#selfie – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 25 Jul 2017 02:57:56 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #selfie – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Spot Selfie di Atas Bukit https://stg.eppid.perhutani.id/spot-selfie-di-atas-bukit/ Tue, 25 Jul 2017 02:57:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48463 JAWAPOS.COM (24/7/2017) | Setahun terakhir, wanawisata Prataan memoles diri. Tempat wisata di kawasan hutan KPH Parengan tersebut melengkapi dengan sejumlah fasilitas baru.

Salah satunya spot foto selfie di atas bukit dengan panorama perbukitan. Fasilitas lain sejumlah permainan outbond. Di antaranya flaying fox, jembatan titian tali, jaring laba-laba, dan permainan luar lainnya.

Sumber air belerang, andalan tempat wisata di Desa Wukirharjo, Kecamatan Parengan ini pun dikemas lebih menarik. Selain mempertahankan bilik-bilik untuk pengunjung yang berendam air sulfur yang hangat,

Perhutani selaku pengelolanya juga menyiapkan kolam belerang terbuka. Sementara untuk kolam renang air tawar diperluas dan ditambah.

Paket wisata terbaru lainnya yang ditawarkan di Prataan adalah terapi ikan. Wisata terapi ini berupa kolam yang berisi ribuan ikan kecil.

Ikan-ikan inilah yang menggigiti kaki yang direndam. Setiap Sabtu dan Minggu, ketika pengunjung membeludak, tempat wisata ini menghadirkan live music.

”Tiga tahun, saya tidak mengunjungi Prataan. Semuanya berubah. Tempat wisata ini jauh lebih nyaman,” kata Heni, warga Palang.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 24 Juli 2017

]]>
Cari Tempat Selfie yang Indah di Purbalingga? Datang ke Bukit Mertelu Saja https://stg.eppid.perhutani.id/cari-tempat-selfie-yang-indah-di-purbalingga-datang-ke-bukit-mertelu-saja/ Thu, 13 Jul 2017 01:15:21 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48152 JPNN.COM (12/7/2017) | Demam menggabungkan keindahan alam dengan fenomena kekinian untuk menggejot sektor pariwisata menjalar ke Purbalingga, Jawa Tengah.

Saat ini, Purbalingga memiliki wisata alam Bukit Mertelu yang terletak di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet.

Untuk menuju Bukit Mertelu, travelista cukup masuk jalur arah Purbalingga. Setelah itu, belok kiri di pertigaan Selaganggeng menuju agrowisata Serang.

Nah, sebelum masuk desa wisata Serang di Pondok Nangka sudah ada petunjuk jalan ke Bukit Mertelu.

Sejak dibuka pada 25 Juni lalu, wisata alam Bukit Mertelu sudah menjadi buruan travelista.

Panorama yang indah dan instagramable membuat Bukit Mertelu tak pernah sepi pengujung. Saat weekend, jumlah pengunjung bisa mencapai lebih dari seribu per hari.

Selama libur Lebaran lalu, lebih dari sepuluh ribu wisatawan menikmati keindahan Bukit Mertelu.

Kepala Desa Sangkanayu Ali Nur Setiawan mengatakan, objek wisata Bukit Mertelu merupakan kerja sama antara Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyumas Timur dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Argo Mulasari.

“Dengan adanya objek wisata alam yang baru dibangun di Desa Sangkanayu menjadi salah satu bukti kegigihan warga Sangkanayu yang tergerak untuk memajukan desa melalui ekonomi kreatif. Selain itu, ekonomi warga di sekitar Bukit Mertelu bisa meningkat,” terang Ali pekan lalu.

Meski merupakan objek wisata baru, Bukit Mertelu sudah memiliki fasilitas pendukung yang cukup baik. Misalnya, toilet umum yang bersih, area parkir, dan musala.

Sementara itu, Ketua Pengelola Wisata Bukit Mertelu Hardiyano tidak menyangka destinasi di desanya mendapat sambutan hangat dari wisatawan.

“Pengembangannya masih dalam tahap rintisan dan kami tidak menyangka pengunjung sampai banyak,” ujar Hardiyano.

