rekordunia – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 30 Nov 2016 02:23:23 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png rekordunia – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Penanaman 238.000 Pohon Selama 60 Menit Pecahkan Rekor Dunia https://stg.eppid.perhutani.id/penanaman-238-000-pohon-60-menit-pecahkan-rekor-dunia/ Wed, 30 Nov 2016 02:23:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43012 jokowi-tanam-pohon-696x475ERABARU.NET (29/11/2016) | Penanaman pohon sejumlah 238.000 batang dalam waktu 60 menit secara serentak pada satu tempat berhasil pecahkan rekor dunia (Guinness World Records). Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama yang terjalin antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah, Perhutani, serta Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (KOPRABUH).
Presiden Joko Widodo memimpin penanaman ribuan pohon secara serentak saat menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11/2016).
Melansir siaran pers KLHK, Selasa (29/11/2016) penanaman pohon serentak melibatkan 10.000 masyarakat tani, pelajar, mahasiswa, pramuka beserta tamu undangan dan masyarakat setempat. Tim penilai Guinness World Records melakukan penganugerahan dan pencatatan Rekor Dunia kepada KOPRABUH sebagai inisiator. Ajang pemecahan rekor dunia penanaman serentak merupakan rangkaian Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat menanam pohon saat ini berarti menanam doa dan harapan untuk keberlanjutan generasi yang akan datang. Selain memperbaiki lingkungan, menanam juga harus memberikan manfaat langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Program ini akan saya ikuti terus, kalau baik akan kita kembangkan di provinsi dan kabupaten kota lainnya,” tegas Jokowi.
HMPI 2016 juga erat kaitannya dengan andil Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Langkah mitigasi dengan penanaman pohon merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Paris Agreement untuk menahan laju kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 20C atau sedapatnya menekan hingga 1,50C.
“Kegiatan ini juga menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia berperan signifikan dalam leading way penanganan perubahan iklim pada Konferensi Perubahan Iklim Dunia, COP 22 Maroko, 7-18 November yang lalu terkait aksi nyata pengendalian perubahan iklim.” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat menyampaikan laporan.
Total pohon yang ditanam pada HMPI 2016 mencapai 238.000 batang terdiri dari 200.000 batang kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan 38.000 batang jati (Tectona Grandis) pada areal seluas 23 hektar. Kaliandra merupakan jenis pohon berumur pendek yang dapat dipanen dalam 2 tahun. Biasanya digunakan sebagai bahan baku energi. Kaliandra memiliki manfaat lain melalui bunganya yang dikenal sebagai makanan lebah madu yang produktif.
Sementara, tanaman jati memiliki nilai ekonomi tinggi dan mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Kedua jenis pohon ini ditanam berdampingan. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengambil manfaat ekonomi jangka pendek melalui kaliandra dan jangka panjang melalui jati. (asr)
 
