World Class Ecotheme Park – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 11 Aug 2017 01:51:07 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png World Class Ecotheme Park – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani MoU Dengan Perusahaan AS https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-mou-dengan-perusahaan/ Fri, 11 Aug 2017 01:51:07 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48828 JPNN.COM (11/8/2017) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna bersama PT Pengembang Pariwisata dan perusahaan pengembang property multinasional dari Amerika Serikat menandatangani kesepakatan bersama (MoU) untuk pengembangan bisnis World Class Ecotheme Park dengan memanfaatkan kawasan hutan Perhutani di wilayah Bogor.

Penandatanganan ini merupakan bukti keseriusan Perhutani dan investor untuk segera mewujudkan wisata alternatif bagi masyarakat Indonesia.

Denaldy mengakui pihaknya belajar dari pengalaman pengelolaan kehutanan di Swedia dan Finlandia, di mana kontribusi usaha wisata mampu mencapai 30- 40 persen.

Sedangkan saat ini kontribusi usaha wisata Perhutani kurang dari 10 persen terhadap pendapatan perusahaan pertahun. Karena itu, Perhutani akan segera mewujudkan pengelolaan hutan wisata World Class Ecotheme Park bekerjasama dengan investor agar pertumbuhan usaha dan pendapatan perusahaan terus meningkat.

Salah satu mitra MoU PT Pengembang Pariwisata adalah BUMN yang menjalankan usaha pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Indonesia antara lain telah mengembangkan pariwisata di Kawasan Pariwisata Nusa Dua-Bali.

“Kami siapkan lahannya 600 Ha di kawasan hutan Bogor, nilai investasi tahap pertama minimal USD 1 miliar. Perusahaan yang dari luar ini memiliki pengalaman dalam mengembangkan kawasan
ecopark, sehingga bila terwujud akan lebih meningkatkan daya jual wisata Indonesia di kancah internasional,” ujar Denaldy.

Dengan kombinasi expertise yang mereka bawa, Perhutani optimistis bisa menjadi sesuatu yang hebat dan berkelas.

“Di Swedia, anak-anak punya banyak pilihan tempat berlibur dengan akses yang mudah. Jelas kami ingin menghadirkan alternatif tempat liburan untuk anak-anak, supaya
mereka kembali ke alam, ke hutan dengan sentuhan futuristik,” harap Denaldy.

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 11 Agustus 2017

]]>
Perhutani Manfaatkan Kawasan Hutan untuk Ecotheme Park https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-manfaatkan-kawasan-hutan-untuk-ecotheme-park/ Thu, 10 Aug 2017 05:19:14 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48826 WARTAEKONOMI.CO.ID (9/8/2017) | Perum Perhutani dan PT Pengembang Pariwisata serta perusahaan pengembang properti multinasional dari Amerika Serikat melangsungkan Penandatanganan Kesepakatan Bersama dalam rangka pengembangan bisnis World Class Ecotheme Park dengan memanfaatkan kawasan hutan Perhutani.

Penandatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna di Jakarta awal pekan ini. Menurutnya dengan adanya kesepakatan ini, merupakan bukti keseriusan Perhutani dan juga investor untuk mewujudkan wisata alternatif bagi masyarakat.

Mengenai lahan dan nilai investasi pengembangan bisnis ini, Dirut Denaldy mengungkapkan bahwa investasi mencapai US$1 miliar, dan lahan tersebut sudah disiapkan didaerah Bogor, Jawa Barat.

“Kami siapkan lahannya 600 Ha di kawasan hutan Bogor, nilai investasi tahap pertama minimal US$1 miliar. Perusahaan yang dari luar ini memiliki pengalaman dalam mengembangkan kawasan ecopark, sehingga apabila terwujud akan lebih meningkatkan daya jual wisata Indonesia di kancah internasional” ucap Denaldy pada keterangan resminya.

Dua Negara Eropa, Swedia dan Finlandia merupakan negara yang sudah menerapkan pengembangan bisnis, seperti World Class Ecotheme Park. Di negara tersebut, kontribusi usaha wisata mampu mencapai 30 persen sampai 40 persen. Oleh karena itu, perhutani ingin belajar dari pengalaman pengelolaan kehutanan di kedua negara tersebut.

“Dengan kombinasi expertise yang mereka bawa, kami optimis ini akan menjadi sesuatu yang hebat dan berkelas. Di Swedia, anak-anak punya banyak pilihan tempat berlibur dengan akses yang mudah. Jelas kami ingin menghadirkan alternatif tempat liburan untuk anak-anak, supaya mereka kembali ke alam, ke hutan dengan sentuhan futuristik,” kata Denaldy menjelaskan.

Perhutani akan segera mewujudkan pengelolaan hutan wisata World Class Ecotheme Park yang bekerj asama dengan investor agar pertumbuhan usaha dan pendapatan perusahaan terus meningkat. Saat ini kontribusi usaha wisata Perhutani kurang dari 10 persen terhadap pendapatan perusahaan per tahun.

