wisata perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 27 Jun 2019 11:06:03 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png wisata perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani dan KIFC Resmikan Jembatan di Wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-kifc-resmikan-jembatan-di-wisata-sentul-eco-edu-tourism-forest/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-kifc-resmikan-jembatan-di-wisata-sentul-eco-edu-tourism-forest/#respond Thu, 27 Jun 2019 11:06:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=91131 JAKARTA, PERHUTANI (27/06/2019) | Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perhutani, Bambang Catur Wahyudi bersama Direktur Korea Indonesia Forest Centre (KIFC) Kim Youngchul meresmikan jembatan di wisata Sentul Eco Edu Tourism (SEETF) Bogor, Kamis (27/06). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Oman Suherman serta Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Sekdis PUPR) Kabupaten Bogor Anwar Anggara.
Dalam sambutannya Bambang menjelaskan wisata SEETF dikelola oleh Perhutani bekerjasama dengan KIFC sebagai model pengelolaan Sumberdaya hutan bernuansa eco edu tourism secara multi pihak, dengan salah satu tujuannnya adalah sebagai wahana kelestarian ekologi, pendididkan, rekreasi dan pemberdayaan masyarakat.
“Besar harapan kami sinergi multi pihak ini terus berlanjut, agar lebih mendukung upaya peningkatan produktifitas, mutu dan nilai sumberdaya hutan melalui pembangunan sumberdaya hutan berbasis kemitraan sekaligus peningkatan daya dukung lingkungan dan perekonomi masyarakat,” ungkap Bambang
Pada kesempatan yang sama, Kim Youngchul mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan pembangunan jembatan di SEETF. “Peresmian jembatan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan wisata di SEETF serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar”, jelasnya.
Wisata SEETF terletak di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor atau secara administratif masuk ke wilayah Desa Karangtengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. (Kom-PHT/PR/2019-VI-26)
 
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id
 

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-kifc-resmikan-jembatan-di-wisata-sentul-eco-edu-tourism-forest/feed/ 0
Perhutani dan Badan Otorita Borobudur Kerjasama Tingkatkan Pariwisata Indonesia https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-badan-otorita-borobudur-kerjasama-tingkatkan-pariwisata-indonesia/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-badan-otorita-borobudur-kerjasama-tingkatkan-pariwisata-indonesia/#respond Sat, 08 Dec 2018 00:43:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=69775 JAKARTA, PERHUTANI (07/12/2018) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Indah Juanita menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wana Wisata Alam di Zona Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur disaksikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Jumat (7/12).

Kerjasama pengembangan wisata ini berada di kawasan hutan yang dikelola Perhutani seluas 259 hektar dan dalam prosesnya akan di kembangkan menjadi lokasi Nomadic Tourism.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutannya menyampaikan perlu adanya inovasi dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Nomadic tourism dinilai sebagai skema terbaik mewujudkan target kunjungan wisatawan.

“Nomadic tourism sangat simpel dan beragam dapat berbentuk glamp camp, home pod, dan caravan,” jelas Arief

Arief mengharapkan konsep kerjasama wisata antara Perhutani dan BOB ini bisa segera dieksekusi dan dijalankan dengan baik.

Pada kesempatan yang sama Denaldy menjelaskan pengelolaan wisata Perhutani adalah bagian dari transformasi bisnis perusahaan yaitu restrukturisasi bisnis.

“Saat ini Perhutani mengelola 263 lokasi wisata alam dan 400 wisata rintisan yang dalam pengelolaannya bekerjasama dengan beragam pihak dan stakeholder termasuk di dalamnya melibatkan masyarakat sekitar. Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah untuk pengembangan pengelolaan bisnis wisata” jelasnya (Kom-PHT/PR/2018-VII-38)

 

