Target Pendapatan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 16 Mar 2015 02:26:16 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Target Pendapatan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perum Perhutani Patok Pendapatan Rp 1,9 T https://stg.eppid.perhutani.id/perum-perhutani-patok-pendapatan-rp-19-t/ Mon, 16 Mar 2015 02:26:16 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19096 Surabaya – Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) mematok target pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun. Target itu naik 90% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Untuk mencapai target itu, perusahaan pelat merah tersebut berupaya mendongkrak penjualan kayu tahun ini menjadi 400 ribu meter kubik dari 2014 yang hanya 390 ribu meter kubik. Sekretaris Divisi Perum Perhutani Divre Jatim H Yahya Amin mengatakan, berbagai strategi telah dicanangkan untuk mencapai target tersebut, di antaranya dengan menggenjot usaha kayu.

Perum Perhutani Divre Jatim akan meningkatkan penjualan kayu, baik kayu jati maupun kayu rimba. Tahun ini, penjualan kayu ditargetkan meningkat menjadi 400 ribu meter kubik dengan luas lahan 1,1 juta hektare (ha) dari tahun ini 390 ribu meter kubik. “Selain dari usaha kayu, target pendapatan tahun ini akan dicapai dari usaha nonkayu, yang dalam beberapa tahun terakhir kontribusinya terus mengalami peningkatan. Kami berharap usaha nonkayu bisa menyumbang 55-60% dan usaha kayu 40%,” ungkap Yahya di Surabaya, akhir pekan lalu. Saat ini, kata dia, usaha nonkayu yang dijalankan Perum Perhutani Divre Jatim meliputi getah pinus, kayu putih, wisata, perkebunan kopi, dan air minum dalam kemasan (AMDK).

“Dulu, usaha nonkayu kontribusinya kalah dibandingkan dengan usaha kayu. Tapi sejak 2012, kami genjot sehingga kontribusinya menjadi lebih besar lagi. Bahkan, di masa mendatang kontribusinya ditargetkan bisa lebih besar lagi hingga 70% terhadap total pendapatan,” kata Yahya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya sudah merencanakan berbagai program pengembangan usaha nonkayu. Salah satunya adalah pengembangan lahan tanaman kayu putih di Ponorogo, Mojoker to, Tuban, Pasuruan, Nganjuk, dan Madura, seluas 10 ribu ha guna meningkatkan produksi daun kayu putih. Saat ini, dari luas lahan lahan 10 ha, produksi daun putih per tahun mencapai 18.538 ton yang semuanya diserap industri di dalam negeri. “Dalam lima tahun kedepan, kami targetkan luas tanaman kayu putih bisa mencapai 30 ribu ha,” terang Yahya.

Seiring dengan penambahan luas lahan tanaman kayu putih itu, Perum Perhutani Divre Jatim juga berencana menambah kapasitas produksi kayu putih dengan mendirikan pabrik baru di Ponorogo dan Pasuruan. Di sisi lain, untuk memperkuat bisnis perusahaan, juga akan dikembangkan usaha lain dengan memanfaatkan aset potensial yang dimiliki Perhutani di beberapa daerah seperti di Banyuwangi dan Tuban untuk penambangan. “Kedepan, dengan aset yang ada kami ingin memanfaatkannya sebagai satu usaha. Jadi, kalau dulu aset Perhutani dipakai orang lain untuk usaha dengan pola tukar guling, sekarang kami ingin dari aset itu menjadi saham,” kata dia. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar memanfaatkan lahan-lahan milik BUMN itu bagi peningkatan produktivitas pangan, khususnya komoditas padi dan jagung.

Kebijakan itu ditempuh untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional pada 2018 mendatang. “Baru saja kami mempresentasikan kepada Bapak Presiden tentang optimalisasi lahanlahan Perhutani, terutama dalam meningkatkan produktivitas pangan, terutama padi dan jagung,” kata Mustoha di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3). Penjelasan itu disampaikan Mustoha, Presiden Jokowi juga mendengar penjelasan dari sejumlah akademisi Universitas Gadja Mada (UGM) Yogyakarta tentang pemanfaatan lahan Perhutani untuk tanaman jagung dan padi. Mustoha menuturkan, selama ini Perhutani hanya memanfaatkan lahan di sela tanaman jati dengan tanaman tumpang sari. Namun, saat ini, lahan yang tersedia akan digunakan untuk menanam padi dan jagung. “Perhutani banyak menanam pohon jati dan di sela-selanya ada sistem tumpang sari. Kami juga telah menyiapkan zona adaptif, jadi jarak tanam kami lebarkan sehingga para petani hutan bisa menanam secara multiyears,” katanya. (ros/nov)

