Reboisasi – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 09 Jan 2018 06:50:33 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Reboisasi – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32  Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Prau Lakukan Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/pengelola-basecamp-pendakian-gunung-prau-lakukan-penghijauan/ Tue, 09 Jan 2018 06:50:33 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51930 TRIBUNNEWS.COM (9/1/2018) | Puluhan pengelola basecamp pendakian Gunung Prau melakukan penghijauan di lahan hutan Gunung Prau.

Kegiatan reboisasi itu bukan hanya diikuti pengelola basecamp, namun juga melibatkan porter serta pedagang yang beroperasi di area basecamp, termasuk relawan.

Pengelola basecamp Patakbanteng Kejajar Wonosobo Misyadi mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan penanaman 550 bibit pohon yang dibagi di dua lokasi di gunung Prau.

Bibit itu dibawa oleh pengelola dari seluruh basecamp pendakian Gunung Prau.

Selain itu, Perhutani juga turut membantu ratusan bibit untuk reboisasi tersebut.

“Masih 2000 bibit yang akan ditanam di bawah, buat masyarakat,”katanya, Selasa (9/1)

Ada beberapa varietas bibit yang ditanam untuk menghijaukan gunung Prau, antara lain tanaman Manis Jangan pemberian Perhutani, dan kayu Picis (bahasa lokal) yang merupakan tanaman endemik gunung Prau.

Selain reboisasi, pihaknya juga melakukan pembersihan jalur pendakian dari sampah, terutama sampah plastik yang bisa merusak lingkungan.

Usai kegiatan reboisasi dan pembersihan sampah di gunung Prau, agenda kemudian pihaknya melakukan pembenahan jalur pendakian menuju puncak hingga tiga bulan ke depan.

Perbaikan jalan ini dimulai dari pos 3 hingga Plawangan.

“Yang belum selesai pembenahan jalur. Selama tiga bulan akan ada pembenahan jalur atau perbaikan jalan dari pos tiga hingga Plawangan,”katanya

Jalur pendakian gunung Prau ditutup selama tiga bulan, mulai tanggal 5 Januari hingga 5 April 2018 mendatang.

Penutupan itu sehubungan dengan adanya reboisasi oleh pengelola basecamp dan Perhutani serta perbaikan jalur pendakian.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 9 Januari 2018

]]>
Perhutani Siap Rehabilitasi Dua Area https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-siap-rehabilitasi-dua-area/ Tue, 15 Aug 2017 01:44:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48866 BISNIS INDONESIA (15/8/2017) | Perum Perhutani siap merehabilitasi hutan Das Cimanuk dan Citarum Hulu bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna melestarikan hutan lindung.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hilman Nugroho menandatangani ke­sepakatan bersama tentang rehabilitasi hutan dan lahan pascabencana Das Cimanuk Hulu dan Citarum Hulu Wilayah Kerja Perum Perhutani, pada Senin (14/8), di Jakarta.
Hilman Nugroho berharap pelak­sanaan rehabilitasi hutan dan Lahan dapat melibatkan masyarakat sekitar hutan yang akan direhabilitasi. Dia menargetkan rehabilitasi hutan dan lahan ini dapat selesai pada Desem­ber 2017.
Kerja sama ini akan dilaksanakan dalam tiga kegiatan di lokasi Perum Perhutani di antaranya, reboisasi secara konvensional yang dilaksanakan oleh Perhutani melalui penugasan khusus seluas 5.035 ha dan rehabilitasi melalui aerial seeding yang dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui jalur lelang dari Balai Pengelolaan Das seluas 12.604 ha.
Selain itu, ada pula pembangunan bangunan konservasi tanah dan air yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Das yaitu, Dam Penahan sejumlah 193 unit dan gully plug sejumlah 457 unit.
“Kerja sama ini bertujuan untuk rehabilitasi hutan dan lahan dengan metode reboisasi konvensional, aerial seeding, pembuatan bangunan konser­vasi tanah dan air pascabencana di wilayah kerja Perum Perhutani,” tutur Hilman melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (14/8).
Lebih lanjut, Denaldy menyebut luas kawasan hutan lindung pada kawasan hutan Perum Perhutani yang akan dilaksanakan reboisasi di antaranya di KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Bandung Utara, KPH Bandung Selat­an, dan KPH Garut seluas 17.639 ha. Menurutnya, kerja sama ini memacu semangat Perhutani untuk membangun hutan lindung.