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-badan-otorita-borobudur-kerjasama-tingkatkan-pariwisata-indonesia/feed/ 0
Kualitas Kian Meningkat, Perhutani Serahkan Sertifikat Standarisasi Pengelolaan Usaha Wisata Alam “CANOPY” Tahun 2018 https://stg.eppid.perhutani.id/kualitas-kian-meningkat-perhutani-serahkan-sertifikat-standarisasi-pengelolaan-usaha-wisata-alam-canopy-tahun-2018/ https://stg.eppid.perhutani.id/kualitas-kian-meningkat-perhutani-serahkan-sertifikat-standarisasi-pengelolaan-usaha-wisata-alam-canopy-tahun-2018/#respond Fri, 07 Dec 2018 16:32:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=69770 JAKARTA, PERHUTANI (06/12/2018) | Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto bersama Bupati Kabupaten Ngawi, Budi Sulistyono menyerahkan Sertifikat Standarisasi Pengelolaan Usaha Wisata Alam “CANOPY” Tahun 2018 kepada masing-masing penanggungjawab dari tujuh lokasi wisata yang telah memenuhi standar bertempat di Wana Wisata Srambang Park Jawa Timur, Kamis (06/12). Tujuh lokasi wisata yang mendapat sertifikat tersebut adalah Kawah Putih, Cikole, Curug Cilember, Puncak Bintang, Guci Ashavana, Srambang Park, dan Tanjung Papuma.

Penyerahan sertifikat ini merupakan tindak lanjut implementasidari launching CANOPY yang telah dilaksanakan pada 11 November 2017. CANOPY merupakan brand atau identitas yang menaungi beragam karakter wisata alam Perhutani dengan jaminan standar produk, pelayanan dan pengelolaan yang profesional dan berkualitas. Hal ini merupakan komitmen manajemen untuk terus meningkatkan mutu produk dan layanan wisata alam. Lokasi berstandar CANOPY menawarkan pengalaman berwisata yang menyenangkan, bersih, dan penuh petualangan (fresh, fun, adventure).

Wana Wisata Srambang Park yang mempunyai luas 11,6 ha dengan objek utama air terjun Srambang menjadi lokasi penyerahan sertifikat mewakili lokasi lainnya karena pemandangannya yang indah, bersih, sejuk, dan nyaman bagi pengunjung. Pada kesempatan ini pula dilaksanakan peresmian Kantor Pengelola Srambang Park yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto.

Hari Priyanto menyatakan bahwa pelaksanaan audit standarisasi CANOPY dilakukan oleh tim auditor internal yang telah memiliki sertifikat audit dari TUV Rheinland, sebuah organisasi swasta di bidang layanan pengujian, inspeksi dan sertifikasi yang berkantor pusat di Cologne, Jerman. Lokasi wisata yang lulus audit dan memperoleh sertifikat dapat menggunakan brand CANOPY selama dua tahun.

“Rebranding ecotourism dengan CANOPY yang telah dimulai sejak tahun 2017 untuk pengelolaan wisata alam Perhutani adalah bagian dari transformasi bisnis perusahaan yaitu restrukturisasi bisnis. Kita ingin menghadirkan alternatif tempat liburan bernuansa alam di hutan yang membuat pengunjung mendapatkan pengalaman berwisata yang menyenangkan, bersih, dan penuh petualangan. Bisnis wisata alam kita yang jumlahnya 641 destinasi itu, terus kita tingkatkan dengan cara melakukan standarisasi yang lebih profesional dan berkualitas. Untuk itu kita terus mengupayakan agar semakin banyak wisata Perhutani yang mengikuti standar CANOPY. Dari sektor pendapatan pun sudah terlihat peningkatan yang cukup signifikan sejak diluncurkannya brand baru pengelolaan wisata ini”, jelas Direktur Operasi Perhutani.

Pendapatan bisnis wisata Perhutani sampai dengan bulan Oktober tahun 2018 sebesar Rp 153 miliar dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 13,3 juta orang, meningkat 37% dibanding periode yang sama pada tahun 2017 (YoY). Nilai ini diharapkan akan terus meningkat seiring bertambahnya lokasi wisata yang tersertifikasi CANOPY, perluasan kerjasama pemasaran, serta dukungan marketing communication yang intensif.