Perhutani kini tengah melakukan rebranding produk, pelayanan, dan pengelolaannya untuk meningkatkan kualitas sesuai standar usaha wisata dunia. Saat ini terdapat 236 lokasi wisata alam Perhutani di kawasan hutan wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Lokasi wisata alam tersebut umumnya berupa taman rekreasi hutan pegunungan, hutan pantai, air terjun, telaga, goa, dan camping ground yang perlu terus dikembangkan.

Sumber : wartaekonomi.co.id

Tanggal : 9 Agustus 2017

]]>
Laba Tumbuh 236% di Q2, Perhutani Siapkan World Class Ecopark https://stg.eppid.perhutani.id/laba-tumbuh-236-di-q2-perhutani-siapkan-world-class-ecopark/ Thu, 10 Aug 2017 01:33:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48818 MARKETEERS.COM (9/8/2017) | Perusahaan milik negara yang bergerak di sektor kehutanan, Perum Perhutani, berhasil mencatatkan kinerja yang bagus di kuartal kedua tahun ini. Pada periode ini, laba Perhutani berhasil tumbuh 236% bila dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Angkanya melesat dari posisi rugi (-) Rp 383,89 miliar menjadi untung Rp 316,23 miliar.

“Kinerja keuangan yang positif sampai dengan Q2 2017 tersebut karena upaya transformasi bisnis yang dilakukan, ditopang dengan penurunan biaya pokok penjualan dan biaya usaha. Meskipun dari sisi pendapatan juga belum sesuai harapan karena lesunya pasar dunia untuk produk kayu dan gondorukem sebagai andalan bagi Perhutani,” kata Denaldy M Mauna, Direktur Utama Perum Perhutani.

Ia menambahkan, kondisi perusahaan beberapa tahun terakhir menunjukan kinerja yang terus memburuk dari sisi kinerja keuangan, operasional, serta kualitas sumberdaya hutannya. Data statistik lima tahun terakhir (2010–2015) menggambarkan secara objektif kondisi tersebut dan tahun 2016 merupakan tahun tersulit, yang mengharuskan perusahaan bertransformasi dengan cepat bila ingin tetap exist. “Setelah mengemban mandat di perusahaan ini Agustus tahun lalu, saya pun segera melakukan transformasi,” ungkapnya.

Upaya transformasi yang dilakukan meliputi lima, yaitu Situation Analysis, Management Change, Emergency Actions, Business Restructuring, dan Terus mendorong tercapainya kondisi Normal to Growth fokus pada empat aspek utama finance, operation, organization dan culture/people.

Saat ini, Perhutani memasuki tahap ke empat transformasi yaitu restrukturisasi bisnis. Langkah ini dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu revitalisasi existing business dan new business development. Untuk existing business yang dipertahankan akan dilakukan rebranding ecotourism, sedangkan bisnis yang tidak menguntungkan dikaji ulang, seperti usaha air minum dalam kemasan dan industri kayu.

Perhutani menyiapkan bisnis biomass karena prospek energi terbarukan ini sangat menjanjikan dan ramah lingkungan. Peluang kebutuhan energi terbarukan menggunakan wood pellet di dunia pertumbuhannya sebesar 2,7 juta ton per tahun (2010-2025).

Kebutuhan akan biomass tersebut memungkinkan Perhutani Group mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu Ha yang akan menghasilkan 3,2 juta MT woodchips. Nilai woodchips ini bisa untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1,6 juta MT wood pellet. Artinya, energi biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil (solar) senilai Rp 2 triliun per tahun. Kerjasama dengan investor Korea mulai dilakukan Perhutani untuk bisnis biomass ini dengan MoU untuk pengembangan 20.000 Ha beberapa waktu yang lalu.

Belajar dari pengalaman pengelolaan kehutanan di Swedia dan Finlandia, Perhutani akan segera mengembangkan world class ecopark bekerjasama dengan investor dari Amerika Serikat. Perhutani pun telah menandatangani kesepakatan bersama (memorandum of understanding) tiga pihak antara Perum Perhutani dengan BUMN Pengembang Destinasi Pariwisata Indonesia dan perusahaan pengembang property multinasional Amerika Serikat yang memiliki pengalaman membangun theme park. Kerjasama tersebut untuk rencana mengembangkan wisata di kawasan Bogor seluas 600 ha dengan investari minimal US$ 1 miliar.

Saat ini, Perum Perhutani mengelola 236 lokasi wisata alam di dalam kawasan hutan. Beberapa di antaranya tengah dilakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaannya untuk meningkatkan kualitas sesuai standar usaha wisata dunia.