Lantas, apa keistimewaan Bukit Mertelu sehingga menjadi incaran travelista?

Wisatawan bisa menikmati panorama Kota Purbalingga dari ketinggian di gardu pandang yang disediakan pengelola.

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa ber-selfie sepuasnya dengan latar belakang yang aduhai.

Salah satu spot selfie terbaik berbentuk sarang burung seperti yang ada di Bukit Jomblo, Tulungagung, Jawa Timur.

Bagi yang ingin beristirahat bisa meluruskan badan di gazebo-gazebo unik yang ada di sana.

Travelista juga bisa merasakan sensasi menikmati ayunan langit di tempat itu.

Tren menggabungkan keindahan alam dan fenomena kekinian di Bukit Mertelu mirip dengan beberapa destinasi daerah lain.

Misalnya, wisata alam Kaliburu di Kulon Progo, Coban Rais (Malang), dan The Lodge Maribaya (Bandung).

Melihat kunjungan yang luar biasa, Hardiyano mengaku akan memperbaiki wisata Bukit Mertelu.

“Kami akan bentuk Pokdarwis (kelompok sadar wisata) dan membuat perencanaan yang matang untuk pengembangan Bukit Mertelu. Jalan menuju ke puncak akan diperbaiki, penanaman pohon jambu biji akan disegerakan, penataan wahana foto, dan camping ground yang memperhatikan safety procedur,” kata Hardiyano.

Sementara itu, perwakilan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Sugeng Utomo mengatakan, sebelumnya pihaknya mengandalkan penghasilan dari getah dan penebangan.

“Saat ini, mulai pengembangan untuk jasa lingkungan. Pengembangan jasa lingkungan yang melibatkan masyarakat sekitar mendatangkan manfaat yang lebih besar,” kata Sugeng.

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 12 Juli 2017

]]>
Antre Hanya Untuk Selfie https://stg.eppid.perhutani.id/antre-hanya-untuk-selfie/ Wed, 05 Jul 2017 03:38:22 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47978 RADARPEKALONGAN (4/7/2017) | Wisata Alam Bukit Mertelu yang baru dibuka 25 Juni, sudah mendapatkan jumlah pengunjung yang fantastis untuk destinasi wisata rintisan.
Selama libur lebaran, jumlah pengunjung mencapai 10.456 lebih. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, lebih dari 1.000 pengunjung per hari.
Kepala Desa Sangkanayu, Ali Nur Setiawan mengatakan, objek wisata di desanya belum lama dikembangakan. Pengembangan Bukite Mertelu merupakan kerjasama anata Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur dengan LMDH Argro Mulasari Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet.
“Dengan adanya objek wisata alam yang baru dibangun di Desa Sangkanayu, menjadi salah satu bukti kegigihan warga Sangkanayu yang tergerak untuk memajukan Desa melalui ekonomi kreatif. Selain itu, ekonomi warga di sekitar Bukit Mertelu bisa meningkat,” terangnya.
Meski baru pertama kali mengelola objek wisata, LMDH berusaha menyediakan fasilitas pendukung dengan baik. Yakni penyediaan WC umum, parkir, dan musala di sekitar lokasi parkir kendaraan.
Ketua Pengelola Wisata Bukit Mertelu, Hardiyano menuturkan, tidak menyangka destinasi di desanya bisa mendapatkan kunjungan dengan jumlah fantastis. Sebelumnya untuk menyediakan tiket masuk sebanyak 2.000, mereka merasa ragu.
“Sebelumnya, kami meminta maaf kepada pengunjung jika pelayananan selama libur lebaran kurang memuaskan. Sebab, pengembangannya masikh dalam tahap rintisan dan kami tidak menyangka pengunjung sampai banyak,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengunjung sampai antre untuk berfoto di ayunan, anjungan, pos pandang, dan wahana foto yang lain di puncak Bukit Mertelu.
“Kami akan bentuk Pokdarwis dan membuat perencanaan yang matang untuk pengembangan BUkit Mertelu. Jalan menuju ke puncak akan diperbaiki, penanaman pohon jambu biji akan disegerakan. Selain itu juga dibangun toilet dan musala serta penataan wahana foto dan camping ground yang memperhatikan safety prosedur,” katanya.
Sementara itu, dari pihak Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Sugeng Utomo mengungkapkan, KPH Banyumas Timur tengah mengembangkan program sosial yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Seperti pengembangan wisata Bukit Mertelu yang spenuhnya merupakan wilayah Perum Perhutani. “Bukit Mertelu terletak di petak 42 M dengan luas area sekitar 7,5 hektar. Jika sebelumnya Perum Perhutani menyandarkan penghasilan dari getah dan tebangan, saat ini mulai pengembangan untuk jasa lingkungan. Selain itu, pengembangan jasa lingkungan yang melibatkan masyarakat sekitar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Saat ini, pengelolaaan wisata KPH Banyumas Timur sekitar 17 Destinasi wisata dari Banjarnegara, Cilacap, Banyumas, sampai Purbalingga,” ungkapnya.