Sumber : erabaru.net
Tanggal : 29 November 2016

]]>
Tanam Pohon Pecahkan Rekor Dunia https://stg.eppid.perhutani.id/tanam-pohon-pecahkan-rekor-dunia/ Tue, 29 Nov 2016 03:19:25 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42957 rkytmerdeka29RAKYAT MERDEKA (29/11/2016) | Penanaman pohon sejumlah 238.000 batang dalam waktu 60 menit secara serentak pada satu tempat berhasil pecahkan rekor dunia (Guinness World Records) di Tuban, Jawa Timur, Senin, (28/11).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah, Perhutani, serta Koperasi Produ­sen Anugerah Bumi Hijau (KOP-RABUH). Penanaman pohon serentak melibatkan 10.000 masya­rakat tani, pelajar, mahasiswa, pramuka beserta tamu undangan dan masyarakat setempat.
Tim penilai Guinness World Records melakukan penganuge­rahan dan pencatatan Rekor Du­nia kepada KOPRABUH sebagai inisiator. Ajang pemecahan rekor dunia penanaman serentak meru­pakan rangkaian Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016.
Puncak peringatan HMPI dan BMN 2016 dilaksanakan di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Acara ini dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri Ibu Negara Iriana Widodo, para Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, TNI, Polri, Duta Besar Negara Sahabat, United Nations for Envi­ronment Programme (UNEP), Pe­merintah Provinsi dan Kabupaten di Jawa Timur, pelajar/ mahasiswa dan masyarakat sekitar lokasi. HMPI dan BMN menjadi momen­tum gerakan penanaman dan peme­liharaan pohon secara kontinyu dan diharapkan dapat membuda­ya di kalangan masyarakat luas.
Tema yang diangkat pada HMPI dan BMN 2016 adalah “Pohon dan Hutan Rakyat, untuk Kehidupan, Kesejahteraan dan Devisa Negara”. Tema ini relevan dengan kondisi Indonesia yang tengah mendorong peningkatan nilai ekonomi (green economy) dalam pengelolaan hutan. Oleh karenanya, perlu melibatkan masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat guna memenuhi bahan baku industri dan kebu­tuhan lainnya.
Hal ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di pe­desaan berbasis kehutanan. Terkait hal ini. Kementerian LHK tengah mengembangkan program perhu­tanan sosial yang menerapkan pola bisnis koperasi dengan kapasitas manajemen korporasi. Makna penanaman pohon dengan upaya peningkatan produktivitas dan eko­nomi masyarakat bersama koperasi ini menjadi pembeda HMPI 2016 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat kita menanam pohon, berarti kita menanam doa dan harapan untuk keberlanjutan generasi yang akan datang. Selain memperbaiki ling­kungan, menanam juga harus memberikan manfaat langsung terhadap kesejahteraan masyara­kat. Perlu dikembangkan sebuah model yang mampu mengkorporasikan petani, nelayan dan koperasi.
Dengan cara seperti itulah dalam skala besar diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yg lebih jelas. Pergerakan ekonomi kita pun akan semakin baik. “Program ini akan saya ikuti terus, kalau baik akan kita kembangkan di provinsi dan kabupaten kota lainnya,” tegas Jokowi.
HMPI 2016 juga erat kaitan­nya dengan andil Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Langkah mitigasi dengan pena­naman pohon merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Paris Agreement untuk menahan laju kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 20C atau sedapatnya menekan hingga l,50C.
“Kegiatan ini juga menunjuk­kan pada dunia bahwa Indonesia berperan signifikan dalam leading way penanganan perubahan iklim pada Konferensi Perubahan Iklim Dunia, COP 22 Maroko, 7-18 November yang lalu terkait aksi nyata pengendalian perubahan iklim.” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat menyampaikan laporan.
Total pohon yang ditanam pada HMPI 2016 mencapai 238.000 batang terdiri dari 200.000 batang kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan 38.000 batang jan (Tectona Grandis) pada areal seluas 23 hektar. Kaliandra merupakan jenis pohon berumur pendek yang dapat dipanen dalam 2 tahun. Biasanya selain digunakan seba­gai bahan baku energi, bunganya juga dikenal sebagai makanan lebah madu yang produktif. Se­mentara, tanaman jati memiliki nilai ekonomi tinggi dan mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Kedua jenis pohon ini ditanam berdampingan. Oleh karena itu, masyarakat dapat me­ngambil manfaat ekonomi jangka pendek melalui kaliandra dan jangka panjang melalui jati. Pada HMPI dan BMN 2016 kali ini Menteri LHK Siti Nurbaya dengan didampingi Ketua KOPRABUH menyerahkan penghargaan dan pemberian sertifikat adopsi pohon.
Pada kesempatan ini juga Presiden menyerahkan penghar­gaan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota pemenang Lomba Penanaman dan Pemeliharaan Po­hon Tahun 2015. Untuk tingkat provinsi Jawa Timur, Aceh dan Sulawesi Utara; tingkat Kabupa­ten Cilacap, Kuningan, Han Lam­pung Timur, tingkat kota Cimahi, Metro Lampung, dan Balikpapan.
Pada 9 Mei 2015 lalu, telah disepakati bersama antara 8 Kementerian yaitu Kemendagri, Kemen PPN/ Bappenas, Kemen PUPR, Kementan, Kemen LHK, Kemen BUMN. Kemen ATR/BPN dan Kemcndes, Kemen PDT dalam rangka mendukung dan melak­sanakan secara terpadu Revitalisasi Gerakan Nasional-Kemitraan Pe­nyelamatan Air.
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dicapai melalui program pemerintah pusat dan daerah, pelibatan dunia usaha, dan peran serta masyarakat.
Pemerintah telah menuang­kan program penanaman dalam RPJMN tahun 2015-2019 pada lahan kritis seluas 5.5 juta hektar dengan alokasi 1,25 juta ha. tahun. Untuk mempercepat rehabilitasi ini, Kementerian LHK bekerja­sama dengan sejumlah pihak.
Melalui Kementerian Pendi­dikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, setiap siswa setidaknya menanam lima pohon saat SD, lima pohon saat SMP, lima pohon saat SMA dan lima pohon untuk mahasiswa pergu­ruan tinggi.
Disamping itu, berdasarkan kesepahaman dengan Kemen­terian Agama telah diatur agar setiap pasangan mempelaji baru harus menanam lima batang pohon. Sehingga setiap orang me­nanam pohon setidaknya 25 batang pohon selama hidupnya. Sudah saatnya semangat me­nanam pohon tertanam dalam diri kita. Menanam pohon merupakan upaya menyelamatkan bumi, menjaga keanekaragaman hayati, menghemat dan menumbuhkan mata air baru serta memberikan oksigen bagi kehidupan.***
 