Dalam pengelolaan objek wisata, Perum Perhutani selalu bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menggunakan sistem sharing. Selain itu, terdapat pula kerjasama berbentuk tripartite antara Perum Perhutani, LMDH dan Pemerintah Daerah ataupun Investor. Adapun kerjasama yang telah dilakukan pada tahun 2018 ini antara lain dengan DPRD Tuban dan DPRD Jawa Timur.

Sejak tahun 2015 Perhutani juga telah memiliki kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pengembangan wana wisata di kawasan hutan. Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah untuk pengembangan bisnis wisata alam Perhutani menuju kinerja pengelolaan wisata yang lebih baik lagi di masa depan.

Di tahun 2019, Perhutani menargetkan pendapatan wisata sebesar 250 miliar rupiah dan 20 juta kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kita berharap target ini dapat tercapai sehingga dapat mendongkrak pendapatan perusahaan sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia”, jelas Hari. (Kom-PHT/PR/2018-XI-37)

 
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/kualitas-kian-meningkat-perhutani-serahkan-sertifikat-standarisasi-pengelolaan-usaha-wisata-alam-canopy-tahun-2018/feed/ 0
DPRD Jatim Kunjungan Kerja ke Kantor Pusat Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/dprd-jatim-kunjungan-kerja-ke-kantor-pusat-perum-perhutani/ https://stg.eppid.perhutani.id/dprd-jatim-kunjungan-kerja-ke-kantor-pusat-perum-perhutani/#respond Sat, 15 Sep 2018 01:40:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=65255 JAKARTA, PERHUTANI (14/09/2018) | Anggota komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Perum Perhutani di Jakarta pada Jum’at (14/9). Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka konsultasi regulasi kerjasama pengelolaan hutan dalam pengembangan Desa Wisata di Jawa Timur.

Kunjungan DPRD Provinsi Jawa Timur ini disambut oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perum Perhutani, Agus Setya Prastawa. Pertemuan dipimpin oleh wakil ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Tjutjuk Sunaryo. Dalam pertemuan tersebut, DPRD Provinsi Jawa Timur membahas beberapa hal diantaranya mengenai mekanisme kerjasama pemanfaatan hutan dan pengembangan wisata yang ada di Provinsi Jawa Timur yang masuk dalam wilayah pengelolaan Perhutani.

DPRD Provinsi Jawa Timur telah menyelesaikan Rencana Induk Pariwisata Daerah Jawa Timur dikarenakan banyaknya potensi wisata yang dapat dikembangkan salah satunya dengan marak berkembang desa wisata dan dusun wisata. Dengan adanyan kunjungan ini, DPRD Provinsi Jawa Timur bermaksud mensinergikan pengelolaan wisata terutama yang masuk dengan wilayah kelola Perum Perhutani.

Dalam penjelasannya, Agus menyampaikan saat ini Perhutani telah memiliki 610 objek wisata di wilayah kelolanya. Dalam pengembangan wisata Perum Perhutani tidak terlepas dari kaidah 3 P yaitu tetap mempertahankan aspek Ekologi (Planet), melibatkan masyarakat sekitar hutan melalui pemberdayaan masyarakat dan menetapkan  Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai mitra (People) dan pengembangannya mengarah sebagai aktivitas saling menguntungkan para pihak (Profit). (Kom-PHT/PR/2018/IX-27)

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/dprd-jatim-kunjungan-kerja-ke-kantor-pusat-perum-perhutani/feed/ 0
Gua Ngerit Bisa Jadi Tempat Berlibur di Akhir Tahun https://stg.eppid.perhutani.id/gua-ngerit-bisa-jadi-tempat-berlibur-di-akhir-tahun/ Wed, 27 Dec 2017 08:34:14 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51696 NEWS.DETIK.COM (27/12/17) | Bingung mencari tempat berlibur di akhir tahun? Tak ada salahnya Anda mencoba wisata alam Ngerit Stone Park (NSP) Trenggalek. Sebab, tidak hanya keindahan yang disajikan, namun juga keunikan dan petualangan.

