tanaman – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 18 Nov 2016 06:53:56 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png tanaman – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 PT. Semen Indonesia dan Perhutani Jalin Komitmen Kerja Sama https://stg.eppid.perhutani.id/pt-semen-indonesia-dan-perhutani-jalin-komitmen-kerja/ Fri, 18 Nov 2016 06:53:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42529 imageTIMESINDONESIA (18/11/2016) |PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen penuh untuk melaksanakan reklamasi guna mendukung industri yang berwawasan lingkungan.PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan reklamasi pada lahan pasca tambang batu kapur Petak 34 dan 35 yang merupakan lokasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Pelaksanaan reklamasi dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan RI No 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan, yang menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan penambangan dalam melakukan kegiatan reklamasi hutan pada area bekas penggunaan kawasan hutan.

Penanaman dan Perawatan Pohon dalam Kawasan Hutan Petak 34 dan 35 merupakan bentuk tanggung jawab PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk mengembalikan fungsi lahan bekas penambangan batu kapur menjadi hutan kembali sehingga dapat bermanfaat secara sosial, ekonomi dan ekologi.

Selain itu PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk juga berpartisipasi dalam percepatan pelaksanaan program penghutanan kembali (reforestation) pada wilayah kerja Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dengan tanpa mengubah status dan fungsi hutan.

Dalam pelaksanaan reklamasi, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Perum Perhutani mengingat Perum Perhutani merupakan Perseroan yang bergerak dalam bidang kehutanan dan memiliki tenaga ahli yang kompeten.

Pelaksanaan reklamasi ini juga melibatkan warga sekitar tambang sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap warga sekitar tambang.

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk sebelumnya telah dua kali bekerja sama dengan Perum Perhutani  dalam penanaman dan perawatan pohon di lokasi IPPKH, yaitu pada tahun 2010 dan 2014.

Kerjasama penanaman dan perawatan pohon pada tahun 2010 dilakukan pada area seluas 23 Ha dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 42.918 batang terdiri dari pohon Jati dan rimba campur, dengan rincian: 12,8 Ha sebagai revegetasi pada jenjang dan lantai selesai tambang dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 29.286 batang.10,2 Ha sebagai Buffer Zone dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 13.632 batang.

Kerjasama penanaman dan perawatan pohon pada tahun 2014 dilakukan pada area seluas 7,66 Ha dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 14.444 pohon, yang terdiri dari:
* Pohon Jati : 14.162 pohon sebagai tanaman pokok
* Johar : 2528 pohon sebagai tanaman pengisi
* Mahoni danTrembesi : 1805 pohon sebagai tanaman tepi
* Lamtoro : 268 kg sebagai tanaman sela

Pada Tahun 2016, PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk kembali melakukan kerjasama penanaman dan perawatan pohon dengan Perum Perhutani KPH Tuban sebagai bentuk Sinergi BUMN.

Kerjasama penanaman dan perawatan dilakukan pada area pasca tambang batu kapur seluas 8 Ha yang merupakan Lokasi IPPKH dengan proporsi tanaman pokok adalah +/- 40 % (empat puluh empat persen) jenis jati dan +/- 60% (enam puluh persen) jenis rimba campur dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 14.100 pohon, yang terdiri dari :
* Tanaman Pokok Jenis Jati : 5280 pohon
* Tanaman Pokok Jenis Rimba : 7920 pohon
* Tanaman Tepi : 900 pohon

Sinergi dua Perseroan diharapkan dapat terus memacu pelaksanaan reklamasi untuk menghutankan kembali (reforestation) lahan pasca tambang lokasi IPPKH.

