SINERGI – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 16 Aug 2017 03:18:10 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png SINERGI – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perketat Pengawasan Hutan, Pemkab Bandung Kerjasama dengan Perhutani Jabar dan Banten https://stg.eppid.perhutani.id/perketat-pengawasan-hutan-pemkab-bandung-kerjasama-dengan-perhutani-jabar-dan-banten/ Wed, 16 Aug 2017 03:18:10 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48895 TRIBUNNEWS.COM (15/8/2017) | Untuk menjaga kelestarian hutan di wilayah hutan yang berada di Kabupaten Bandung, Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan kerjasama dengan Perhutani Jawa Barat dan Banten dalam penataan lahan kritis.

Melalui kerjasama tersebut, Bupati Bandung Dadang M Naser ingin agar dilakukan pemanfaatan hutan yang arif oleh masyarakat.

Sehingga wilayah hutan tak terus menerus dieksploitasi tapi juga dijaga kelestariannya melalui penanaman pohon SATAPOK (Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan).

Kemudian, bupati juga ingin merubah cara penanaman pohon konvensional yang dilakukan petani menjadi lebih modern dan ramah lingkungan.

Menurutnya proses tersebut membutuhkan waktu yang panjang, namun ia optimistis bisa dilakukan.

“Saya ingin rakyat Kabupaten Bandng sadar dan turun gunung, pertanian kentang tetap bagus tapi tidak merusak hutan. Saya juga menawarkan sistem coco pit hasil kerjasama dengan Korea, teknologi ini sedang dicoba di Pangalengan,” ujar Dadang di Rumah Dinas Bupati, Selasa (15/8/2017).

Dikatakan Dadang, dalam waktu dekat Pemkab dan Perhutani akan melakukan penataan wilayah hulu daerah aliran sungai Citarum, sebelum merambah ke puluhan ribu hektar hutan di Kabupaten Bandung. Langkah tersebut sebelumnya telah dilakukan oleh belasan LSM dan NGO yang bergerak di bidang lingkungan.

“Kita akan mengkavling wilayah ini, ada untuk universitas, Kabupaten Purwakarta dan Kota Bandung, karena mereka juga menghirup udara dan mendapatkan air dari wilayah hulu ini,” ucapnya.

Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat dan Banten, Andi Purwadi mengatakan keberadaan hutan di Kabupaten Bandung lebih berfungsi sebagai catchment area (area penangkap) air di wilayah hulu. Dengan dua DAS-nya yakni, Citarum dan Ciwidey.

Setelah hutan dipelihara, ujar Andi, fungsi hidrologi yang berkurang akibat perambahan hutan, bisa kembali meningkat.

“Supaya hutan di sini tetap terjaga dan lestari, saya melihat di sini banyak sayur, kita akan stimultan melakukan pengawasan terkait komoditas apa yang ditaman dan teknik apa yang harus digunakan,” kata Andi.

Sinergisitas dalam mengawasi hutan, disebut Andi merupakan salah satu poin utama. Bahkan menurutnya agar lebih efektif perlu dimonitoring melalui forum pimpinan daerah agar lebih intens.

“Kurang lebih ada 30 ribu hektar hutan di Kabupaten Bandung,” katanya.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 15 Agustus 2017

]]>
10 Kabupaten Bakal Amankan Pasokan Pangan di Jakarta https://stg.eppid.perhutani.id/10-kabupaten-bakal-amankan-pasokan-pangan-di-jakarta/ Sat, 27 May 2017 02:54:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47210 LIPUTAN6.COM (26/5/2017) | Kementerian Pertanian akan memenuhi kebutuhan bahan pangan di Jakarta dengan mendatangkan dari 10 daerah yang berbatasan dengan ibu kota. Dengan adanya pasokan tersebut diharapkan harga pangan di Jakarta tidak bergejolak.

“Kita harus memanfaatkan daerah perbatasan kota yang memiliki sumberdaya dan lahan yang subur, untuk menyangga kebutuhan pangan masyarakat di kota besar, ” ungkap Menteri Pertanian, Amran Sulaiman seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (26/5/2017).

