suararimbaperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 06 Sep 2017 08:29:24 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png suararimbaperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Kirim Auditor SPI Ikut Pelatihan Di PPAK https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-auditor-spi-ikut-pelatihan-di-ppak/ Wed, 06 Sep 2017 08:29:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49430 JAKARTA, PERHUTANI (07/9/2017) | Perum Perhutani dan anak perusahaan PT Inhutani I mengirimkan enam auditor internal Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk mengikuti pelatihan ke lembaga Pusat Pengembangan Akutansi & Keuangan (PPA&K) selama tanggal 4-13 September di Ciloto, Bogor mulai  Senin (4/9).

Kepala SPI  Perhutani, Yulianto menyatakan bahwa setiap karyawan  SPI wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan auditor agar mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugasnya sebagai Auditor Internal.
“Untuk meningkatkan kompetensi, kami  rutin mengirimkan auditor ke Pusat Pengembangan Akutansi & Keuangan (PPA&K) dan Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Tahun ini targetnya enam orang, sudah terealisasi dua orang dan sisanya empat orang yang ikut saat ini,” kata Yulianto.

Direktur Operasional PPA&K, Budi Hanta menyatakan PPA&K diandalkan untuk pengembangan SDM bagi kebutuhan BUMN dan BUMD serta lembaga lain yang membutuhkan, karena sejak 1984 PPA&K dipercaya Bank Dunia untuk penyelenggaraan diklat profesi internal auditor khususnya SPI  BUMN dan BUMD.

“Dalam program Diklat internal Auditor ini  peserta akan memperoleh sertifikat Profesional Internal Auditor (PIA) dan wajib mengikuti enam tahap diklat yaitu Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunimasi dan Psikologi Audit, Audit Kecurangan, Pengelolaan Tugas-Tugas Audit dan Seminar dan Pengukuhan PIA” demikian Budi Hanta.

Peserta diklat berasal dari SPI BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi dan beberapa perusahaan swasta. (Kom-PHT/Kanpus/DKR)

Editor: Soe
Copyright©2017

]]>
Dana PKBL Disalurkan Ke LMDH Perhutani Di Nganjuk https://stg.eppid.perhutani.id/dana-pkbl-disalurkan-lmdh-perhutani-nganjuk/ Wed, 07 Dec 2016 05:15:10 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43307 sr1NGANJUK, PERHUTANI (7/12/2016) | Perum Perhutani melalui Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menyalurkan  dana pinjaman Program Kemitraan Bina Lingkungan  (PKBL) tahap pertama 2016 kepada  Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Suko sebesar Rp  20 juta dan Koperasi Karyawan Mandiri  Perhutani KPH Nganjuk sebesar Rp 50 juta di kantor Perhutani Nganjuk,  Selasa (6/12).

Administratur Perhutani Nganjuk Yono Cahyono saat menyerahkan bantuan mengatakan bahwa  dana PKBL tersebut awalnya adalah usulan calon mitra binaan kemudian ditetapkan Tim Pembinaan PKBL Perhutani Divisi Regional Jawa Timur.

Pihaknya berharap pinjaman memberikan dampak positif untuk mengembangkan usaha  koperasi maupun LMDH. (Kom-PHT/Ngj/Hn)