Pelaksanaan reklamasi yang akan datang juga diharapkan dapat mewujudkan industri persemenan yang ramah lingkungan yang bermanfaat secara sosial, ekonomi dan ekologi. (*)

Sumber : Timesindonesia.co.id
Tanggal : 18 November 2016

]]>
Lahan Perhutani Bakal Jadi Lokasi Budidaya Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/lahan-perhutani-bakal-jadi-lokasi-budidaya-tebu/ Thu, 27 Oct 2016 06:37:50 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41293 LIPUTAN6.COM, JAKARTA (26/10) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III holding, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menandatangani nota kesepahaman untuk budidaya tanaman tebu di kawasan hutan Perhutani. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan, khususnya gula, melalui optimalisasi kawasan hutan.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna menerangkan, perusahaan memiliki potensi lahan hutan yang besar untuk dimanfaatkan. “Kami lihat Perhutani luasan cakupan lahan 3,7 juta hektare dari Sumatera sampai Papua,” kata dia di Kantor Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Perhutani tidak sembarangan dalam mengelola lahan yang cukup luar tersebut. Faktor kelestarian lingkungan tetap menjadi patokan dalam pengembangan lahan. Oleh sebab itu, Perhutani tetap melakukan pengelolaan lestari dengan komposisi 1:9.
Artinya, setiap satu hektare pohon yang ditebang, maka akan ditanami sembilan kalinya. “Satu hal yang tidak banyak tahu adalah Perhutani melakukan penanaman, antara tebang dan tanam 1:9,” kata dia.
Dalam kerja sama ini, PTPN dan RNI akan menggunakan lahan Perhutani untuk menanam tebu. Langkah kerja sama ini merupakan salah satu sinergi perusahaan BUMN. Dia berharap, kinerja BUMN akan semakin efektif dan efisien. “Kombinasi ini menghasilkan suatu proses yang efisien dan efektif. Sinergi ini perlu kita lakukan,” ujar dia.
Direktur Human Capital Management dan Umum PTPN III holding Seger Budiarjo menerangkan, nota kesepahaman ini merupakan upaya perseroan untuk meningkatkan pasokan bahan baku. Dia menuturkan, kerja sama ini awalnya akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan hutan di Pulau Jawa.
“Itu untuk pemanfaatan lahan ditanami tebu, sehingga pasokan bahan baku perkebunan tebu ke pabrik BUMN. BUMN kan pabrik tebu di PTPN IX, X, XI, XII. Ini kan untuk Jawa dulu. Adanya tambahan lahan untuk memperkuat pasokan tebu,” kata dia.
Namun, dia belum bisa memastikan berapa luas lahan hutan yang bisa dimanfaatkan PTPN. Pasalnya, untuk mengelola lahan itu mesti mendapat restu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Ini dasar MoU membuat proposal KLHK. Karena ada Permen Kehutanan yang baru untuk pemanfaatan lahan Perhutani harus bikin proposal, salah satu yang diminta MoU Perhutani,” ungkap dia.
Untuk diketahui, kerja sama ini juga melibatkan PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk dukungan pendanaan. (Amd/Gdn)
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber  : liputan6.com

]]>
Mahasiswa Unla Hijaukan Bantaran Sungai Cigunung Agung https://stg.eppid.perhutani.id/mahasiswa-unla-hijaukan-bantaran-sungai-cigunung-agung/ Tue, 30 Aug 2016 02:04:37 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39706 INILAHKORAN.COM, GARUT (28/8/2016) | Sejumlah mahasiswa Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora beramai-ramai melakukan penanaman sekitar seribu bibit tanaman keras di sepanjang bantaran sungai Cigunung Agung.Penanaman bibit pohon terdiri antara lain pohon mahoni, sengon, dan trembesi dilaksanakan mulai Jumat (26/8/2016) itu digagas mahasiswa dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Khususnya memelihara serta menjaga tanah darat dari gerusan aliran air sungai Cigunung Agung. Sekaligus merealisasikan Gerakan Penghijauan untuk Merah Putih.

Menurut Ketua KKN Mahasiswa Unla di Desa Mandalasari Mochammad Imam Taufiq, kegiatan penanaman bibit tanaman keras tersebut dipilih berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan mahasiswa. Juga mempertimbangkan pentingnya pemahaman masyarakat akan besarnya pengaruh pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan bagi kehidupan masyarakat.

“Kami melihat ada beberapa persoalan lingkungan, seperti terjadinya gerusan tanah di sekitar sungai, polusi limbah industri, dan sampah rumah tangga,” kata Imam, Minggu(28/8/2016).