Sumber: Bisnis Indonesia, hal. 35

Tanggal: 15 Agustus 2017

]]>
Cegah Banjir dan Longsor di Lereng Wilis, Pemkab Kediri Tanam Bambu https://stg.eppid.perhutani.id/cegah-banjir-dan-longsor-lereng-wilis-pemkab-kediri-tanam-bambu/ Fri, 10 Feb 2017 05:00:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45266 597e1c8f-4677-4b1f-ac53-f2f8fb679027_43DETIK.COM (9/2/2017) | Pasca banjir bandang yang melanda tiga desa dan menewaskan dua remaja yang berwisata di Lereng Gunung Wilis, Kecamatan Banyakan, Kediri, ditanam ratusan bambu.

Pasalnya, lokasi Desa Parang rawan longsor dan banjir. Diharapkan penanaman 90 ribu batang jenis bambu ini akan mengkonservasi lahan kritis dan 300 titik sumber-sumber air di Gunung Wilis.

Kegiatan penanaman ini merupakan kegiatan gabungan antara Pemkab Kediri, Perhutani dan swasta.

“Bantuan ini berupa bambu petung, dimana bambu ini manfaatnya banyak sekali. Selain mencegah erosi, warga nantinya bisa memanfaatkan buat rumah, gazebo dan lain lain,” kata Bupati Kediri Hariyanti kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/2/2017).

Menurut Kepala Perum Perhutani Div Regional Jawa Timur, Andi Purwadi bahwa pemilihan pohon bambu merupakan pilihan tepat. Sebab bambu dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) dan menghasilkan O2 (Oksigen) lebih banyak dibandingkan tanaman lain.

“Bambu dapat menyerap 90 persen air hujan sehingga cocok untuk memperkokoh struktur tanah mencegah erosi tanah,” kata Andi Purwadi.

Hal senada juga diutarakan oleh Wadir SDM PT Gudang Garam Tbk, Slamet Budiono berharap dengan program ini dapat berhasil, karena selain membantu perbaikan ekosistem dan penyelamatan mata air, perusahaan berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan lebih terjamin dengan penanaman bambu.

“Selain penyelamatan mata air, kami juga berharap ekonomi masyarakat lebih terjamin dengan penanaman bambu, selain bambu sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi mulai akar hingga batang, perusahaan juga akan membeli bambu yang berkualitas,” ucap Slamet kepada detikcom, di sela-sela acara penanaman bibit bambu.
(fat/fat)

Sumber: detik.com

Tanggal: 9 Februari 2017

]]>
Perhutani Banyumas Timur Siapkan Reboisasi 200 Hektare Lahan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-banyumas-timur-siapkan-reboisasi-200-hektare-lahan/ Wed, 04 Jan 2017 02:12:01 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44176 kecilBISNIS.COM (3/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur menargetkan luasan lahan yang direboisasi pada tahun 2017 mencapai 200 hektare.
Administrator Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo mengatakan target perluasan lahan setiap tahunnya 200 hektare.
“Namun pada tahun 2016 dapat terealisasi seluas 500 hektare yang tersebar di empat wilayah, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap bagian timur, Purbalingga, dan Banjarnegara bagian utara,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (3/1/2016).
Dengan target seluas 200 hektare tersebut, kata dia, jumlah bibit pohon yang akan ditanam sekitar 100.000 batang dengan asumsi setiap hektare ditanami 500 batang. Ia mengatakan jenis tanaman yang ditanam di antaranya pinus, kopi, dan damar. Tanaman kopi dikembangkan di Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, dan Purbalingga.
“Reboisasi atau penanaman bibit pohon itu tentunya disesuaikan dengan ketersediaan lahan kosong terutama pada lahan-lahan yang pohonnya selesai ditebang. Akan tetapi tidak semua tanaman kami tanam pada lahan bekas tebangan, seperti kopi ditanam di bawah pohon pengkayaan atau tanaman hutan yang sudah ada tegakannya,” jelasnya.
Menurut dia, tanaman kopi jenis robusta itu telah dikembangkan sejak tahun 2013 dan hingga saat ini luasannya mencapai kisaran 500 hektare. Pengembangan tanaman kopi ditujukan untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat desa hutan.
Mengenai antisipasi longsor pada lahan milik Perhutani, pihaknya telah berupaya mengantisipasi hal itu sejak dini. “Pohon sebagian besar menjadi kawan namun pada titik tertentu menjadi musuh karena dapat mengakibatkan longsor. Saat pohon menjadi musuh, karena menjadi beban bagi tanah,” katanya.
Ia mengatakan pada lahan yang sangat miring dan ada batasan kedap air, ketika terjadi hujan yang sangat lebat, tanah itu tidak mampu menyimpan air lebih banyak sehingga beban tanah semakin berat karena ditambah pohon tersebut.
Menurut dia, kondisi tersebut dapat mengakibatkan longsor meskipun tegakan pohon pada lahan itu cukup banyak.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh rimbawan Perhutani telah diminta untuk segera menutup rekahan tanah yang mereka temukan guna mengantisipasi terjadinya longsor. Rekahan-rekahan tanah tersebut banyak ditemukan di wilayah Karangkobar.
 