Editor: soe

Copyright©2016

]]>
Perhutani Pelatihan Water Rescue dan SAR Sistem Di Pemalang https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pelatihan-water-rescue-dan-sar-sistem-pemalang/ Tue, 06 Dec 2016 05:19:38 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43270 sarPEMALANG, PERHUTANI (6/12/2016) | Karyawan Perum Perhutani dari Pabrik Derivat, Gondorukem dan Terpentin (PDGT) Pemalang, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)terkait kebencanaan, Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru.ikutserta pelatihan Water Rescue dan SAR System yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang di Pantai Widuri Pemalang, Senin (5/12).
Instruktur  berasal dari TNI AL dan SATPOLAIRUD dengan materi pelatihan  teknik pengoperasian perahu karet, menjalankan mesin tempel dan olah geraknya, serta fokus penanganan korban bencana alam.
Kepala BPBD Kabupaten Pemalang, Wismo menjelaskan bahwa upaya penanggulangan bencana membutuhkan keterlibatan masyarakat. Pelatihan SAR air ini untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mengantisipasi bencana longsor, banjir, maupun pohon tumbang di saat musim penghujan.
Sementara Asisten Manager Health Safety & Equipment (HSE) PDGT, Yupiter Adi Parwayoga yang ikutserta pelatihan mengatakan bahwa selain meningkatkan kompetensi SDM Perhutani dalam penanganan bencana, kegiatan ini merupakan  sinergi Perhutani dengan BPBD.
Bidang HSE di PDGT Perum Perhutani Pemalang pernah beberapa kali menjadi narasumber dan lokasi benchmark untuk kegiatan pelatihan sertifikasi ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di wilayah Pemalang. (Kom-PHT/Kanpus/Tis)
Editor: soe
Copyright©2016
 

]]>
Mitos Sungai Citamiang Bogor, Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit https://stg.eppid.perhutani.id/mitos-sungai-citamiang-bogor-sembuhkan-berbagai-penyakit/ Wed, 19 Oct 2016 07:33:32 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40951 LIPUTAN6.COM, JAKARTA (19/10/2016) | Sebuah sungai di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak puluhan tahun lalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Sungai yang bermuara ke Ciliwung itu diyakini dapat mengobati segala macam penyakit.Sekilas tidak ada yang terlihat berbeda dengan sungai yang ada di kawasan wisata Puncak, di mana airnya bersumber dari atas gunung dan bermuara ke Sungai Ciliwung.

Namun bagi masyarakat sekitar, Sungai Citamiang dianggap sakral dan berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit.

Tak hanya penduduk setempat, orang-orang dari luar Bogor pun sering datang ke sungai ini untuk berendam.

“Sejak tahun 70-an sungai ini sudah ramai didatangi penduduk setempat maupun dari beberapa daerah untuk berendam,” ujar Teguh Mulyana, warga sekitar.

Sungai Citamiang, kata Teguh, bisa menyembuhkan penyakit, semisal penyumbatan sirkulasi darah, stres hingga penyakit yang berhubungan dengan supranatural.

“Cukup berendam badan di sana seminggu dua kali,” ujar pria yang akrab disapa Bowie ini.

Namun ada waktu tertentu jika akan berendam di sungai tersebut, yaitu dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah salat subuh.

“Tidak ada bacaan mantra. Cuma kalau penyakitnya parah syaratnya harus bawa sepasang kelinci lalu dilepaskan di sekitar sungai,” terang Bowie.

Biasanya, sungai yang dikeliling pohon pinus ini ramai dikunjungi pada bulan maulud atau Rajab dan berendam selama 10-15 menit di sungai itu.

“Setiap yang datang kesini, identitasnya minta dirahasiakan. Entah alasannya apa,” ujar dia.

Tempat yang biasa digunakan untuk berendam berada di lokasi Bumi Perkemahan Citamiang, Kampung Pondok Rawa, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Aliran sungai Citamiang sendiri berasal dari Telaga Saat dan Telaga Cibulao yang berada di kawasan Perlindungan Setempat (KPS) Sempadan Situ Mata Air Petak 19, milik Perum Perhutani.