Dia menyebutkan, bibit tanaman keras yang disebar secara gratis kepada warga Desa Mandalasari itu merupakan sumbangan dari Perum Perhutani Kawasan Pemangkuan Hutan Garut dan Dinas Kehutanan Kabupaten Garut.

Warga pun menyambut gembira pemberian bibit-bibit tanaman keras itu. Seperti dinyatakan Nanang (62). “Saya akan tanam bibit sengon ini di kebun dekat sungai,” ujarnya.

Kepala Desa Mandalasari Kartiwa pun mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya pun kini sedang berusaha menangani masalah limbah industri tahu serta sampah rumah tangga.

“Kegiatan para mahasiswa ini sejalan dengan agenda kita,” ujarnya. [hus]

Tanggal : 28 Agustus 2016
Sumber : Inilahkoran.com

]]>
Pemkab, Perhutani Tanam Seribu Bibit Pohon Produktif https://stg.eppid.perhutani.id/pemkab-perhutani-tanam-seribu-bibit-pohon-produktif/ Sat, 30 Jul 2016 04:53:29 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39089 KLIKAPA.COM, MALANG (29/7/2016) | Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang, Dinas Kehutanan (Dishut) dan Perhutani, Jumat pagi tadi (29/7) bersama-sama menanam seribu bibit pohon di areal hutan Dusun Krisik, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung.
Penanaman itu, sekaligus dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Kabupaten Malang. Jenis bibit pohon yang ditanam merupakan tanaman produktif. Seperti
pohon jati, buah duku, rambutan, matoa, sukun dan pohon buah mangga.

“Kegiatan ini, bukti kerjasama yang baik antara Pemkab, Perhutani dan masyarakat dalam melestarikan lingkungan,” ujar Djaka Ritamtama, Kepala Dishut Kabupaten Malang.

Lahan yang ditanami, merupakan milik Perum Perhutani wilayah Malang dan berada di Sumber Supit Urang Petak 3B dan Petak 4C, yang selama ini juga dimanfaatkan masyarakat sekitar.
“Maka dari itu, kami tanami bibit pohon buah-buahan, agar dapat dimanfaatkan warga sekitar maupun petani,” jelasnya.

Di lokasi tersebut, memiliki aneka tumbuhan yang cukup beragam. Salah satunya bambu petung berukuran besar. Apalagi keberadaan bambu ini sudah sangat langka.

“Tanaman bambu sangat bagus, untuk keseimbangan alam. Karena menghasilkan oksigen yang cukup banyak, dan akarnya dapat menyimpan air di dalam tanah. Akar bambu juga bisa mencegah tanah longsor,” paparnya.

Selain bambu petung, juga ada rerumputan yang dipergunakan untuk pakan ternak. “Kegiatan yang kami lakukan ini, tidak hanya sekadar menanam bibit pohon, tetapi berkelanjutan merawat agar bisa tumbuh subur,’’ pungkasnya. (big/lyo)

Tanggal : 29 Juli 2016
Sumber : Klikapa.com

]]>
Pembebasan Tanaman Semusim Kendeng Diprioritaskan https://stg.eppid.perhutani.id/pembebasan-tanaman-semusim-kendeng-diprioritaskan/ Sun, 17 Jul 2016 03:35:50 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38704 SUARAMERDEKA.COM, KUDUS (15/7/2016) |Pembenasan tanaman semusin di hutan pegunungan Kendeng masuk wilayah Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan diupayakan dipercepat. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan potensi bencana alam yang salah satunya akibat tidak adanya vegetasi yang dapat menahan air dari arah puncak pegunungan.

Camat Undaan Catur Widiyatno mengemukakan hal tersebut kepada suaramerdeka.com, Kamis (14/7). Lebih lanjut dia menyatakan Saat ini area hutan di kawasan Wonosoco mencapai 400 hektare. Sekitar 75 persen di antaranya dalam kondisi rusak, antara lain disebabkan adanya penebangan liar, kebakaran dan berubah fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim seperti jagung. “Kami akan mengupayakan penuntasannya,” katanya.