Taman batu yang lebih dikenal dengan Gua Ngerit ini berada di Desa Senden, Kecamatan Kampak atau kurang lebih 20 Km dari pusat Kota Trenggalek. Akses untuk menuju lokasi cukup mudah. Bisa dijangkau oleh semua jenis kendaraan mulai dari sepeda motor hingga mobil.

Begitu memasuki lokasi, pengunjung akan disambut hamparan taman batuan karst yang tersusun secara alami sejak ribuan tahun silam. Tumpukan batu-batuan tersebut memiliki bentuk yang beraneka ragam. Sehingga tampak unik dan menarik.

Salah seorang petugas wisata Ngerit Stone Park, Suhadi mengatakan, di komplek taman batu tersebut pengunjung dapat menikmati berbagai spot yang menarik. Mulai dari Gua Pertapan, Gua Ngerit, Rumah Batu, Watu Kursi, Gua Landak serta berbagai keindahan alam lainnya.

“Ini adalah wana wisata yang berada di bawah pengelolaan Perhutani, baru dibuka sekitar setahun terakhir. Pengunjung yang ingin melihat semua keindanhan di dalamnya, bisa menyususi jalan yang sudah kami sediakan, aksesnya cukup mudah,” kata Suhadi kepada detikcom, Rabu (27/12/2017).

Sebelum berkeliling ke kawasan taman batu, pastikan anda memiliki stamina yang prima. Sebab, setiap jalur penghubungnya berupa tanjakan dan turunan khas wisata alam batu karst (Kumpulan bebatuan yang salah satu cirinya memiliki permukaan terbuka tampak kasar, berlubang-lubang dan runcing).

“Tapi kalau di tengah perjalanan lelah, bisa beristirahat di gazebo maupun fasilitas lain yang ada di dalamnya,” ujarnya.

Suhadi menambahkan, saat ini lokasi wisata alam tersebut terus dikembangkan. Dengan menambah sejumlah fasilitas pendukung, termasuk pengamanan dan fasilitas lain untuk para pengunjung yang datang.

“Sebetulnya untuk taman batu ini cukup luas, namun untuk pengembangan, akan difokuskan seluas lima hektare,” imbuhnya.

Sementara itu di musim libur Natal dan akhir tahun, jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Bahkan pihaknya memperkirakan, saat tahun baru mendatang jumlah wisatawan yang datang akan semakin banyak.

“Untuk saat ini lebih dari 500 pengunjung per hari,” jelasnya.

Sementara seorang pengunjung Ngerit Stone Park, Imas Yuneven mengatakan, wisata alam di Kecamatan Kampak Trenggalek ini cukup istimewa dan berbeda dengan wisata alam lain. Karena selain bisa menikmati keindahan alamnya, ia juga bisa merasakan petualangan mengelilingi taman batu.

“Batu-batunya itu unik, kemudian lingkungannya juga cukup asri dan alami. Selain itu di setiap lokasi itu asik untuk berfoto,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan pengunjung lain, Topan Agung. Menurutnya, terdapat sejumlah titik yang menjadi favoritnya saat mengunjungi Ngerit. Di antaranya Gua Ngerit Watu Kursi dan Rumah Batu.

“Berkunjung ke sini ini bisa menghilangkan stres, karena pemandangannya bagus dan udaranya juga masih bersih. Kebetukan saya wisatawan lokal, sehingga cukup sering ke sini,” katanya kepada detikcom.

Destinasi wisata alam cukup ramah bagi kantong pengunjung, karena harga tiket masuk hanya Rp 5.000/orang. Wisatawan dapat menikmati salah satu pesona alam Trenggalek ini mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Sumber: news.detik.com
Tanggal: 27 Desember 2017

]]>
Kotok Forest, Wisata Alam yang Komplit https://stg.eppid.perhutani.id/kotok-forest-wisata-alam-yang-komplit/ Mon, 18 Dec 2017 02:32:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51358 TIMESINDONESIA.CO.ID (17/12/17) | Libur sekolah telah tiba, tak ada hal yang paling menyenangkan selain berlibur dan piknik bersama. Salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi adalah di Kotok Forest.