Sumber: bisnis.com
Tanggal: 3 Januari 2017

]]>
Perhutani Tanam 20 Ribu Bibit Pohon Di Gundih https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tanam-20-ribu-bibit-pohon-gundih/ Tue, 06 Dec 2016 06:15:33 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43261 sr1GUNDIH, PERHUTANI (6/12/2016) | Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih Gunawan Catur, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Mulyo dan beberapa instansi setempat melakukan penanaman 20 ribu bibit pohon di kawasan hutan alam sekunder seluas 18,5 hektar di Petak 155C, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Salak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kragilan, Gundih pada Kamis (1/12).

Jenis bibit pohon yang ditanam yaitu  Kersen (Muntingia calabura L), Kayu Putih (Melaleuca leucadendra), Mengkudu (Morinda citrifolia) dan  jenis rimba lainnya.

Gunawan Catur mengatakan penanaman tersebut untuk keseimbangan ekosistem, agar sumber air dan oksigen tersedia. Selain itu, penghijauan juga memberi perlindungan satwa Merak Hijau (Pavo muticus), Kera (Hylobates lar) dan Ular (Calloselasma rhodostoma).

“Selain BKPH Kragilan, penanaman areal Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) juga dilakukan di Petak 10, RPH Kayen, BKPH Jambon seluas tiga  hektar bersama para pemangkukepentingan di wilayah Gundih.  Tujuannya untuk menyelamatkan sempadan sungai dan mata air yang ada di kawasan hutan serta mencegah terjadinya tanah longsor,” kata Gunawan. (Kom-PHT/Gdh)

Editor: soe
Copyright©2016

]]>
Cegah Banjir, KPH Ciamis Reboisasi Puluhan Hektare Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/cegah-banjir-kph-ciamis-reboisasi-puluhan-hektare-hutan/ Fri, 11 Nov 2016 07:24:50 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42216 750x500-cegah-banjir-kph-ciamis-reboisasi-puluhan-hektare-hutan-1611109OTONOMI.CO.ID (11/11/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, Jawa Barat melakukan reboisasi terhadap hutan seluas 76 hektare di RPH Pamarican. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir mengingat curah hujan yang semakin tinggi.
Kegiatan penanaman pohon ini diikuti oleh Muspika Pamarican, LMDH Pamarican di petak 77 RPH Pamarican BKPH Banjar Selatan KPH Ciamis. Selain itu, masyarakat juga turut berpartisipasi mengikuti acara ini.
“Kegiatan penanaman ini total semua 74 hektar dari 6 petak rencananya akan diselesaikan dalam beberapa bulan ini. Penanaman tersebut dilakukan terhadap lahan yang sebelumnya telah diadakan penebangan mulai bulan Maret-September,” jelas Administratur Perhutani KPH Ciamis Bambang Juriyanto, mengutip laman wartapriangan.com, Jumat 11 November 2016.
Menurutnya, dalam penanaman kali ini pohon yang ditanam adalah Mahoni, Jati, dan Kesambi. Dengan jumlah 36 bedengan dan target bibit 35.200 PLC (plances) yang sudah terselesaikan 90 persen.
“Ada juga penanaman pohon lain sebagai pagar biar tidak sejenis supaya batas tanaman jelas. Antara lain pohon Kesambi dan Mahoni. Pohon jati ada fase menggugurkan daun jadi masih ada pandangan hijau,” terangnya.
Bambang menjelaskan, terlibatnya warga sekitar hutan dalam penanaman pohon ini diharapkan dapat menyadarkan warga sekitar tentang pentingnya fungsi hutan untuk masa depan. “Keterlibatan warga tepian hutan yang tergabung dalam LMDH sangat penting. Selain dilibatkan untuk reboisasi, warga tepian hutan ini juga dilibatkan untuk menjaga hutan,” tuturnya.
 