Perkembangan terakhir, pembebasan tanaman semusim hingga kini baru mencapai sekitar 30 persen. Masih ada puluhan hektare lahan yang hingga kini masih dimanfaatkan masyarakat untuk tanaman semusim. Menurutnya, perlu dukungan banyak pihak untuk merealisasikan pembebasan lahan di pegunungan Kendeng dari tanaman semusim.

Pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak Kodim 0722 Kudus serta pihak Perhutani untuk merealisasikan rencana itu. Juga akan berkoodinasi dan bekerjasama dengan pemangku wilayah perbatasan, dalam hal Camat Sukolilo Kabupaten Pati. “Kawasan hutan harus bebas dari tanaman semusim. Selain untuk mencegah terjadinya bencana, juga mensterilkan wilayah dari aktivitas warga karena di kawasan itu akan digunakan untuk kepentingan latihan menembak dan latihan perang semesta,” ujarnya.

Terpisah, Kades Wonosoco Setya Budi mengakui, sebagian besar petani penggarap lahan di pegunungan Kendeng bukan berasal dari wilayahnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan petani hutan asal desa setempat. Mereka sudah bersedia untuk tidak lagi menanam tanaman semusim di hutan Pegunungan Kendeng. (Anton WH/CN38/SM Network)

Tanggal : 15 Juli 2016
Sumber : Suaramerdeka.com

]]>
Buah Manggis Tasikmalaya Tembus Pasar Eropa https://stg.eppid.perhutani.id/buah-manggis-tasikmalaya-tembus-pasar-eropa/ Mon, 11 Apr 2016 10:20:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36131 KOMPAS, BANDUNG (11/4) – Kopi dari kawasan hutan di Bandung selatan diminati pasar internasional National Forestry Cooperative Federation melalui PT Korea Indonesia Forestry Cooperative membidik bisnis kopi arabika yang ditanam masyarakat desa hutan di kawasan hutan Perhutani tersebut
Ini prospek baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani hutan sebab PT KIFC (Korea Indonesia Forestry Cooperative) bersedia memasarkan kopi asal Kesatuan Pemangku Hutan Bandung selatan di Korea Selatan (Korsel).” kata Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Mochamad Arifin (45), Minggu nu 4). Kawasan hutan produksi Perum Perhutani di Bandung selatan sedikitnya memiliki 33.000 hektar tanaman kopi yang dikelola Ul LMDH.
Namun, produksinya masih 1-3 kilogram per pohon karenapemeliharaan yang intensif belum merata Ada juga beberapa petak yang sudah dikelola secara baik dan menghasilkan 5-10 kg per hektar. Pemasarannya juga belum tertata karena petani kopi hutan kerap tergiur rayuan spekulan yang membeli harga kopi jauh di bawah pasar. Untuk jenis chery yang baru dipetik, misalnya, harganya Rp 6000 per kg. Padahal, jika diproses menjadi gabah (kering), harganya bisa Rp 24.000-Rp 25J0OO per kg. “Kalau kopi diproses menjadi green bean, harganya bisa mencapai Rp 80000 per kg,” ujar Arifin. Satu LMDH beranggotakan le-bih dari 100 warga desa hutan. Pekan lalu, tim dari NFCF sudah berkunjung ke Bandung selatan untuk menggali informasi mengenai kualitas kopi, tata cara pengelolaan kopi, serta budidaya masyarakat desa hutan yang melakukan pertanaman kopi
Lee Seok Hyung, Chairman NFCF, menjelaskan, KIFC sedang mengembangkan kafe hutan di Korsel. Selama ini, kopi di Korsel berasal dari luar negeri, biasanya dari Brasil. “Kita mau perkenalkan kopi asal Bandung dan harus ada cerita soal bu-didayanya serta tentang masyarakat yang pengelolanya,” kata Lee pada penandatanganan kerja sama bisnis kopi dan penanaman kopi di kawasan hutan KPH Bandung Selatan.
Menurut Lee, kopi asal Indonesia yang dikonsumsi warga Korsel dikenal dengan sebutan kopi Preanger yang bersumber dari wilayah Bandung selatan, tetapi jumlahnya sangat kecfl.
Korsel ada di peringkat ke-6 dunia dalam hal konsumsi kopi Rata-rata penduduk Korsel mengonsumsi kopi 218 cangkir setiap tahun.
Selain itu, buah manggis (Car-cinia mangostana) asal Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, juga sukses menembus pasar Eropa. Permintaan buah manggis organik itu meningkat setiap tahun.
“Ini adalah buah kesabaran dan ketekunan petani memperbaiki pola tanam hingga perlakuan pasca panen. Sebelumnya, konsumen Eropa lebih mengenalbuah asal Thailand, tetapi sekarang mereka jatuh hati dengan manggis Tasikmalaya. Tidak hanya manggis, mereka juga meminta dikirim L2 ton jeruk purut {Citrus hystrbc) dari Puspahiang,” kata Ketua Kelompok Hurip Mukti dan tokoh petani manggis asal Puspahiang, Aji Gunawan, di Tasikmalaya, Minggu.
Kabupaten Tasikmalaya termasuk salah satu sentra manggis Jawa Barat Di Tasikmalaya terdapat 475327 pohon manggis yang diolah sekitar 85 000 petani Produktivitasnya 8-10 ton per hektar sekali panen. (DXflJ/CHE)
Sumber : Kompas
Tanggal : 11 April 2016