10 kabupaten yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabodetabek adalah Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglamg, Sukabumi, Lampung Selatan, Lampung Timur, Cianjur, Purwakarta, Subang dan Karawang. Menurut Amran, saat ini telah ada lahan seluas 300 ribu hektare (ha) dapat untuk memenuhi kebutuhan Jagung di Jakarta.

Untuk tahap awal 10 kabupaten ini akan penuhi kebutuhan Jagung di DKI Jakarta. Diketahui bahwa Jagung hasil produksi dalam negeri memiliki kualitas yang lebih baik dari jagung impor. Selama kurun waktu dua tahun ini impor Jagung berkurang.

Sebagai tindak lanjut terlaksananya pemenuhan kebutuhan bahan pangan masyarakat Jakarta, Mentan telah berkerjasama dengan Kementerian dan lembaga terkait lainnya.

Untuk penyediaan lahan Kementerian Pertanian bersinergi dengan Kementerian Kehutanan dan BUMN dalam hal ini Perhutani, selanjutnya untuk penyediaan anggaran kredit telah bekerjasama dengan Bank BUMN lalu untuk penyerapan hasil produksi petani Kementan bersinergi dengan Perum Bulog.

Selain itu untuk mendukung pemenuhan pangan, pemerintah akan membangun embung desa bersinergi dengan Kementerian Desa dan PDT, sedangkan untuk penyediaan Alsintan, benih unggul dan pompa Kementerian Pertanian siap untuk berikan secara gratis kepada Kabupaten yang mendukung pemenuhan kebutuhan pangan Jakarta.

“Kalau ini berhasil, saya pastikan tidak ada impor lagi, ini adalah solusi permanen untuk Jakarta agar harga pangan tidak mengalami fluktulasi harga, ” tegas Amran.

Mentan pun meminta keseriusan dari seluruh kabupaten yang ditunjuk untuk menangani kebutuhan bahan pangan di Jakarta. Apabila program pemenuhan pangan khususnya Jagung berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta, maka komoditas lain seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan lainya diharapkan dapat segera menyusul.

“Kondisi ini adalah pertama dalam sejarah, dulu dua bulan sebelum Ramadan harga sudah bergejolak, saat ini dua minggu sebelum Ramadan belum ada gejolak harga yang berarti, ” pungkas dia.

Sumber : liputan6.com

Tanggal : 26 Mei 2017

]]>
Mudahkan Pasokan, Kementan Siapkan Lahan di Kawasan Penyangga Ibu Kota https://stg.eppid.perhutani.id/mudahkan-pasokan-kementan-siapkan-lahan-di-kawasan-penyangga-ibu-kota/ Wed, 10 May 2017 09:34:27 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46911 MEDIAINDONESIA.COM (9/5/2017) | PEMERINTAH dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan lahan sebanyak 200 hektare (ha)-300 ha di daerah penyangga Jabodetabek guna membantu suplai bahan kebutuhan pokok di ibu kota dan daerah sekitarnya. Selain lahan, guna mendukung produksi pertanian pun Kementan menyalurkan ratusan Alat dan Mesin Pertanian.

“Untuk penyangga Jabodetabek, Banten, dan beberap di Jawa Barat seperti Sukabumi, Karawang, Subang, itu menyangga Jakarta, kami menyiapkan benih dan alsintan (alat dan mesin pertanian) juga lahan,”ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai Rapat Kordinasi Gabungan di Kantor Badan Litbang Pertanian di Jakarta, Selasa (9/5).

Guna mempersiapkan lahan sebesar 200 ha- 300 ha untuk lahan pertanian di kawasan penyangga Jabodetabek ini lanjut Amran, pihaknya sudah bersinergi dengan beberapa pihak guna mendukung program ini.

