wanawisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 28 Mar 2017 01:20:46 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png wanawisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Datanglah ke Hutan Wisata Penggaron di Susukan, Fasilitas Lengkap dan Mudah Dijangkau https://stg.eppid.perhutani.id/datanglah-ke-hutan-wisata-penggaron-di-susukan-fasilitas-lengkap-dan-mudah-dijangkau/ Tue, 28 Mar 2017 01:20:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46046 TRIBUNNEWS.COM (28/3/2017) | Pernah datang ke Wana Wisata Hutan Penggaron? Iya, hutan wisata terletak di Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang itu tersedia berbagai fasilitas lengkap dengan sejuknya udara serta kicauan aneka burung.

Lokasi Hutan Wisata Penggaron mudah dijangkau, dari Kota Semarang ke arah selatan sekitar 18 km, atau hanya 2km dari Kota Ungaran.
Wana Wisata ini satu diantara hutan binaan Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata, Benih dan Usaha Lain (KBM WBU I) Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

Utomo, pengelola Wana Wisata Penggaron mengatakan, lokasi Hutan Penggaron cocok untuk objek foto-foto atau video prewedding. Sering digunakan untuk tempat kemah dan tentu saja outbond. Banyak burung liar di sini.

“Hutan ini kira-kira seluas 500an hektar cocok untuk wisata alam, prewedding, kemah dan foto selfie,” katanya.

Tersedia wahana jungle tracking, outbound training, latihan SAR dan Pramuka, rekreasi, penelitian dan kepentingan ilmu pengetahuan lainnya.

Tak sempurna jika hanya diceritakan menggunakan kata-kata jika tidak datang dan menikmati keindahan alam Hutan Wisata Penggaron. Menuju ke lokasi ini gampang, dari Kota Semarang ke selatan, setelah Taman Unyil Ungaran maju terus. Setelah Bappeda Kabupaten Semarang belok kiri, terus belok kiri lagi lantas belok kanan.

Bisa juga setelah Mapolres Ungaran belok kiri, lurus mentok belok kiri, maju terus mentok belok kanan, setelah menyeberangi jembatan Tol Semarang-Solo, Wana Wisata Penggaron ini berada di sebelah kiri jalan.

Tiket masuk Hutan Penggaron hanya Rp 6.000/orang, parkir mobil Rp 3.000. Sepeda Motor Rp. 2.000. Buka mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB. Untuk para wisatawan yang sedang mengadakan kegiatan camping akan dijaga oleh petugas.

Sumber: tribunnews.com

Tanggal: 28 Maret 2017

]]>
Perhutani Tambah Wahana Baru di Gunung Selok https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tambah-wahana-baru-gunung-selok/ Wed, 25 Jan 2017 01:51:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44760 01485230501gunung-selok-view-wisata-baruHARIANBERNAS.COM (24/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur telah menambah wahana baru di Wana Wisata Gunung Selok, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Penambahan wahana baru ini dilakukan untuk mendukung wahana yang telah ada. Wahana ‘Selfie Deck’ yang dibangun pada bulan April 2016 terbukti mendongkrak jumlah wisatawan di Wana Wisata Gunung Selok,” ujar Administratur Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (24/1/17).

Menurutnya, selama periode tahun 2011-2015 jumlah wisatawan ke Wana Wisata Gunung Selok rata-rata hanya 11.000 orang per tahun. Namun, setelah dibangun “Selfie Deck” jumlah wisatawan meningkat pada tahun 2016 mencapai lebih dari 67.000 orang. Artinya, wahana baru itu mampu mendongkrak jumlah pengunjung lebih dari enam kali lipat. Pada Tahun Baru 1 Januari 2017, jumlah wisatawan mencapai rekor tertinggi dalam satu hari.

Wahana baru yang ditambahkan tahun ini adalah “View Deck” di atas pohon yang dilengkapi dengan jembatan gantung yang menghubungkan dua pohon. Wahana baru ini akan diluncurkan pada Sabtu (28/1/17) bertepatan liburan Tahun Baru Imlek 2568. Hal ini sekaligus untuk memanjakan pengunjung dan memecah keramaian sehingga antrean wisatawan yang hendak berswafoto di lokasi “Selfie Deck” tidak menumpuk.

“Wahana baru berupa ‘View Deck’ itu berada di Puncak Selok View yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi ‘Selfie Deck’,” ungkapnya.

Pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbit (sunrise) di Puncak Selo View. Semilir angin laut dari ketinggian 150 meter di atas permukaan laut juga akan memanjakan wisatawan.

Wisatawan yang menikmati pemandangan di Wana Wisata Gunung Selok cukup membayar tiket masuk Rp 4.000 per orang. Sementara, wisatawan yang ingin masuk Selfie Deck cukup menambah Rp 2.500 per orang.

Sumber: harianbernas.com

Tanggal: 24 Januari 2017

]]>
Sensasi Pagupon di Tengah Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/sensasi-pagupon-tengah-hutan/ Wed, 04 Jan 2017 04:26:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44195 pagupon-coban-talun-660RADARMALANG.CO.ID (4/1/2017) | Anda ingin merasakan sensasi menginap di rumah pagupon atau kandang burung merpati di tengah-tengah hutan? Penginapan itu barangkali hanya Anda temukan di Wana Wisata Coban Talun, Kota Batu. Dinamakan pagupon karena bentuk bangunannya mirip kandang burung merpati. Hanya saja, ukurannya lebih besar dengan lebar 3 meter, tinggi 2,5 meter, dan panjang 4 meter. Lima unit pagupon sudah siap huni.
Di dalam pagupon ’raksasa’ yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Malang tersebut, ada satu kasur kecil plus meja. Sehingga, pagupon ini hanya cukup untuk menampung empat orang dewasa.
Administratur Perum Perhutani KPH Malang Arif Herlambang menyatakan, wisatawan yang menginap di Pagupon Camp, bisa merasakan sensasi berbeda. Sebab, wisatawan bisa menikmati suasana yang benar-benar alami. Desain Pagupon Camp memang dibuat seakan-akan menyatu dengan alam. Suasana itu tidak banyak ditemukan di tempat lain. Apalagi, sebagian besar material tembok pagupon berbahan kayu dan beratap seng. Udara malamnya juga sejuk sekitar 18 derajat Celcius. ”Pagupon Camp memberikan suasana baru bagi wisatawan,” ungkap Arif.
Pagupon Camp yang baru diresmikan pada 27 Desember 2016 lalu ini, tak hanya menyediakan penginapan, tapi juga ada tempat pertemuan. Bahkan, rencananya akan dibangun wahana kolam pancing, panahan, dan panjat gunung. Di samping itu, ke depan, sebanyak 10 rumah pagupon akan dibangun. (zya/c4/abm)
 
Sumber: radarmalang.co.id
Tanggal: 4 Januari 2017

]]>
Pemkot Batu Tekad Kembangkan Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/pemkot-batu-tekad-kembangkan-wisata/ Mon, 26 Dec 2016 12:00:49 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43838 coban-talun-1__1482742893_120-188-35-27RADARMALANG.CO.ID (26/12/2016) | Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sepertinya ingin menghabiskan seluruh wilayahnya untuk objek wisata. Setelah rumah-rumah penduduk banyak yang diubah menjadi homestay dan vila, hutan pun akan disulap menjadi tempat wisata.
Keinginan ini tergambar dari rencana ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko, untuk mengubah Wana Wisata Coban Talun menjadi Creative Forest Coban Talun. ”Pak ER bilang ke saya, agar mengembangkan ekowisata di hutan Batu,” ujar Art Director Wana Wisata Perum Perhutani KPH Malang Bambang Hariyanto, kemarin (25/12/2016).
Dia menjelaskan, kawasan Coban Talun bakal dibagi empat zona keilmuan. Di antaranya silvopasture (peternakan dalam hutan), agroforesty (rekayasa 4 strata tumbuhan hutan), silvofishery (perikanan dalam hutan), dan ekowisata.
Wahana-wahana baru juga akan segera bermunculan. Misalnya, Taman Sungai, Jembatan Gantung, River Resto, Glamour Camping, Taman Serangga, Java Animal Seven Save, Taman Buru, Waterfall Deck, dan lainnya.
”Rumah Pagupon dan Apache Camp itu salah dua konsep glamour camping,” kata Bambang.
Bambang mengaku sudah merampungkan master plan Creative Forest Coban Talun. Pengerjaannya melibatkan empat pihak, yakni LMDH (lembaga masyarakat desa hutan), Perum Perhutani, Pemerintah Kota Batu (Pemkot) Batu, dan investor.
Apakah ini bagian dari alih fungsi lahan? Bambang menegaskan, ekowisata tidak termasuk kategori alih fungsi. Sebab, tetap mengedepankan aspek legal dalam pemeliharaan hutan. ”Kami cari cara paling arif menurut standar ilmu kehutanan,” ujarnya.
Sementara itu, Administratur Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Malang Arif Herlambang menyatakan, sudah menjadi prinsip Perum Perhutani untuk mendukung ekowisata di Kota Batu. ”Kami akan membuat ekowisata maju. Tapi, hutan tetap lestari,” kata dia. (zya/c4/dan)
 