]]>
Bersinergi Dengan Pemerintah, Ciptakan Indonesia Yang Hijau, Dengan Penanaman Satu Miliar Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/bersinergi-dengan-pemerintah-ciptakan-indonesia-yang-hijau-dengan-penanaman-satu-miliar-pohon/ Wed, 24 Dec 2014 10:49:06 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16744 TUBAN – Mewujudkan prinsip industri hijau melalui kepedulian lingkungan, Holcim Indonesia bersinergi dengan Pemprov Jatim, Pemkab Tuban, dan Dinas Kehutanan Provinsi Jatim melaksanakan kegiatan One Billion Indonesian Tree atau Program Penanaman Satu Milyar Pohon 2014 di areal PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Tuban, kemarin (23/12).
Dihadiri sekitar 1.200 tamu undangan, acara dibuka gubernur Jawa Timur yang diwakili Sekda Provinsi Jatim Dr. Akhmad Sukardi. Hadir pula, forpimda Provinsi Jawa Timur, Bupati Tuban, K.H. Fathul Huda, seluruh bupati/walikota Jatim, forpimda Tuban, Perhutani, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat.
Penanaman pohon berlangsung serempak oleh Sekda Provinsi Jatim dan seluruh peserta . Kegiatan tersebut bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli terhadap pentingnya fungsi pohon dalam mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor pada musim penghujan serta bencana kekeringan dan kebakaran pada musim kemarau. Selain itu, untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dapat mengurangi pemanasan global dan mencapai pembangunan Indonesia yang bersih (clean development mechanism).
Target berikutnya, mengajak masyarakat menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk merehabilitasi hutan dan lahan. Dalam mengimplementasikan pengelolaan lingkungan di Pabrik Tuban, Holcim Indonesia telah menanam lebih dari 38.000 jenis tanaman buah dan tanaman keras jenis mahoni, trembesi, ketapang laut, sengon buto dan lainnya di areal lahan seluas 31 hektare (ha) di dalam dan di sekitar pabrik.
Pemantauan terhadap kualitas air, debu dan kebisingan berlangsung periodik untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan. Program konservasi keanekaragaman hayati, kampung iklim dan mobil hijau juga diimplementasikan sebagai bagian dari manajemen lingkungan yang terpadu. Atas komitmennya yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan, PT Holcim Indonesia Tbk mendapatkan penghargaan Proper Emas (Gold Proper) dari pemerintah RI selama lima kali berturut-turut untuk Pabrik Cilacap sejak 2010. Penghargaan sebagai Industri Hijau juga diperoleh Holcim Indonesia dari Kementerian Perindustrian.
”Kami bangga dapat bersinergi dengan banyak pihak untuk mewujudkan kegiatan ini. Penanaman pohon untuk menciptakan Indonesia yang hijau sejalan dengan visi Holcim untuk terus konsisten melakukan pelestarian lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Holcim akan terus bekerjasama dengan pemerintah dan stakeholder untuk membantu mewujudkan Indonesia yang hijau demi masa depan generasi mendatang,” kata Finance Director of Holcim Indonesia Kent Carson didampingi General Manager PT Holcim Indonesia Tbk Tuban Plant, Sidik Darusulistyo.
Bupati Tuban KH. Fathul Huda dalam sambutannya mengatakan, wajar Holcim Indonesia menjadi pioner penghijauan. Saat diajak ke pabrik Holcim di Narogong, Jabar, dia merasakan kesejukan. ”Saya masuk di dalam pabrik, bukan merasakan di dalam pabrik. Namun seperti di dalam hutan.
Mudahmudahan pabrik di sini melebihi yang lain. Karena tertata sejak awal, saya belum pernah melihat pabrik di Tuban yang seperti di Narogong (pabrik Holcim),” tegasnya. Ditambahkan dia, penanaman pohon ini sebagai budaya bangsa Indonesia. Sehingga, hal ini sangat bagus dilakukan perusahaan.
Terlebih lahan kritis di Bumi Wali mencapai sekitar 50 ribu ha. Sementara itu, Sekda Provinsi Jatim Dr. Akhmad Sukardi berharap, peringatan Hari Menanam Pohon se-Indonesia diikuti dengan langkah nyata. Salah satunya sebagai media kampanye untuk kepedulian lingkungan dan mewarisi anak cucu mendatang.
”Ini pekerjaan yang luar biasa untuk mewarisi anak cucu kita,” terangnya. ”Kehadiran Holcim Indonesia sama-sama menguntungkan. Ke depan diharapkan tetap maju serta merekrut tenaga kerja lokal,” terangnya. Karena itu, seluruh elemen diharapkan turut mensukseskan gerakan menanam pohon. Selain ikut menjaga dari gangguan hama, ternak, dan kebakaran. (*/ds)
Sumber  : Radar Bojonegoro
Tanggal  : 24 Desember 2014