Tanggal : 19 Oktober 2016
Sumber : Liputan6.com

]]>
Terlena dalam Pelukan Embun Coban Pelangi https://stg.eppid.perhutani.id/terlena-pelukan-embun-coban-pelangi/ Tue, 18 Oct 2016 04:48:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40920 KOMPAS.COM, MALANG (16/10/2016) | RASANYA tidak ada habisnya menikmati pesona keindahan Malang Raya, Jawa Timur. Kawasan perbukitan tinggi yang dikelilingi beberapa gunung ini memiliki potensi air terjun atau coban yang luar biasa banyaknya. Setiap coban memiliki keindahannya masing-masing yang memancarkan pelangi saat matahari indah berseri.
Hari Senin (19/9/2016) tengah hari, rasa penat dan panas membawa sekelompok pengunjung asal Kota Malang rela menempuh jarak 35 kilometer menuju Coban Pelangi di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Angan-angan merasakan kesegaran tetes air yang membias dari air terjun, serta menghirup sehatnya udara pegunungan, membuat sekelompok orang ini semangat menempuh rute berkelok dan menanjak. Jalur ke Coban Pelangi sama dengan jalur menuju Gunung Bromo dari arah Malang.
Menuju Coban Pelangi memang tidak bisa ditempuh dengan angkutan umum. Pengunjung lebih baik menyewa kendaraan atau naik motor menuju lokasi.
Tiket masuk wisata Coban Pelangi tidak mahal, yaitu Rp 9.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 25.000 per orang untuk wisatawan mancanegara.
Air terjun Coban Pelangi berada di kaki Gunung Semeru dengan jalur tempuh berupa medan berbukit terjal naik dan turun. Seperti halnya pelangi, kita baru bisa menikmati keindahannya selepas hujan.
Begitu pula dengan tempat wisata yang satu ini. Turun dari kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer (km) untuk bisa sampai pada lokasi. Rute menanjak dan sesekali licin merupakan tantangan tersendiri dari perjalanan kali ini.
Untuk menuju sumber air, pengunjung harus menembus hutan yang jalurnya sudah tertata. Sebenarnya tidak sulit asalkan pengunjung kuat berjalan kaki melintasi bumi perkemahan, warung bambu, jembatan Kali Amprong, hingga akhirnya menjumpai air terjun dengan tinggi sekitar 100 meter yang mengalir dengan deras.
Mendapati eloknya pancuran air raksasa itu membuat kekaguman menyeruak seketika. Tingginya air terjun menjadikan bias air terjun memeluk siapa saja yang mendekat. Rasa penat seusai berjalan kaki seperti lenyap seketika saat pelukan embun—dari bias air terjun—datang dengan segarnya.
Jika tidak puas meresapi keindahan air dari ketinggian bukit, pengunjung bisa turun mendekat ke kaki air terjun. Jangankan sampai menyentuh air secara langsung, mendekatinya saja tubuh sudah basah kuyup kedinginan.
Jika tidak tahan dengan hawa dingin dari air terjun, pengunjung bisa uduk di satu-dua bangku pantau yang tersedia tidak jauh dari air terjun.
Hal menarik lain untuk diketahui adalah dari sisi geologi. Gurat-gurat tebing berwarna hitam dan kecoklatan seakan kokoh menjaga air terjun agar tidak menghilang.
Menurut buku Warisan Geologi Bromo Mahameru (2015), dinding air terjun Coban Pelangi terbentuk dari endapan freatomagmatik (endapan dari hasil letusan yang tercipta saat magma bertemu air di dalam kawah Bromo Tengger Purba) dan piroklastik (hasil dari letusan eksplosif Gunung Bromo-Tengger Purba).