Sumber : radarmalang.co.id
Tanggal : 26 Desember 2016

]]>
Perhutani Jombang Gandeng LMDH Sumber Makmur Wonosalam https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jombang-gandeng-lmdh-sumber-makmur-wonosalam/ Fri, 18 Nov 2016 03:58:06 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42513 picture1-296x300REPUBLIKNEWS.ID (17/11/2016) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang gandeng LMDH Sumber Makmur desa Pangklungan kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang untuk mengoptimalkan asset pemanfaatan lahan Wana Wisata di kawasan hutan Wonosalam. Seperti di Wana wisata Cuban selolapis,wisata air (Rafting) yang berada di dusun Mendiro,Pangklungan,Wonosalam Jombang.
Ketua LMDH Sumber Makmur Wonosalam ,bapak Urip mengatakan “Masyarakat Pangklungan yang tergabung dalam LMDH Sumber Makmur, menyambut gembira dan sangat berterima kasih kepada Perhutani Jombang. Dengan kerjasama ini pendapatan LMDH diharapkan meningkat sehingga kebutuhan ekonomi anggota dapat tercukupi , upaya peningkatan pendapatan Perusahaan dapat dilakukan melalui optimalisasi asset, pengembangan usaha. Wisata alam dapat dioptimalkan untuk wahana bermain keluarga, bumi perkemahan dan out bound,demikian ungkap Urip .
Sementara itu Kordinator wisata Cuban Selolapis Bapak Iril mengatakan,”Dari kami pihak Perhutani memberdayakan masyarakat sekitar hutan melalui LMDH dengan tujuan menggali potensi wisata untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Dan sekaligus berharap pihak Pemda bisa membantu untuk meningkatkan aset-aset wisata yang ada di Kabupaten Jombang. Dengan memberikan suport serta dukungan serta pula membuat kebijakan untuk membangun sarana dan prasarana wisata Wonosalam karena Wonosalam sudah menjadi Brand Kota Wisata Jombang.”
 
Sumber : republiknews.id
Tanggal : 17 November 2016

]]>
Perhutani Lengkapi Wisata Gunung Selok dengan Selfie Deck https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-lengkapi-wisata-gunung-selok-selfie-deck/ Mon, 25 Apr 2016 04:55:45 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36174 TEMPO.CO, Jakarta (23/4) | Perusahaan Umum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menawarkan wahana wisata baru berupa selfie deck di kawasan Wanawisata Gunung Selok, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Wahana selfie deck itu sengaja kami siapkan bagi wisatawan yang senang berswafoto. Wisatawan bisa berswafoto di atas Gunung Selok, yang berada di ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut,” kata Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo, di Purwokerto, Banyumas, Jumat, 22 April 2016.
Dari atas wahana selfie deck, menurut Wawan, wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang hamparan sawah, hutan, dan Samudra Hindia.
Wawan mengatakan konsep pembangunan wahana selfie deck di Gunung Selok itu berawal dari paradigma baru tujuan wisata yang dilakukan wisatawan, yakni berswafoto, untuk dipasang sebagai gambar profil di berbagai media sosial.
“Sering kali aktivitas swafoto hanya menggunakan sudut pandang atau angle pengambilan foto, meski kenyataannya tidak sebombastis seperti yang tampak di foto. Saya terinspirasi pemanfaatan sudut pandang foto, sebuah batu di tepi laut yang dimanfaatkan untuk berswafoto oleh wisatawan di luar negeri, serta wahana selfie deck Kalibiru (Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta),” kata Wawan.
Karena itu, menurut Wawan, pihaknya mencoba memanfaatkan paradigma itu dengan membangun selfie deck di Gunung Selok.
Wawan mengakui, sejak wahana selfie deck dibangun, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok meningkat drastis. Bahkan, dia melanjutkan, wisatawan harus rela antre untuk sekadar berswafoto di atas selfie deck.
“Sebelum ada wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok dalam sebulan paling hanya 700-1.000 orang. Namun sekarang kunjungan wisatawan pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 500 orang. Bahkan, Sabtu dan Minggu pekan kemarin menembus angka 1.200 pengunjung,” katanya.
Wawan mengatakan wisatawan yang ingin berswafoto di selfie deck Gunung Selok cukup membayar tiket tanda masuk Rp3.000 pada hari biasa dan Rp4.000 pada Sabtu/Minggu/Hari libur.
Sebelum menjangkau lokasi selfie deck, Wawan menambahkan, wisatawan harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh beberapa ratus meter di antara keindahan pohon mahoni.
Menurut Wawan, Perhutani juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mara Seloka Jaya, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, dan pemuda setempat untuk mengatur parkir sepeda motor.
“Dengan demikian, kehadiran wahana selfie deck bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” tutur Wawan.
Disinggung mengenai kemungkinan dikembangkannya wahana baru di Gunung Selok, dia mengatakan untuk sementara masih menawarkan konsep alam.
“Saat ini kami sedang merancang wahana-wahana alam yang bisa meningkatkan jumlah pengunjung di Gunung Selok,” ucapnya.
Tanggal   : 23 April 2016
Summer  : tempo.co

