lembang.
Namun yang utama, tempat ini paling pas buat mengabadikan keindahan Bandung dari ketinggian. Memotrer pagi, siang, sore, atau malam hari pun akan menghasilkan foto yang indah. Fasilitas di sini pun terbilang lengkap dari areal parkir, mushola, toilet, hingga warung-warung. Areal parkir berada 100 meter sebelum pos loket karcis.
Sekarang ini banyak wisatawan yang berkunjung ke area wisata alam ini. Objek wisata ini memang menyajikan view yang memesona dimana sepanjang hari menyajikan pemandangan nan indah. Jika pagi hari, terutama akhir pekan/liburan, banyak yang ngagowes sepeda ke tempat ini. Menikmati sejuknya udara pegunungan pagi hari memang paling pas di tempat ini. Apalagi balutan embun pagi yang menyelimuti kawasan Bandung menjadi sensasi tersendiri.
Jika siang sampai sore, tempat ini pun cocok buat ngumpul bareng teman sambil ngadaweung memandang area dataran Bandung dari ketinggian. Apalagi ditambah dengan ditemani suguhan kuliner yang tersedia di warung-warung lesehan di sana. Menyeruput segelas bandrek atau bajigur sambil menikmati cemilan, sungguh kenikmatan tiada duanya. Apalagi jika malam hari, kita bisa melihat bercahayanya cekungan Bandung dengan lampu-lampu kota yang patingbaranang. Yang pasti, jangan lupa bawa pakaian hangat seperti sweater atau jaket untuk menahan hawa dingin.
Puncak Bintang Bandung sebetulnya termasuk perkebunan pinus dibawah pengelolaan Perhutani KPH Bandung Utara. Pohon-pohon pinus di area perkebunan 11 hektare ini memang biasa disadap untuk diambil getahnya. Namun seiring berjalannya waktu, kawasan yang berada di ketinggian 1.442 meter dpl ini ternyata menyimpan potensi wisata alam. Tempat ini sendiri diresmikan pada 23 September 2014.
Rute Menuju Puncak Bintang
Jalur ke Puncak Bintang dari Jln. Padasuka ini memang terkenal dengan jalannya yang nanjak dan banyak belokan tajam. Untuk itu, diperlukan kendaraan yang mumpuni dan pengemudi harus hati-hati. Dari arah Cicaheum/Padasuka bisa ditempuh kurang lebih setengah jam. Untuk rute, akses dari keluar tol Pasteur – Jembatan Pasupati – perempatan Gasibu terus ke arah timur – Jln. PHH Mustofa (Jln. Suci) – Cicaheum – Padasuka – belok kiri ke arah Saung Angklung Udjo – Caringin Tilu – Bukit Moko – Puncak Bintang. Untuk ke lokasi tidak terlalu susah karena ada papan petunjuk atau bisa bertanya pada penduduk setempat.
Wisata Puncak Bintang
Kampung Buntis Bongkor, Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung
[lihat peta lokasi]
Jam operasional: pukul 07.00 – 22.00 WIB
HTM: Rp. 18.000 (sewaktu-waktu bisa berubah)
Tanggal  : 25 April 2016
Sumber  : wisatabdg.com

]]>