Endapan ini seperti ini juga terdapat di dinding kaldera bagian barat dan barat laut Gunung Bromo dan Pegunungan Tengger.
”Sebenarnya ingin melihat pelangi di sini. Namun, mungkin karena cuaca mendung, sinar matahari tidak bisa menembus masuk ke air terjun. Mungkin lain kali saya lebih beruntung dan bisa melihat indahnya pelangi di antara titik-titik air dari air terjun,” kata Ningrum, pengunjung Coban Pelangi.
Selain ramai wisatawan yang menikmati air terjun, Coban Pelangi juga memungkinkan untuk menampung kelompok orang yang ingin berkemah di sana. Terdapat lahan perkemahan yang bisa menampung 200-an orang. Lokasi ini cukup nyaman untuk berkemah karena dekat dengan sumber air.
Teh hangat
Dipeluk embun dan bermandi air, hanya sebagian kecil dari keindahan saat itu. Jika beruntung, pengunjung bisa menikmati rona pelangi di sekitar air terjun.
Keindahan lainnya adalah duduk santai di depan warung bambu, memandang lereng perbukitan, sambil menikmati teh hangat dan semangkuk mi. Mencecap sajian sederhana itu sambil melihat lalu lalang orang melintas, ngobrol dengan ibu pemilik warung, membuat suasana menjadi hangat.
Rasanya penat dan beban pikiran segera sirna hanya dengan meneguk secangkir teh panas di tengah dingin dan bersihnya udara pegunungan kala itu.
”Semakin hari, tempat ini semakin ramai pengunjung. Paling ramai saat akhir pekan. Pada pagi hari juga biasanya banyak bule ke sini setelah mereka turun dari Gunung Bromo,” kata Harini, ibu penjual gorengan dan teh di sana.
Pengelola tempat ini biasanya juga bekerja sama dengan pemandu wisata sehingga menjadikan lokasi air terjun tersebut sebagai paket wisata dengan Gunung Bromo.
Rute menuju Coban Pelangi memang merupakan jalur menuju Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo jika ditempuh lewat Malang. Sepanjang perjalanan menuju Bromo sebenarnya terdapat beberapa air terjun lain.
Namun, yang terkenal dua coban, yaitu Coban Pelangi dan Coban Trisula di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Coban Pelangi dikelola Perhutani, sementara Coban Trisula dikelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
”Biasanya coban ini menjadi salah satu dari paket wisata yang ditawarkan pengelola jip. Makanya, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan mulai pukul enam pagi setelah mereka selesai melihat matahari terbit di Bromo,” kata Sateman, suami Harini, yang menjadi penjaga toilet di kawasan wisata tersebut.
Harini dan Sateman biasanya akan pulang saat matahari mulai condong ke barat sekitar pukul 16.00.
Katari, petugas pengelola Coban Pelangi dari Perhutani, mengatakan, pada hari biasa jumlah pengunjung di Coban Pelangi 40-50 orang. Saat hari libur atau akhir pekan bisa mencapai 150 orang.
”Jumlah ini tak sebanyak tahun 2014 sebelum ditemukan coban-coban lainnya. Di sepanjang Tumpang-Poncokusumo saja ada 60 coban. Belum di tempat lain. Makanya, jumlah wisatawan mulai terpecah,” kata Katari.
Ah, mungkin memang baiknya tempat ini tidak dijejali wisatawan, hingga membuat tidak nyaman. Biarkan embun Coban Pelangi dengan bebas memeluk siapa saja yang datang. Jangan halangi pelukan lembut sang embun, dengan jejalan orang-orang berdesakan. (Dahlia Irawati)
Tanggal : 16 Oktober 2016
Sumber  : Kompas.com