“Sudah sinergi dengan kementerian kehutanan, BUMN, Mendag dan Mentan. Kami menyiapkan benih dan alsintan, kemudian perhutani untuk hutan yang merupakan bagian dari BUMN , bantuan penganggaran untuk pinjaman kredit Kredit Usaha Rakyat bagi petani dari BRI, Mandiri, BNI dan BTN,” papar Amran.

Alasan penyiapan lahan pertanian di kawasan penyangga ibu kota ini kata Amran, selain memudahkan pasokan ke Jabodetabek juga akan menghemat biaya.

“Biaya transportanya murah, agro climate-nya cocok,” ungkap Amran.

Selain lahan, Kementan menyiapkan alat dan mesin pertanian. “Alsintan 600-700 unit. Diabagi secara proporsional. Tergantung luasan daerah masing masing,”ujarnya.

Terdapat 10 kabupaten yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabodetabek adalah Serang,lebak, Pandeglamg, Sukabumi, Lampung selatan, Lampung timur, Cianjur, Purwakarta, Subang dan Karawang.

Amran meminta keseriusan dari seluruh kabupaten yang ditunjuk untuk menangani kebutuhan pangan Jabodetabek. Apabila Jagung berhasil memenuhi kebutuhan kota besar, komoditas lain seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan lainya diharapkan dapat menyusul.

Sumber : mediaindonesia.com

Tanggal : 9 Mei 2017

]]>
Mentan Amran: 10 Kabupaten Siap Amankan Pasokan Pangan Jabodetabek https://stg.eppid.perhutani.id/mentan-amran-10-kabupaten-siap-amankan-pasokan-pangan-jabodetabek/ Wed, 10 May 2017 03:18:59 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46901 NETRALITAS.COM (9/5/2017) | Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan 10 kabupaten siap untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok di kota besar khusunya Jabodetabek.

Kebijakan ini diambil agar pasokan pangan dapat terus terpenuhi dan menghindari adanya gejolak harga pangan pokok masyarakat di Jabodetabek.

“Kita harus memanfaatkan daerah perbatasan kota yang memiliki sumberdaya dan lahan yang subur, untuk menyangga kebutuhan pangan masyarakat di kota besar,” jelas Mentan dalam acara Rapat Kordinasi Gabungan di Kantor Badan Litbang Pertanian, pada keterangan tertulis diterima Netralitas.com, Selasa (9/5).

10 kabupaten yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabodetabek adalah Serang, Lebak, Pandeglang, Sukabumi, Lampung selatan, Lampung Timur, Cianjur, Purwakarta, Subang dan Karawang. “Saat ini kita harapkan 250.000 ha dapat disiapkan untuk penuhi kebutuhan Jagung di Jabodetabek,” ujar Mentan.

Mentan dalam Rakorgab tersebut menyatakan bahwa untuk tahap awal akan penuhi kebutuhan Jagung Jabodetabek.

Diketahui bahwa Jagung hasil produksi dalam negeri memiliki kualitas yang lebih baik dari jagung impor, sehingga selama 2 tahun ini impor Jagung berkurang dan tidak ada lagi permintaan dari para importir Jagung.

Keberhasilan ini juga turut di apresiasi oleh Presiden RI yang disampaikan saat mengadiri perhelatan Penas XV 2017 yang diadakan pada tanggal 6 Mei 2017 kemarin atas kinerja Kementan mengurangi impor jagung.

“Saya juga ucapkan terimakasih kepada teman-teman GPMT (Gapungan Pengusaha Makan Ternak) atas kontribusi yang luar biasa dalam menyerap produksi jagung petani dalam negeri,sehingga impor jagung berkurang ” ujar Mentan.

Sebagai tindak lanjut terlaksananya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Jabodetabek, Mentan menegaskan bahwa Kementerian Pertanian juga akan berkerjasama dengan Kementerian dan lembaga lain.