]]>
Perhutani tawarkan wahana "selfie deck" Gunung Selok https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tawarkan-wahana-selfie-deck-gunung-selok/ Sat, 23 Apr 2016 16:51:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36171 ANTARANEWS.COM, PURWOKERTO (22/4) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menawarkan wahana wisata baru berupa selfie deck di kawasan Wanawisata Gunung Selok, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Wahana selfie deck itu sengaja kami siapkan bagi wisatawan yang senang berswafoto. Wisatawan bisa berswafoto di atas Gunung Selok yang berada pada ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut,” kata Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Dari atas wahana selfie deck, kata dia, wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang hamparan sawah, hutan, dan Samudra Hindia.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa konsep pembangunan wahana selfie deck di Gunung Selok itu berawal dari paradigma baru tujuan wisata yang dilakukan wisatawan, yakni berswafoto untuk dipasang sebagai gambar profil di berbagai media sosial.

“Seringkali aktivitas swafoto hanya menggunakan sudut pandang atau angle pengambilan foto saja meskipun kenyataannya tidak sebombastis seperti yang tampak di foto. Saya terinspirasi oleh pemanfaatan sudut pandang foto sebuah batu di tepi laut yang dimanfaatkan untuk berswafoto oleh wisatawan di luar negeri serta wahana selfie deck Kalibiru (Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta),” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mencoba memanfaatkan paradigma baru itu dengan membangun selfie deck di Gunung Selok.

Ia mengakui bahwa sejak hadirnya wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok mengalami peningkatan drastis. Bahkan, lanjut dia, wisatawan harus rela antre untuk sekadar berswafoto di atas selfie deck.

“Sebelum adanya wahana selfie deck, kunjungan wisatawan ke Gunung Selok dalam sebulan paling hanya 700-1.000 orang, namun sekarang kunjungan wisatawan pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 500 orang. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu pekan kemarin menembus angka 1.200 pengunjung,” katanya.

Wawan mengatakan bahwa bagi wisatawan yang ingin berswafoto di selfie deck Gunung Selok cukup membayar tiket tanda masuk sebesar Rp3.000 pada hari biasa dan Rp4.000 pada hari Sabtu/Minggu/libur.

Sebelum menjangkau lokasi selfie deck, kata dia, wisatawan harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh beberapa ratus meter di antara keindahan pohon mahoni.

Menurut dia, Perhutani juga menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mara Seloka Jaya, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, dan pemuda setempat untuk mengatur parkir sepeda motor.

“Dengan demikian, kehadiran wahana selfie deck bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan akan dikembangkannya wahana baru di Gunung Selok, dia mengatakan bahwa untuk sementara masih menawarkan konsep alam.

“Saat ini, kami sedang merancang wahana-wahana alam yang bisa meningkatkan jumlah pengunjung di Gunung Selok,” katanya.

Editor: Fitri Supratiwi

Tanggal  : 22 April 2016
Sumber  : Antaranews.com

]]>