Sumber : radarpekalongan.com

Tanggal : 4 Juli 2017

]]>
Perhutani Lengkapi Wisata Gunung Selok dengan Selfie Deck https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-lengkapi-wisata-gunung-selok-selfie-deck/ Mon, 25 Apr 2016 04:55:45 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36174 TEMPO.CO, Jakarta (23/4) | Perusahaan Umum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menawarkan wahana wisata baru berupa selfie deck di kawasan Wanawisata Gunung Selok, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Wahana selfie deck itu sengaja kami siapkan bagi wisatawan yang senang berswafoto. Wisatawan bisa berswafoto di atas Gunung Selok, yang berada di ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut,” kata Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo, di Purwokerto, Banyumas, Jumat, 22 April 2016.
Dari atas wahana selfie deck, menurut Wawan, wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang hamparan sawah, hutan, dan Samudra Hindia.
Wawan mengatakan konsep pembangunan wahana selfie deck di Gunung Selok itu berawal dari paradigma baru tujuan wisata yang dilakukan wisatawan, yakni berswafoto, untuk dipasang sebagai gambar profil di berbagai media sosial.
“Sering kali aktivitas swafoto hanya menggunakan sudut pandang atau angle pengambilan foto, meski kenyataannya tidak sebombastis seperti yang tampak di foto. Saya terinspirasi pemanfaatan sudut pandang foto, sebuah batu di tepi laut yang dimanfaatkan untuk berswafoto oleh wisatawan di luar negeri, serta wahana selfie deck Kalibiru (Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta),” kata Wawan.
Karena itu, menurut Wawan, pihaknya mencoba memanfaatkan paradigma itu dengan membangun selfie deck di Gunung Selok.
Wawan mengakui, sejak wahana selfie deck dibangun, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok meningkat drastis. Bahkan, dia melanjutkan, wisatawan harus rela antre untuk sekadar berswafoto di atas selfie deck.
“Sebelum ada wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok dalam sebulan paling hanya 700-1.000 orang. Namun sekarang kunjungan wisatawan pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 500 orang. Bahkan, Sabtu dan Minggu pekan kemarin menembus angka 1.200 pengunjung,” katanya.
Wawan mengatakan wisatawan yang ingin berswafoto di selfie deck Gunung Selok cukup membayar tiket tanda masuk Rp3.000 pada hari biasa dan Rp4.000 pada Sabtu/Minggu/Hari libur.
Sebelum menjangkau lokasi selfie deck, Wawan menambahkan, wisatawan harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh beberapa ratus meter di antara keindahan pohon mahoni.
Menurut Wawan, Perhutani juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mara Seloka Jaya, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, dan pemuda setempat untuk mengatur parkir sepeda motor.
“Dengan demikian, kehadiran wahana selfie deck bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” tutur Wawan.
Disinggung mengenai kemungkinan dikembangkannya wahana baru di Gunung Selok, dia mengatakan untuk sementara masih menawarkan konsep alam.
“Saat ini kami sedang merancang wahana-wahana alam yang bisa meningkatkan jumlah pengunjung di Gunung Selok,” ucapnya.
Tanggal   : 23 April 2016
Summer  : tempo.co

]]>