Kotok Forest yang berada di Kecamatan Kalisat sekitar 15 kilometer dari pusat kota Jember.

Kotok Forest adalah wisata alam yang baru saja di kembangkan oleh KPH Perhutani Jember, dengan jumlah wilayah 6 hektar. Disini menawarkan wisata alam dengan pepohonan pinus yang rindang sehingga membuat suasana sangat sejuk sekali.

Asyiknya, kotok forest juga menyediakan wahana permainan bagi anak yang aman. Seperti seluncuran, jembatan gantung, ayunan dan wahana lainnya. Ditambah lagi bagi pengunjung yang ingin berkeliling bisa menggunakan ATV yang disewakan.

Menurut Amrul Iskandar salah satu pengunjung Kotok forest, wisata alam ini bagus sekali apalagi ada wahana buat anak-anak. Jadi gampang sekali untuk mengawasi anak-anak yang bermain.

“Wahananya aman sekali, juga bisa kita awasi anak-anak itu. Juga bisa mengajari anak untuk merawat lingkungan,” ujarnya saat ditemui oleh TIMES Indoensia, Minggu (17/12/2017).
Tak hanya itu saja, Kotok Forest juga memanjakan bagi anda yang hobi memancing.Hobi foto? Spot-spot foto disini dijamin bikin instagram anda makin ciamik.

Untuk berlibur ke Kotok forest tidak perlu merogok kocek terlalu dalam, hanya dengan 5 ribu rupiah sudah bisa masuk ke wisata ini. Wisata ini pada hari-hari libur dipadati oleh pengunjung yang datang.

Sumber: timesindonesia.co.id

Tanggal: 117/12/17

]]>
Destinasi Wisata Air Terjun di Banyumas https://stg.eppid.perhutani.id/destinasi-wisata-air-terjun-di-banyumas/ Sun, 17 Dec 2017 10:00:36 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51363 HARIANPOST.CO.ID (17/12/17) | Banyumas memang terkenal dengan wisata Baturaden yang menyuguhkan keindahan panorama alam di daerah ini. Namun siapa sangka jika di Banyumas juga terdapat beberapa destinasi wisata alam, salah satunya air terjun yang juga berada di sekitar Baturaden namun belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut ini beberapa destinas wisata air terjun yang ada di Banyumas yang dapat dikunjungi.

Curug Jenggala
Terletak di dusun Kalipagu, desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, lokasi curug ini masih dalam lahan milik Perhutani KPH Banyumas Timur. Yang unik, disini terdapat 3 air terjun yang berjejer dan melebar. Selain itu,disini juga terdapat sebuah spot favorit para pengunjung yakni berupa deck kayu yang berbentuk hati berada tepat didepan air terjun tersebut.

Curug Lima
Disebut curug Lima, air terjun disini memiliki beberapa bagian aliran atau jika dihitung kira-kira terdapat 5 aliran air terjun. Air tejun ini berada di desa Baseh, Kedung Banteng Banyumas. Karena letaknya ditengah-tengah hutan, tentu saja suasana disekitar curug ini sangat tenang. Udaranya juga masih sangat sejuk dan alami karena banyak pepohonan hijau yang tumbuh disektar sini.

Curug Gomblang
Curug Gomblang memiliki debit air yang cukup besar namun tidak terlalu tinggi. Suasana dan udara disini masih sangat alami karena pepohonan disekitar air terjun ini masih tergolong lebat. Karena letaknya di kaki Gunung Slamet, para pengunjung harus berjalan selama kurang lebih 30 menit dari parkiran untuk bisa sampai di air terjun ini.