Untuk penyediaan lahan Kementan bersinergi dengan Kementerian Kehutanan dan BUMN dalam hal ini Perhutani, untuk kreditnya bekerjasama dengan Bank Mandiri, BTN, BRI dan BNI, lalu untuk penyerapan hasil produksi petani bersinergi dengan BULOG dan GPMT, selain itu untuk pemenuhan embung di desa Kementan bersinergi dengan Kementeridan Desa dan PDT, sedangkan untuk penyediaan Alsintan, benih dan pompa Kementerian Pertanian siap untuk berikan secara gratis kepada Kabupaten yang siap mendukung pemenuhan kebutuhan Jabodetabek.

“Kalau ini berhasil, saya pastikan tidak ada impor lagi, ini adalah solusi permanen untuk Jabodetabek agar harga pangan tidak mengalami fluktulasi, ” tegas Mentan.

Mentan dalam kesempatan tersebut juga meminta keseriusan dari seluruh kabupaten yang ditunjuk untuk menangani kebutuhan pangan Jabodetabek.

Apabila Jagung berhasil memenuhi kebutuhan kota besar, maka komoditas lain seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan lainya diharapkan dapat menyusul.

“Kondisi ini adalah pertama dalam sejarah, dulu 2 bulan sebelum ramadhan harga sudah bergejolak, saat ini 2 minggu sebelum ramadhan belum ada gejolak harga yang berarti, ” kata Mentan.

Sumber : netralitas.com

Tanggal : 9 Mei 2017

]]>
Perhutani Dukung Siswa SMA Pemekasan Madura Belajar Lingkungan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dukung-siswa-sma-pemekasan-madura-belajar-lingkungan/ Fri, 23 Dec 2016 05:18:26 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43723 srPAMEKASAN, PERHUTANI (23/12/2016) | Bertempat di SMA Negeri I Pamekasan, Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura Haris Suseno dan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pamekasan Faridah menadatangani Kesepakatan Bersama Memorandum of Understanding (MoU) tentang Program Lingkungan hidup dan Kehutanan untuk  pemberian materi dan tempat praktek di wilayah kerja Perhutani KPH Madura, Selasa (6/12).

Faridah menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari program BUMN MENGAJAR  yang dilaksanakan bulan Agustus 2016 di SMA Negeri 1 Pamekasan. SMA Negeri 1 Pamekasan  adalah sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyati Tingkat Nasional dari Kemendiknas.

” Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan kepada generasi muda melalui pemberian materi pendidikan lingkungan hidup dan jalur pendidikan merupakan sarana yang tepat mendidik siswa untuk itu,” kata Faridah..

Haris Suseno mengatakan bahwa Perhutani siap bekerjasama secara profesional memberikan pelajaran dan praktek lapangan tentang pentingnya sumberdaya hutan dan lingkungan kepada siswa sesuai  proses belajar mengajar pada diri siswa.

“Apabila pelajaran dan informasi yang diterima terintegrasi dalam keyakinan siswa dan siswa berperan aktif memaknainya, maka pengetahuan dan pengalaman siswa diharapkan dapat ditularkan kepada orang tuanya, saudara, teman dan orang lain. Bahkan lebih bagus lagi diimplementasikan di lingkungannya,” demikian Haris Suseno. (Kom-PHT/Mdr/Bul)

Editor: DKR
Copyright©2016

]]>
Inhutani V Garap CPO https://stg.eppid.perhutani.id/inhutani-v-garap-cpo/ Fri, 18 Nov 2016 08:36:48 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42545 imageBISNISINDONESIA (18/11/2016) | PT Inhutani V (Persero), perusahaan milik negara yang bergerak di sektor hutantanaman industri, berancang-ancang untuk menggarap bisnis minyak sawit mentah dengan menjadi perusahaan perantara atau trader di pasar domestik dan mancanegara.

Direktur Utama Inhutani V Endro Siswoko mengatakan, kegiatan perdagangan merupakan salah satu portofolio bisnis perusahaan pelat merah itu. Karena itu, sejumlah produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) telah mengajukan tawaran untuk menjual produk mereka.