Sumber : otonomi.co.id
Tanggal : 11 November 2016

]]>
Perhutani Reboisasi 74,11 Hektar Hutan di Ciamis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-reboisasi-7411-hektar-hutan-ciamis/ Thu, 10 Nov 2016 07:41:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42145 reboisasi-perhutani-ciamis-1BULETININDONESIANEWS.COM (10/11/2016) | Reboisasi Hutan seluas 74, 11 hektare di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pamarican dilaksanakan oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis , bersama dengan para Muspika Kecamatan Pamarican, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjar Selatan, IMDH Pamarican, dan KPH Ciamis, beberapa waktu lalu.
ADM Perhutani KPH Ciamis Ir Bambang Juriyanto mengatakan, bahwa penanaman pohon ini dilakukan bersamaan dengan datangnya musim hujan, sehingga penanaman akan di selesaikan dalam beberapa bulan ini.
“Reboisasi hutan seluas 74.11 hektare dari 6 petak tersebut akan memanfaatkan berbagai macam tanaman di antaranya Kesambi, jati , mahoni, dengan jumlah 36 bedengan dan target bibit 35.200.PLC (plances) dan sekarang sudah mencapai 90% penanamanya”, ungkapnya.
Kata Dia penanaman ini dilakukan dengan menggandeng masyarakat setempat, agar kelestarian hutan dapat terus terjaga, bukan hanya oleh Perhutani saja, termasuk masyarakat setempat yang menjadi back up Perhutani dalam menjaga hutan.
“Reboisasi ini bertujuan untuk menanami kembali sejumlah lahan hutan yang ditebang akibat telah memasuki masa tebang. Pelaksanaannya akan dilakukan oleh petugas tanaman yang berada di beberapa bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) dengan melibatkan warga tepian hutan yang tergabung dalam Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH)”, jelasnya.
“Perhutani hadir untuk rakyat dan berkaitan langsung dengan hutan, sehingga masyarakatnya pun harus sejahtera”, pungkasnya.
 
Sumber : buletinindonesianews.com
Tanggal : 10 November 2016

]]>
Perhutani Reboisasi Puluhan Hektar Hutan di Ciamis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-reboisasi-puluhan-hektar-hutan-ciamis/ Thu, 10 Nov 2016 02:27:21 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42079 reboisasi-perhutani-ciamis-1WARTAPRIANGAN.COM (10/11/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, Jawa Barat, telah melakukan reboisasi hutan seluas 74,11 hektare di RPH Pamarican. Penanaman ini diperkirakan bersamaan datangnya musim hujan.
Kegiatan penanaman diikuti oleh Muspika Pamarican, LMDH Pamarican di petak 77 RPH Pamarican BKPH Banjar Selatan KPH Ciamis. Selain itu, penanaman pohon yang dilaksanakan Rabu (09/11) ini melibatkan langsung masyarakat.
“Kegiatan penanaman ini total semua 74 hektar dari 6 petak rencananya akan diselesaikan dalam beberapa bulan ini. Penanaman tersebut dilakukan terhadap lahan yang sebelumnya telah diadakan penebangan mulai bulan Maret sampai September,” terang Ir Bambang Juriyanto.
Menurut dia, reboisasi hutan seluas 74.11 hektare dari 6 petak tersebut akan memanfaatkan berbagai macam tanaman di antaranya Kesambi, Jati, Mahoni dengan jumlah 36 bedengan dan target bibit 35.200 PLC (plances) dan sekarang sudah 90% penanamanya.
“Ada juga penanaman pohon lain sebagai pagar biar tidak sejenis supaya batas tanaman jelas. Antara lain pohon Kesambi dan Mahoni. Pohon jati ada fase menggugurkan daun jadi masih ada pandangan hijau,” ungkap Administratur Perhutani KPH Ciamis, Ir Bambang Juriyanto
Ir Bambang Juriyanto menjelaskan, reboisasi ini bertujuan untuk menanami kembali sejumlah lahan hutan yang ditebang akibat telah memasuki masa tebang. Pelaksanaannya akan dilakukan oleh petugas tanaman yang berada di beberapa bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) dengan melibatkan warga tepian hutan yang tergabung dalam Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH).
“Keterlibatan warga tepian hutan yang tergabung dalam PMDH sangat penting. Selain dilibatkan untuk reboisasi, warga tepian hutan ini juga dilibatkan untuk menjaga hutan,” pungkas Ir Bambang Juriyanto.
 