Sumber: harianpost.co.id

Tanggal: 17 Desember 2017

]]>
Perhutani Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar Bangun Wisata di Banyuwangi https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-siapkan-anggaran-rp-100-miliar-bangun-wisata-di-banyuwangi/ Fri, 15 Dec 2017 09:29:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51351 NEWS.DETIK.COM (15/12/17) | Perum Perhutani berencana menggelontorkan anggaran Rp 100 miliar untuk membangun salah satu destinasi wisata di Banyuwangi. Salah satu yang dibidik adalah Pantai Pulau Merah, di Kecamatan Pesanggaran.

Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna, langsung terjun untuk melihat langsung kondisi dari kawasan pantai yang berada di Selatan Banyuwangi ini, Jumat (15/12/2017).

“Saya masih melihat dulu apakah Pulau Merah ini bisa menjadi destinasi wisata andalan Perhutani. Saya melihatnya bagus sekali disini, sangat potensial untuk lokasi investasi Perhutani,” kata Denaldy M Mauna kepada wartawan.

Sesuai dengan konsep yang diajukan konsultan, kata Denaldy, anggaran Rp 100 miliar nantinya akan dibangun beberapa infrastruktur. Antara lain penginapan berupa cottage, tracking dan decking. Konsep yang ditawarkan diakui sangat unik. Tidak semua lokasi pantai seperti konsep pembangunan di Pantai Pulau Merah.

“Ini konsep baru. Ini agak sedikit unik karena beberapa pantai yang saya kunjungi itu biasanya murni pantai dengan cottage, kalau disini ada view deckingnya. Di Bali saya belum pernah melihat konsep seeprti ini. Bahkan pantai di luar negeri tidak ada. Kami akan teliti terlebih dahulu,” tambahnya.

Namun, menurut Denaldi, pihaknya berharap adanya keseriusan Pemkab Banyuwangi dalam membangun infrastruktur jalan menuju destinasi wisata Pulau Merah. Jangan sampai ketika investasi tersebut digelontorkan, faktor aksesibilitas menuju destinasi wisata tersebut belum siap.

“Pemerintah di sini memang support dengan pengembangan destinasi wisata. Tapi kita harus memastikan saja karena investasi di sini jika jadi sangat besar,” tambahnya.

Sementara saat kunjungan di Pantai Pulau Merah, Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna juga menyempatkan diri melepasliarkan 35 ekor tukik (anak Penyu) bersama dengan jajaran managemen Perhutani. Tukik-tukik tersebut merupakan hasil penetasan Taman Nasional Merubetiri. Tak hanya itu, demi keasrian dan sebagai gerak cinta lingkungan, Dirut Perhutani dan jajaran menanam beberapa jenis pohon di sekitar pantai Pulau Merah.

Sumber : news.detik.com

Tanggal : 15 Desember 2017

]]>
Bupati Bandung Peringati HUT Kab. Bandung ke 376 di Puncak Bintang https://stg.eppid.perhutani.id/bupati-bandung-peringati-hut-kab-bandung-ke-376-di-puncak-bintang/ Mon, 03 Apr 2017 00:41:21 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46234

Dok. Kom-PHT/Bdu @2017

BANDUNG UTARA, PERHUTANI (3/4/2017) | Wisata Puncak Bintang menjadi lokasi jalan santai lintas hutan yang dihadiri Bupati Kabupaten Bandung, H. Dadang M. Nasser. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Bandung yang ke – 376 yang jatuh pada tanggal 20 April 2017 nanti. Sabtu (1/4).

Obyek wisata Puncak Bintang berada di Resort Pangkuan Hutan (RPH) Arcamanik Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Manglayang Barat Kesatuan Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani Bandung Utara secara administratif obyek wisata Puncak Bintang masuk dalam wilayah Kabupaten Bandung.

Kunjungan Bupati Bandung yang didampingi Administratur Perhutani Bandung Utara, Denny Raffidin dalam rangkaian acara tesebut tersebut merupakan kunjungan pertama kalinya ke wisata Puncak Bintang beserta jajaran SKPD dan para Camat se Kabupaten Bandung dan merupakan silaturahmi awal dengan Bupati Bandung selepas KPH Bandung Utara dipimpin oleh Wismo Tri Kancono.