“Banyak yang menawarkan, ada dari Sumatra Utara, ada dari Jambi. Sekarang kami seleksi [tawaran] mana yang untung, mana yang risikonya paling kecil dan citranya bagus,” katanya kepada Bisnis di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bila tawaran diterima, CPO bukan menjadi komoditas pertama yang diperdagangkan oleh Inhutani V. Sebelumnya, perusahaan itu mendistribusikan komoditas gon-dorukem (getah dari pinus) yang diproduksi induk usahanya. Perum Perhutani. Inhutani V juga siap-siap menjual kayu jabon dari sesama anak Perhutani yakni PT BUMN Hijau Leslari.

“Bahkan ada juga yang menawarkan kopi. Jual air kemasan juga. Pokoknya apapun akan kami garaplah.” ujar Endro.

Sampai saat ini, gondorukem yang dijual Inhutani V sebanyak 2.000 ton, yang mana 500 ton diekspor ke Korea Selatan. Pengalaman perdagangan dalam dan luar negeri itulah yang akan dipakai untuk berbisnis CPO.

Inhutani V memegang konsesi hutan tanaman industri seluas 56.000 hektare (ha) di Lampung dan16.730 ha di Bangka. Perusahaan itu sempat memiliki saham minoritas di empat perusahaan patungan, tetapi kini telah dijual.

Dari divestasi itu, porsi dana yang dikantongi Inhutani V sebesar Rp68 miliar. Berdasarkan Laporan Tahunan Perhutani 2015, Inhutani V memiliki kas dalam bentuk deposito Rp225 miliar, terbesar dibandingkan anak usaha Perhutani lainnya.

Endro mengatakan, kas itulah yang dipakai untuk membiayai kegiatan di bidang perdagangan. Alih-alih diendapkan di bank, dia menilai, uang kas dapat digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis yang menguntungkan.

“Kalau saya simpan di bank, bunga deposito cuma 6%-7%. Kalau saya putar untuk trading, dapat margin 1% saja, kalau putarannya cepat jauh di atas [bunga deposito],” katanya.inhutani V saat ini menjadikan skema kemitraan hutan tanaman industri (HTI) sebagai bisnis intinya. Dari 56.000 ha konsesi di Lampung, sekitar 24.800 ha bekas konflik telah dikerjasamakan dengan warga untuk kegiatan agroforestri.

Sumber : Bisnis Indonesia, hal – 31
Tanggal : 18 November 2016

]]>
Menikmati Panorama Wisata Lereng Selatan Gunung Slamet https://stg.eppid.perhutani.id/menikmati-panorama-wisata-lereng-selatan-gunung-slamet/ Sun, 06 Nov 2016 01:41:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41814 NETRALNEWS.COM, BANYUMAS (5/11/2016) | Wilayah Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, memiliki panorama alam yang indah dan beberapa di antaranya telah dikembangkan sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi pelancong.Lokawisata Baturraden yang berada di lereng selatan Gunung Slamet dan masuk wilayah Kabupaten Banyumas, merupakan salah satu destinasi wisata yang telah lama berkembang dan banyak dikunjungi pelancong dari berbagai daerah.

Berdasarkan data Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, tingkat kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden dari tahun ke tahun cenderung meningkat sebesar 15 persen.

“Bahkan pada tahun 2014-2015, peningkatannya sudah 20 persen,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas Deskart Setyo Jatmiko.

Menurut dia, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut seiring dengan kebijakan penerapan tiket terusan di Lokawisata Baturraden.

Dengan adanya tiket terusan, kata dia, wisatawan cukup mengeluarkan biaya Rp14.000 per orang untuk mengunjungi seluruh objek yang ada di Lokawisata Baturraden.

Sebelumnya, lanjut dia, setiap orang harus mengeluarkan biaya Rp40.000 untuk mengunjungi seluruh objek di Lokawisata Baturraden karena masing-masing objek dipungut tiket masuk.

“Kebijakan tiket terusan itu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden, terutama pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 5.000-10.000 orang. Apalagi kalau jalan tembus yang menghubungkan Lokawisata Baturraden dengan Kebun Raya Baturraden sudah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kemungkinan akan semakin mendongkrak kunjungan wisatawan,” katanya.