]]>
Perhutani Kendal Tanam 346.030 Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kendal-tanam-346-030-pohon/ Wed, 24 Dec 2014 05:42:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16741 KENDAL – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal sepanjang 2014 telah menanam 346.030 bibit pohon jati dan bibit pen-dampi ng jenis buah-buahan atau tanaman lain yang bermanfaat.
Jumlah itu melebihi rencana yang disusun yakni 312.150 bibit tanaman. Bibit-bibit pohon tersebut tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang yang merupakan wilayah kerja KPH Kendal.
Adm Perum Perhutani KPH Kendal, Sunarto mengatakan, jenis tanaman yang di tanam berupa jati dan rimba yang bermanfaat untuk manusia maupun hewan di sekitar lokasi. Tanaman jati, kata dia, merupakan tanaman utama yang ditanam pihaknya. Penanaman dalam rangka mengelola ekologi, sosial, dan produksi.
Dia mengatakan, total lahan yang dikelola KPH Kendal seluas 20.300,58 he ktare ya ng terdiri atas Kota Semarang 1.915,01 hektare, Kendal 13.125,75 hektare, dan Batang 5.299,74 hektare.
Percepatan Reboisasi
Sunarto menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan penanaman pohon jati dan rimba di petak 31 dl RPH Subah, B KPH Subah, Desa Bandung, Kecamatan Pecalung-an, Kabupaten Batang. Sebanyak 33.880 bibit pohon ditanam di area seluas 30,8 hektare.
“Penanaman msncapai 346 ribu karena terdapat crash program seluas 30,8 hektare dengan 33.880 bibit. Crash program tersebut merupakan kebijakan pemerintah ditahun 2014,”
Selain di Desa Bandungan, Pecalungan, penanaman juga dilaksanakan di B KPH Plelen dua hektare, BKPH Sojomerto 3,1 hektare, dan BKPH Kali-bodri seluas 19,7 hektare.
” Crash program sebagai upaya percepatan reboisasi,” tuturnya. (H36-72)
Sumber  : Suara Merdeka
Tanggal  : 24 Desember 2014