Sumber : wartapriangan.com
Tanggal : 10 November 2016

]]>
Perhutani Temanggung Reboisasi 40 Hektar Lahan Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-temanggung-reboisasi-40-hektar-lahan-hutan/ Fri, 11 Dec 2015 07:08:31 +0000 http://perhutani.co.id/?p=30131 jateng.antaranews.com – Perum Perhutani mereboisasi 40 hektare lahan hutan di Resor Pemangku Hutan (RPH) Jumprit, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Jateng, namun yang ditanami kembali ini bukan hutan yang terbakar dua bulan lalu.

“Sekarang dilakukan persiapan tanam. Lubang tanam sudah kami siapkan,” kata Asisten perhutani BKPH Temanggung, Yudi Noviar di Temanggung, Jumat.

Ia menyebutkan jenis tanaman untuk reboisasi berupa tanaman rimba campur antara lain keningar, puspa, dan ekaliptus.

“Jenis tanaman tersebut berfungsi sebagai konservasi bukan untuk ditebang,” ucapnya.

Ia mengatakan lahan yang direboisasi tersebut bukan lahan yang terbakar pada 2015, reboisasi ini merupakan perencanaan dua tahun lalu.

Menurut dia lahan hutan di Temanggung yang direboisasi tahun ini lebih kecil luasannya dibanding tahun 2014 seluas 110 hektare.

Ia menuturkan pada kemarau panjang 2015, kawasan hutan yang terbakar di wilayah BKPH Temanggung mencapai 320 hektare.

“Luasan hutan yang terbakar tersebut berada di lereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro berada di RPH Kemloko, Kwadungan, dan Jumprit,” tuturnya.

Ia mengatakan kebakaran dampak kemarau panjang tersebut sudah dilaporkan ke Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, sedangkan tindak lanjut rehabilitasi masih dalam perencanaan.

Sumber : jateng.antaranews.com
Tanggal : 11 Desember 2015

]]>
Konversi Alami Lahan Gambut Dinilai Perlu untuk Cegah Kebakaran Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/konversi-alami-lahan-gambut-dinilai-perlu-cegah-kebakaran-hutan/ Fri, 27 Nov 2015 09:03:44 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29530 BANJARMASIN, KOMPAS.com – Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, salah satu penyebab utama kebakaran hutan pada lahan gambut adalah konversi lahan untuk perkebunan yang tidak sesuai dengan sifat lahan gambut.

Menurut dia, diperlukan sosialisasi yang serius oleh pemerintah agar konversi lahan gambut dilakukan secara alami.

“Salah satu upaya pencegahan kebakaran hutan sejak awal adalah program sosio-kultur bagi petani dan pengusaha, di mana penting untuk mengembalikan fungsi gambut secara alami,” ujar Mustoha, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (27/11/2015).

Mustoha mengatakan, selama ini pengusaha dan petani perkebunan selalu memanfaatkan lahan gambut sebagai area perkebunan.

Padahal, lahan gambut semestinya tidak digunakan untuk perkebunan, seperti karet dan kelapa sawit.

Petani dan pengusaha biasanya memanfaatkan lahan gambut dengan cara yang salah, seperti penebangan yang tidak berkelanjutan, dan teknik membakar untuk pembukaan lahan (land clearing).

“Tidak boleh ada konversi gambut pada jenis perkebunan. Seharusnya dibiarkan saja ditanami tanaman-tanaman hutan secara alami,” kata Mustoha.

Menurut dia, cara terbaik untuk mencegah kebakaran di lahan-lahan gambut adalah dengan mengkonservasi gambut dalam keadaan alaminya.

Misalnya, dengan memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan air yang baik, pemanfaatan lahan yang sesuai, dan pengelolaan hutan yang lestari.

Sebelumnya, dalam peringatan Hari Menanam Indonesia di Taman Hutan Rakyat, Kalimantan Selatan, Presiden Joko Widodo meminta pembuatan sekat dan kanal-kanal air di lahan gambut tetap dilakukan meski kebakaran hutan sudah berhenti.

Menurut Jokowi, sistem pengairan yang baik di lahan gambut, dapat mencegah kebakaran hutan yang sulit dikendalikan pada musim kemarau.

Tanggal : 27 November 2015
Sumber : Kompas.com

]]>