Oleh karena itu, Dinporabudpar Banyumas berupaya menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden yang bisa berdampak pada kerusakan alam.

“Apalagi lebar muka Lokawisata Baturraden hanya sekitar 1 kilometer sehingga sangat sempit terutama saat terjadi lonjakan kunjungan wisatawan dan kami pun kesulitan menggelar kegiatan. Ditambah lagi dengan pedagang yang membeludak,” kata Jatmiko.

Menurut dia, salah satu upaya yang akan dilakukan Dinporabudpar Banyumas berupa pengembangan destinasi wisata lainnya di lereng selatan Gunung Slamet terutama sebelah barat Lokawisata Baturraden, yakni Kecamatan Kedungbanteng dan Karanglewas.

Dalam hal ini, di dua kecamatan tersebut banyak memiliki objek yang potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Bahkan, beberapa di antaranya telah dikelola masyarakat meskipun belum maksimal.

“Salah satunya adalah, Oase Sungai Kerit yang banyak dikunjungi umat Katholik dari berbagai daerah. Selain itu ada Curug Gomblang, Tanggulasih, dan ‘Waterpark Batur Agung’,” katanya.

Jatmiko mengatakan pihaknya juga akan mengajak Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk menggarap potensi wisata di jalur Gua Lawa-Pratin-Baturraden yang saat ini kondisi jalannya dalam keadaan rusak.

“Itu untuk menyambut proyek jalan tol di pantura Jateng yang sedang dibangun. Kami ingin wilayah lereng Gunung Slamet sebelah timur hingga selatan menjadi sebuah kawasan wisata yang dikelola bersama, tidak sendiri-sendiri,” katanya.

Menurut dia, pihaknya akan segera membicarakan wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata itu dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga termasuk Perusahaan Umum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur karena sejumlah akses jalan melalui kawasan hutan Perhutani.

Selain Dinporabudpar Banyumas, Perhutani KPH Banyumas Timur juga mengembangkan sejumlah destinasi wisata baru di lereng selatan Gunung Slamet dengan mengandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.

Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo mengatakan beberapa destinasi wisata baru itu di antaranya Curug Gomblang dan Curug Jenggala.

“Kami telah melengkapi dua destinasi wisata tersebut dengan ‘selfie deck’ yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk berswafoto. Hingga saat ini, kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tersebut cenderung meningkat,” katanya.

Ia mengatakan Curug Jenggala yang baru dibuka untuk kegiatan kepariwisataan merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Kalipagu yang dilakukan Perum Pehutani KPH Banyumas Timur.

Menurut dia, di Kawasan Wisata Kalipagu ke depan akan ada beberapa objek yang rencananya akan dikembangkan, yakni Curug Jenggala, Curug Penganten, dan Situs Batu Lumpang.

“Dalam pengembangan wisata ini, Perum Perhutani berharap dapat membantu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Oleh karena dari pendapatan tiket tersebut, ‘sharing’ pendapatan ke LMDH mencapai 60 persen dan untuk Perum Perhutani hanya 40 persen,” katanya.

Terkait wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi sebuah kawasan wisata, dia mengatakan pihaknya menyambut baik dan mendukung rencana tersebut.

“Kami sangat mendukung dan siap berdialog siap berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun Purbalingga untuk membicarakan wacana tersebut lebih lanjut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Kabupaten Purbalingga Prayitno menyambut baik wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi sebuah kawasan wisata.

Bahkan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah berulang kali mengajukan dukungan infrastruktur jalan penghubung Desa Wisata Serang-Baturraden kepada Gubernur Jawa Tengah.

“Kemarin, dalam pertemuan di Semarang, salah satu agenda yang dibicarakan adalah pembukaan jalur dari Baturraden ke Serang dan Gua Lawa,” katanya.