Sumber : marketeers.com

Tanggal : 9 Agustus 2017

]]> Kembangkan Wisata Ecopark, Perhutani Gandeng Pengembang Properti dari AS https://stg.eppid.perhutani.id/kembangkan-wisata-ecopark-perhutani-gandeng-pengembang-properti-dari/ Wed, 09 Aug 2017 05:19:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48813 BISNIS.COM (8/8/2017) | Perhutani bermitra dengan pengembang properti dari Amerika Serikat dalam mengembangkan wisata World Class Ecotheme Park.

Kemitraan ini terjalin setelah Perhutani menandatangani kesepakatan bersama tiga pihak antara Perum Perhutani dengan BUMN Pengembang Destinasi Pariwisata Indonesia dan perusahan pengembang properti multinasional Amerika Serikat, pada Senin (7/8).

Dikutip dari keterangan resmi, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna mengatakan, Perhutani berencana mengembangkan wisata ecopark di kawasan Bogor seluas 600 ha dengan investasi sedikitnya US$1 miliar. Rencana pengembangan wisata ini karena melihat pengelolaan kehutanan di Swedia dan Finlandia.

Saat ini, Perum Perhutani mengelola 236 lokasi wisata alam di dalam kawasan hutan. Beberapa diantaranya tengah dilakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaannya untuk meningkatkan kualitas sesuai standar usaha wisata dunia.

Selain itu, Perhutani juga sedang mengembangkan proyek Perhutanan Sosial sinergi BUMN untuk mendukung program kedaulatan pangan, peningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan peningkatan fungsi kawasan hutan yang dicanangkan pemerintah.

Sumber : bisnis.com

Tanggal. : 8 Agustus 2017

]]>
Perhutani Bangun Tempat Wisata Alternatif Berkelas Internasional https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bangun-tempat-wisata-alternatif-berkelas-internasional/ Wed, 09 Aug 2017 01:11:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48797 SWA.CO.ID (8/8/2017) | Usaha Perhutani untuk melakukan rebranding perusahaan menuju pengembangan pariwisata alam bukan isapan jempol belaka. Hari ini (07/08/2017), BUMN itu kembali membuat gebrakan dengan menandatangani Mou dengan perusahaan multinasional asal Amerika untuk pengembangan wisata alam bertema futuristik. Wisata alam yang diberi nama World Class Ecotheme Park ini dibangun diatas lahan seluas 600 hektar di kawasan Bogor dengan investasi tahap pertama sebesar US$1 miliar.

Denaldy M Mauna, Direktur Utama Perhutani, menuturkan, gabungan antara sumber daya manusia, alokasi tempat dan pengalaman mereka dalam mengembangkan kawasan ecopark akan melahirkan kawasan yang dapat dibanggakan di kancah internasional. Dengan kombinasi expertise yang mereka bawa, pihaknya optimistis ini akan menjadi sesuatu yang hebat dan berkelas dunia. Di Swedia, menurutnya, anak-anak memiliki banyak pilihan tempat untuk berlibur dengan akses yang mudah.”Kami ingin menghadirkan alternative tempat liburan untuk anak-anak,” ungkap Denaldy.

Dengan melibatkan 3 pihak sekaligus, pihaknya optimistis akan merampungkan project ini paling cepat dalam waktu 3 tahun ke depan. Saat ini, Perhutani juga tengah mengelola 236 lokasi wisata alam di kawasan hutan dan beberapa di antaranya tengah melakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaan guna meningkatkan kualitas standar usaha wisata dunia.

Sementara itu, di tengah gesitnya perusahaan dalam melakukan rebranding ecoturism, Perhutani juga tengah melirik bisnis biomass yang dinilai menjanjikan. Peluang kebutuhan energi terbarukan menggunakan woodpellet diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 ton per tahun dalam 8 tahun kedepan.

Kebutuhan tersebut memungkinkan perhutani mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu Ha dengan menghasilkan 3,2 juta MT woodchips. Nilai ini dimungkinkan untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1,6 juta MT Wood Pellet. Hal ini mengindikasikan, penggunaan biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil sampai 2 triliun per tahun. Saat ini perusahaan telah menanam tumbuhan fast growing berjenis Sengon, Acacia, dan Gmelina di Pulau Jawa dengan luas 7424,19 Ha. pengembangan ini merupakan hasil kerjasama Perhutani dengan Korean Indonesian Forestry Center (KIFC) dan Korean Promotion Institute.

Sebagai tambahan, perusahaan saat ini tengah membukukan hasil positif dengan mencatatkan kenaikan laba sebesar 236% atau menjadi Rp316,23 miliar pada kuartal dua (Q2) 2017. Hal ini merupakan dampak adanya upaya transformasi bisnis yang dilakukan Perhutani ditambah dengan menurunnya biaya pokok penjualan dan biaya usaha.

Sumber : swa.co.id

Tanggal : 8 Agustus 2017

]]>