]]>
Hutan Pinus Cipamingkis Indahnya Serasa Di Planet Lain https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pinus-cipamingkis-indahnya-serasa-planet-lain/ Mon, 17 Oct 2016 06:03:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40828 rumah kayuBOGOR, PERHUTANI (16/10/2016)| Kemacetan akhir pekan menuju Puncak Cisarua kerapkali mengurungkan niat kita untuk berwisata menikmati keindahan hutan pinus dan udara sejuk.

Kini tak perlu lagi urungkan niat karena ada Curug Cipamingkis di kawasan hutan Perhutani Bogor, jawaban dan sekaligus jadi obat rindu pengganti wisata di Puncak.

Terletak diketinggian 1.200 meter DPAL, hutan pinus seluas 16.5 hektar di petak 30C, RPH Cipamingkis, BKPH Bogor, KPH Bogor tersebut mulai bersolek bak perawan destinasi wisata  yang mulai digandrungi remaja dan keluarga muda.

Tidak sulit ke Curug Cipamingkis, desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Alternatif pertama kita bisa tempuh dari Cibinong-Sentul City-Babakan Madang ke Sukamakmur (40km), atau Bekasi-Jonggol-Sukamakmur (50 km),  terdekat dari Cianjur-Cipanas-Taman Bunga Nusantara-Sukamakmur (17 km).

Selain fasilitas camping ground, Hutan Cipamingkis menyediakan atraksi “Jembatan Pohon Kiara” di ketinggian 30 meter dari muka tanah. Jembatan berwarna oranye ini lokasi favorit pengunjung untuk menikmati keindahan hutan pinus sekaligus mengambil gambar “selfie atau wefie“.  Keindahan lain yang ditawarkan hutan wisata ini adalah taman bermain anak, Stone Garden, kolam Bharatayuda, Perahu Aspara, air terjun atau Curug Cipamingkis setinggi tujuh meter.

Menurut Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, hutan wisata Curug Cipamingkis ini dibuka tahun 2010 bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Puncak Mandiri  desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.

“Pengunjung umumnya datang untuk camping, outbound, menyalurkan hobi fotografi atau sepeda gunung, bahkan hanya ingin makan siang rame-rame sambil selfie di Jembatan Pohon Kiara. Saat libur lebaran bisa mencapai 1500 orang,” kata Asep dari ujung telpon.
Pada hari Sabtu (15/10) lalu, pengunjung Curug Cipamingkis mencapai limaratusan orang. Mereka datang dari Bogor, Depok, Bandung, Surabaya hingga beberapa turis mancanegara seperti Afrika dan Arab Saudi.
“ Saya suka melihat air terjun disini, dingin. Saya juga berfoto di atas pohon, bisa melihat alam, indah betul-betul indah, alami, serasa di planet lain,” kata salah satu pengunjung warga Arab yang datang bersama rombongan. (Kom-PHT/PR2016)
Editor: Soe
Copyright©2016

]]>
Dirut Perhutani: Dengan Puasa Derajat Taqwa Bisa Diukur https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-puasa-derajat-taqwa-diukur/ Wed, 29 Jun 2016 07:48:48 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38336 (Dok.Kom-PHT/DivreJatim/2016)SURABAYA, PERHUTANI (29/6/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar menghadiri acara Buka Puasa sekaligus pemberian santunan ke anak yatim yang diselenggarakan Kantor Divisi Regional Jawa Timur di Surabaya Selasa (28/6).

Kepala Divisi Regional Jawa Timur Andi Purwadi menyampaikan bahwa Perhutani kali ini memberikan bantuan kepada duapuluh anak dari dua yayasan yatim piatu dari Nurani Mandiri dan Yayasan Hidayah Umat. Selain itu dalam bulan ramadhan 1437H perhutani juga menggelar acara Safari Ramadhan BUMN di Mojokerto, bantuan rumah ibadah dan juga membuka Posko Mudik Lebaran di sembilan titik di Jawa Timur dari 15 titik posko di Jawa.

Direktur Utama dalam ceramah Ramadhan menegaskan bahwa sesungguhnya berpuasa itu sebagai sarana sekolah, pesantren atau perguruan tinggi yang mendidik kita, untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa.

“Ilustrasinya ketaqwaan seseorang perlu diukur melalui taqwa level index, seseorang yang berpuasa sebulan penuh bisa dilihat derajad taqwanya. Sebelum dan sesudah Ramadhan apakah ketaqwaan itu bisa meningkat atau justru sebaliknya, kalau meningkat pasti tidak akan korupsi dan melanggar aturan-aturan agama,” demikian jelas Mustoha Iskandar.

Acara juga diisi dengan ceramah agama oleh Ustad Didik Purwo Darsono yang mengiyakan tentang Taqwa Level Index tersebut.  “Tanda orang yang mencapai level tinggi tersebut dalam hatinya ditanamkan oleh Allah SWT bahwa dia tidak akan memiliki rasa takut dan tidak pula bersedih hati,”  jelasnya. (Kom-PHT/DivreJatim/PA)

Editor: Soe
Copyright©2016

]]>