Bupati Kabupaten Bandung, H. Dadang M. Nasser menyampaikan bahwa kawasan hutan KPH Bandung Utara yang di kelola Perum Perhutani dapat dikatagorikan bagus, tingkatkan sinergi Perhutani dengan LMDH dan stakeholder lainnya dalam berbagai bidang terutama wisata karena potensi tersebut sangat strategis di wilayah Bandung Utara.

Perhutani apabila memungkinkan menyediakan bibit – bibit tanaman keras yang cocok dan disukai oleh masyarakat untuk ditanam di luar kawasan hutan “ tambahnya (Kom-PHT/Bdu/Reni).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2017

]]>
Pokmaswas Mulai Batasi Kunjungan Wisata Konservasi Mangrove https://stg.eppid.perhutani.id/pokmaswas-mulai-batasi-kunjungan-wisata-konservasi-mangrove/ Mon, 19 Dec 2016 07:57:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43656 20150606img_7018Trenggalek (Antara Jatim) – Kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Kejung Samudra mulai membatasi kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi mangrove di Pantai Cengkrong, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
“Bukannya membatasi, tapi lebih tepat mengontrol volume kunjungan agar tidak overkapasitas,” kata Sekretaris Pokmaswas Kejung Samudra Imam Saifudin di Trenggalek, Minggu.
Ia menjelaskan, keputusan itu dicapai setelah pokmaswas melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan operator pengelolaan kawasan wanawisata Pantai Cengkrong dan Damas, yakni CV Pandu Alam yang ditunjuk Perum Perhutani.
Hasil kesepakatan yang dicapai, kata dia, volume kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi akan dibatasi dengan menerapkan kebijakan wahana wisata lanjutan.
“Jika dulu masuk jembatan ‘galau’ atau jembatan pantau dibebaskan, mulai musim liburan Natal dan tahun baru ini diberlakukan tiket kontribusi wahana wisata lanjutan seharga Rp5 ribu setiap pengunjungnya,” kata Imam.
Selain bertujuan mengontrol volume wisatawan yang naik ke jembatan pantau, kata Imam, kontribusi wahana wisata lanjutan dibayarkan pengunjung untuk jasa kepemanduan, kontribusi perawatan jembatan serta konservasi mangrove.
“Sifatnya, kami ingin mengajak masyarakat dan pengunjung yang masuk wahana lanjutan ini untuk berkontribusi dalam kegiatan konservasi, seperti berinvestasi untuk kehidupan,” ujarnya.
Dengan sistem kontribusi per kelompok/rombongan antara 20-30 pengunjung itu, kata Imam, diharapkan jumlah wisatawan yang naik jembatan galau/pantau selama puncak libur Natal dan tahun baru tidak melebihi kapasitas tampung jembatan, yakni 250 orang.
“Jika tidak diberlakukan pembatasan memang berisiko karena bisa saja jembatan roboh,” ujar Direktur Pengembangan Wisata Pantai Cengkrong dan Damas dari CV Pandu Alam, Heru Dwi S.
Konsekuensi dari pemberlakukan karcis wahana wisata lanjutan untuk jasa kepemanduan serta kontribusi konservasi itu, lanjut Heru, sistem tiketing memasuki kawasan wisata Pantai Cengkrong mengalami modifikasi.
Jika sebelumnya setiap pengunjung dikenai tiket masuk seharga Rp8 ribu per orang dan kendaraan roda empat Rp5 ribu serta roda dua Rp2 ribu, terhitung 23 Desember 2016 tiket kendaraan dihapus.
“Pengunjung hanya dikenai tiket masuk kawasan wisata Pantai Cengkrong namun itu tidak termasuk memasuki wahana wisata lanjutan di kawasan konservasi mangrove,” jelasnya.(*)
Editor: Slamet Hadi Purnomo

COPYRIGHT © ANTARA 2016
 
Sumber  : www.antarajatim.com
Tanggal  : 18 Desember 2016
 

]]>