Menurut dia, rencana pengembangan kawasan wisata lereng selatan Gunung Slamet termasuk Gua Lawa yang berada di lereng timur merupakan wacana yang menarik seiring dengan pembangunan jalan tol di pantura Jateng.

Dengan demikian, wisatawan dari arah Jakarta dan Semarang akan lebih mudah menjangkau Baturraden dengan melalui jalur Gua Lawa-Serang-Baturraden.

Selain itu, desa wisata yang ada di lereng selatan Gunung Slamet akan semakin dikenal sehingga berdampak positif dalam pengembangannya.

“Desa-desa wisata di lereng selatan Gunung Slamet yang masuk wilayah Purbalingga menawarkan wisata alam, agrowisata, dan budaya. Bahkan, di Binangun dalam waktu dekat akan ada resor yang dilengkapi wahana berkuda,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya masih menunggu pembahasan lebih lanjut terkait wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata.

“Kita tunggu saja, nanti bentuk kerja samanya seperti apa,” katanya.

Salah seorang praktisi kepariwisataan, Didi Rudianto mengatakan wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata merupakan ide yang bagus.

Akan tetapi, Penasihat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Banyumas itu mengaku pesimistis wacana tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Menurut dia, hal itu berkaca dari pengalaman pengelolaan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo maupun di wilayah lainnya yang sering kali mengedepankan ego pemerintah daerah masing-masing.

“Kayaknya agak susah karena adanya egosentris di masing-masing daerah,” kata dia yang juga anggota Komisi D DPRD Banyumas.

Selain itu, kata dia, ide atau wacana pengembangan kawasan wisata tersebut dibicarakan dengan instansi lain agar sinkron sehingga bisa dikerjakan bersama-sama bukan hanya pekerjaan Dinporabudpar.

Tanggal : 5 November 2016
Sumber : Netralnews.com

]]>
Pemprov Jabar Bantu Perhutani Selesaikan Masalah Tenurial https://stg.eppid.perhutani.id/pemprov-jabar-bantu-perhutani-selesaikan-masalah-tenurial/ Sun, 06 Nov 2016 01:25:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41803 BISNIS.COM, JAKARTA (5/11/2016) | Perum Perhutani meminta dukungan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengelola kawasan hutan di daerah tersebut. “Perhutani tentu saja minta Pemprov Jawa Barat mendukung proses perubahan yang tengah berlangsung untuk perbaikan perusahaan. Ini penting karena Pemprov dan masyarakat Jawa Barat adalah stakeholder penting bagi perusahaan,” kata Direktur Utama Perhutani Denaldy M. Mauna dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/11/2016).
Perhutani mengelola 2,4 juta hektare (ha) lahan hutan di Jawa-Madura, di mana sekitar 25%-nya atau 599.000 ha berada di Jabar yang setara dengan 17% luas wilayah provinsi itu. Untuk wilayah Jabar-Banten, luas hutan Perhutani lebih kurang 676.000 ha termasuk hutan lindung dan produksi.

Dari 236 destinasi hutan wisata di Perhutani, 72 destinasi ada di Jawa Barat dan masuk wisata unggulan seperti Kawah Putih, Curug Cilember, dan Cikole Jayagiri.

Menanggapi permintaan tersebut, Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa memastikan Pemprov siap membantu Perhutani terutama dalam menyelesaikan permasalahan tenurial. “Saya sarankan wisata Perhutani lebih dioptimalkan lagi,” ujarnya.

Jabar, tepatnya di Kabupaten Indramayu, merupakan tempat uji coba pesawat tanpa awak (drone) untuk mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menginventarisasi pokok pohon dan memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik. Nantinya pesawat akan dilengkapi night vision sehingga dapat menjaga pohon dari aksi pencurian.

Implementasi pesawat terbang tanpa awak terwujud berkat kerja sama Perhutani dengan PT LEN Industri (Persero).