Sumber : Rakyat Merdeka, hal. 7
Tanggal : 29 November 2016

]]>
Presiden Jokowi Peringati Hari Menanam Pohon di Tuban https://stg.eppid.perhutani.id/presiden-jokowi-peringati-hari-menanam-pohon-tuban/ Mon, 28 Nov 2016 08:23:11 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42910 583b7cc42c36d-lokasi-hari-menanam-pohon-di-tuban-yang-dihadiri-presiden-jokowi_663_382VIVA.CO.ID (28/11/2016) | Presiden Joko Widodo pada Senin 28 November 2016, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Agenda Senin pagi ini, meghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), yang dipusatkan di Kabupaten Tuban.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.24 tahun 2008 ditetapkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN). Adapun tema peringatan ke-9 ini adalah “Pohon dan Hutan Rakyat, untuk Kehidupan, Kesejahteraan dan Sumber Devisa Negara”.
Dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dilakukan penanaman sebanyak 250.000 batang tanaman. Perum Perhutani menanam 21 ribu batang dengan jenis bibit jati pada lahannya seluas 18,2 hektare.
Penanaman serentak ditanam 238.000 bibit pohon dengan jenis tanaman seperti jati dan kaliandra oleh petani yang bekerja sama dengan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau atau Koprabuh seluas 23 hektare.
Penanaman serentak ini juga dimaksudkan sebagai ajang pemecahan rekor dunia sebagai penanaman pohon serentak pada satu lokasi dengan jumlah penanaman pohon terbanyak dan tercatat dalam Guinness Book of World Record.
Nantinya juga akan ada penganugerahan dan pencatatan rekor dunia kepada Koprabuh oleh tim penilai Guinness Book World serta penyerahan penghargaan kepada gubernur, bupati dan wali kota sebagai pemenang lomba penanaman dan pemeliharaan pohon tahun 2015 dan penyerahan bantuan oleh Presiden Jokowi.
 
Sumber : viva.co.id
Tanggal : 28 November 2016

]]>