]]>
Stakeholder Dukung Ground Breaking Crash 2014 https://stg.eppid.perhutani.id/stake-holder-dukung-ground-breaking-crash-2014/ Tue, 23 Dec 2014 10:04:39 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16698 2014-12-24-Kebonharjo

Dok.Kom-PHT/Kbh @2014

KEBONHARJO, PERHUTANI (23/12) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo mengadakan kegiatan Ground Breaking Crash 2014 bersama stake holder lingkup kecamatan Sale. Lokasi di petak 164 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ketodan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan ( BKPH). Selasa.

Ground Breaking Crash atau lebih dikenal dengan penanaman bersama melibatkan Muspika Sale, segenap LMDH dalam pangkuan wilayah Kebonharjo, Sale Creative Community (SCC), Normalisasi Indahnya Lingkungan (NIL), Sumber Mulya Kreatif Unggul Terdepan (Skuter), Pramuka Saka Wanabakti Pangkalan Khsusus (Pangsus) Sale, para pesanggem, tokoh masyarakat , serta tokoh agama.

Administratur KPH Kebonharjo, Haris Triwahyunita, dalam sambutannya mengatakan bahwa, “hutan itu tidak hanya kepentingan Perhutani saja, melainkan merupakan asset negara yang harus dijaga dan dipelihara bersama-sama. Maka dalam penanaman bersama ini Perhutani mengajak masyarakat dan para stake holder untuk mewujudkan hutan lestari demi kesejahteraan masyarakat,” Lanjutnya.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Reksa Wana Kumala desa Sale, Sumardi, mengatakan bahwa untuk mensukseskan penanaman bersama dibutuhkan adanya kerja sama saling mendukung antara masyarakat dengan Perhutani. Kebersamaan semua pihak dapat memacu terciptanya hutan asri dan aman demi masa depan anak cucu,” imbuhnya.
Berbagai macam bibit tanaman, seperti Jati, Mahoni, Kesambi, dan jenis rimba lain ditanam di petak seluas 1,1 ha ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan kelestarian hutan, dan sebagai upaya menggalang kekompakan antara Perhutani dengan masyarakat dalam menjaga keamanan hutan negara. (Kom-Pht/Kbh/Wiyoso)

editor : Ruddy Purnama

@copyright2014

]]>
Ground Breaking Tanaman Perhutani Telawa Gandeng Muspika https://stg.eppid.perhutani.id/ground-breaking-tanaman-perhutani-telawa-gandeng-muspika/ Mon, 22 Dec 2014 10:01:38 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16660 DSC06892 copy

Dok-Kom/Pht-Tlw/@2014

TELAWA, PERHUTANI (22/12) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa bersama Muspika Juwangi, Boyolali dan Muspika Karangrayung, Grobogan melakukan kegiatan Ground Breaking Tanaman di petak 12 B Luas 6,8 Ha pada Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberejosari, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangrayung. Senin.

Peserta diikuti oleh segenap karyawan/ karyawati lingkup kantor dan perwakilan dari BKPH serta Muspika Juwangi dan Karangrayung.

Administratur Perhutani Telawa, Denny Raffidin menyatakan bahwa melalui acara ini akan meningkatkan hubungan kerja sama dengan Muspika yang sebelumnya sudah terbangun baik menjadi lebih baik lagi dalam bidang apapun terutama bidang keamanan hutan, sosial dan budaya masyarakat sekitar hutan.

Camat Karangrayung Grobogan,  Hardimin, siap sepenuhnya untuk mendukung program Perhutani dalam pengelolaan hutan lestari demi kemaslahatan umat. Kegiatan Ground breaking tanaman merupakan kegiatan rutin langkah awal yang dilakukan Perhutani untuk mensukseskan tanaman. Dalam pengelolaan hutan lestari tidak lepas dari kerja sama yang solid dari semua pihak (stakeholder). (Kom-PHT/Tlw/Lastri)

Editor : Ruddy Purnama
@copyright2014

]]>