Tanggal : 5 November 2016
Sumber : Bisnis.com

]]>
Menteri BUMN Janji Bantu Nelayan Lebak https://stg.eppid.perhutani.id/menteri-bumn-janji-bantu-nelayan-lebak/ Thu, 27 Oct 2016 10:39:37 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41330 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (27/10/2016) | Menteri BUMN, Rini Soemarno mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun dan Peternakan Sapi di Kampung Julat, Desa Muara Dua, Kecamatan Cikulur, Lebak, kemarin (26/10). Di TPI Binuangeun, Rini yang didampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyempatkan diri berbincang-bincang dengan nelayan setempat.
Menteri lulusan Wellesley College Massachusetts, USA ini menerima keluhan nelayan tentang kurangnya hasil tangkapan karena peralatan yang dimiliki masih tradisional serta sulitnya BBM. ”Kita akan tambah pasokan BBM, listrik serta bantuan alat tangkap ikan berupa jaring, agar kebutuhan nelayan pada saat musim takap ikan tercukupi,” ujar Rini.

Rini terlihat menikmati saat berbaur dengan para nelayan, bahkan dia menyempatkan diri berbelanja ikan dengan cara ikut lelang di tempat tersebut. Rini menjanjikan akses permodalan bagi nelayan dipermudah oleh pihak perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Usai mengunjungi nelayan di pesisier selatan Kabupaten Lebak, Rini juga berkunjung ke peternakan sapi di Kampung Julat, Desa Muara Dua Kecamatan Cikulur. Rini mengatakan, Kementerian BUMN melalui PT Berdikari (Persero) akan bekerja sama dengan peternak mengembangan sapi dan kerbau.
Perusahaan plat merah ini akan memberikan 5 ekor sapi kepada setiap peternak yang ada di daerah itu. Untuk dikembangkan dengan sistem bagi hasil. Menurut Rini, 1000 ekor indukan sapi tersebut akan didistribusikan kepada 200 orang yang tergabung dalam kelompok peternak pada Desember tahun ini.
Selain itu para peternak akan diberikan bantuan kandang sebesar Rp 5 juta dan untuk pakan, akan dibantu PTP, Perhutani dan perkebunan swasta.
Rini juga berharap bisa terjadi sinergi yang baik antara peternak dengan BUMN untuk mencapai target swasembawa daging yang telah dicanangkan pemerintah.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya berharap agar daerah ini menjadi lumbung ternak nasional, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ”Kami mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada daging tingkat nasional. Dengan program itu saya berharap agar warga Lebak bisa sejahtera,” ujar Iti yang menjadi bupati menggantikan posisi ayahnya, Mulyadi Jayabaya. (yas)
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber  : Indopos.co.id

]]>
Perhutani dan Pemkab Situbondo Akan Manfaatkan Hutan Bersama https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-pemkab-situbondo-manfaatkan-hutan-bersama/ Mon, 10 Oct 2016 02:39:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40545
SRSURABAYA, PERHUTANI (10/10/2016) |
Kepala Divisi Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Jatim) Andi Purwadi bersama Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan Perum Perhutani di kantor Perhutani Surabaya beberapa waktu lalu, Kamis (29/09).Ruang lingkup kesepakatan meliputi pemanfaatan kawasan hutan untuk meningkatkan industri pariwisata dan konservasi perairan, selain penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan umum seperti pembangunan kanal saluran air, normalisasi sungai serta pembangunan rest area.

Andi Purwadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kerjasama ini mudah-mudahan  sinergi Perhutani dengan Pemerintah Daerah Situbondo mendapatkan manfaat dan mensejahterakan masyarakat. Menurutnya Pemkab Situbondo setengah daratannya adalah kawasan hutan Perhutani, sehingga sudah selayaknya kontribusi juga dinikmati masyarakat Situbondo.

Sementara Dadang Wigiarto menyampaikan terimakasihnya kepada Perhutani telah bekerjasama, ia berharap kesepakatan segera ditindaklanjuti lebih nyata.  Pihaknya telah menyiapkan program  hingga diwujudkannya perjanjian tersebut. (Kom-PHT/Divjatim/PA)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2016

]]>