Sumber : Investor Daily, hal. 7
Tanggal : 16 Maret 2015

]]>
Perhutani Genjot Nonkayu https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-genjot-nonkayu/ Wed, 22 Oct 2014 10:10:26 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14596 Kontribusi pendapatan dari lini bisnis nonkayu ditargetkan meningkat hingga sebesar 55% pada 2016. BUMN di bidang kehutanan, Perum Perhutani, berencana menggenjot kontribusi bisnis nonkayu menjadi 52% bagi pendapatan perusahaan tahun ini. Sisa pendapatan akan berasal dari bisnis kayu (log).
Menurut Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, pihaknya memproyeksikan pendapatan Rp4,6 triliun di akhir 2014 atau tumbuh 16,41% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya Rp3,954 triliun.Sementara itu, laba tahun ini dipatok Rp258 miliar.
“Kesepakatan itu tertuang dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP),” katanya di Jakarta, kemarin.
Mustoha yang menggantikan Bambang Sukmananto terhitung 17 Oktober 2014 itu juga mengatakan Perhutani menargetkan lini bisnis nonkayu akan berkontribusi sebesar 55% pada 2016 dan sisanya dari bisnis kayu.
Pencapaian tersebut akan dikontribusikan dari operasional pabrik derivatif gondorukem terpentin di Pemalang, Jawa Tengah. Hasil industri gondorukem merupakan produk olahan dari getah pinus yang digunakan sebagai bahan baku untuk industri minyak, cat, dan tinta mesin cetak (printer).
Ia mengungkapkan Perhutani juga akan meningkatkan kontribusi kayu dari sisi industri, seperti housing component, furnitur, dan flooring.Perhutani akan mendorong sektor hilir tersebut menjadi kontribusi bagi pendapatan perusahaan. Strategi itu direalisasikan melalui implementasi corporate culture.
Di sisi lain, lanjut Mustoha, pihaknya juga akan merestrukturisasi anak usaha, Inhutani I hingga V. Rencana itu seiring dengan keputusan pemerintah menetapkan Perum Perhutani sebagai induk (holding) BUMN kehutanan.Pascarestrukturisasi, Perhutani juga mendorong Inhutani melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Direktur Keuangan Perhutani Morgan Sharif Lumban menambahkan, pihaknya tengah menyelesaikan pengerjaan pabrik derivatif gondorukem berkapasitas 40 ribu ton per tahun di Pemalang, Jawa Tengah, yang ditargetkan berproduksi akhir tahun ini.Aksi PTBA Pada kesempatan terpisah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya, PT Bukit Multi Investama, mengakuisisi 100% saham perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Bumi Sawindo Permai (BSP).
Perkebunan BSP yang seluas 8.346 hektare merupakan bagian dari wilayah izin usaha pertambangan (IUP) di area Banko, Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan lahan perkebunan yang diakuisisi memiliki cadangan batu bara sebesar 580 juta ton dari total cadangan 1,99 miliar ton yang dimiliki perseroan.
“Keberadaan perkebunan ini merupakan sinergi positif untuk pengembangan grup usaha secara berkelanjutan, khususnya untuk pemenuhan pasokan batu bara bagi PLTU Mulut Tambang yang sedang dalam tahap persiapan pembangunan,” katanya.
Menurutnya, Bukit Asam juga melalui anak usahanya, PT Huadian Bukit Asam Power, akan membangun PLTU Banko Tengah 2 x 620 Mw (Sumsel 8).Rencana pengoperasian 2017 ataupun 2018. (E-3)
Sumber  : Media Indonesia
Tanggal : 22 Oktober 2014

]]>
Perhutani Lampaui Target https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-lampaui-target/ Thu, 14 Aug 2014 01:42:30 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13379 SEMARANG-Perum Perhutani Jawa Tengah mencatat penerimaan sebesar Rp 528 miliar atau 76% dari target penjualan kayu bundar sepanjang semester pertama tahun ini.

General Manager Komersial Kayu Perhutani Jateng Priyadi mengatakan penjualan kayu bundar didominasi hingga 80% oleh penjualan kayu jati, sedangkan sisanya sekitar 20% merupakan penjualan kayu rimba.
“Penjualannya sudah melampaui separuh target, tapi harapannya serapan pasar sortimen kayu bisa merata,” ujarnya, Rabu (13/8).
Tahun ini, katanya Perhutani Jateng mematok target penerimaan dari penjualan kayu bundar hingga Rp 695 miliar.
Namun, produksi kayu bundar oleh Perhutani Jateng berpotensi mundur akibat penyesuaian musim tanam. Perhutani Jateng tahun ini menargetkan penebangan kayu jati dan kayu rimba total 314.157 meter kubik.
Kepak Seksi Produksi Kayu Perhutani Jateng Budi Susatyo memaparkan capaian produksi atau tebangin kayu sudah melebihi saparuh dari yang ditargetkan.
Mundurnya jadwal penebangan, katanya, terjadi akibat penyesuaian musim penghujan yang berkepanjangan awal tahun ini sehingga menghambat penebangan di sejumlah hutan.
(Panji Tri Nastiti)

Sumber  :  Bisnis Indonesia, Hal.  6

Tanggal  :  14 Agustus 2014

]]>